2 Perangkat lunak software yaitu ENVI 4.7 untuk ekstraksi citra SPL dan
klorofil-a, Surfer 8.0 untuk pengolahan citra SPL dan klorofil-a, ArcGis 9.3 untuk pengolahan dan analisis secara spasial, SPSS 15.0 untuk pengolahan
regresi linier.
3 Microsoft Excel 2007, digunakan untuk tabulasi data hasil tangkapan ikan layang, waktu dan lokasi penangkapan;
4 Kuisioner wawancara dan peta Perairan Utara Aceh dengan skala 1:300.000 digunakan sebagai pedoman pengumpulan data daerah penangkapan ikan di
lapangan;
5 Penggaris untuk pengukuran panjang ikan layang; 6 Kamera digital untuk dokumentasi penelitian;
7 Termometer untuk pengukur suhu permukaan laut di lapangan.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1 Data hasil tangkapan bulanan ikan layang tahun 2011 dari Pelabuhan
Perikanan Pantai PPP Lampulo dalam bentuk data time series; 2 Data hasil tangkapan yang diperoleh dari kegiatan penangkapan di lapangan
bulan Januari – Maret 2012; 3 Data SPL dan klorofil-a bulanan hasil pengukuran satelit MODIS level 3 dari
bulan Januari 2011 – Maret 2012.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dengan melakukan pengamatan terhadap armada atau unit penangkapan ikan layang.
Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual
Nazir 1988. Data yang dikumpulkan meliputi data lapangan in-situ dan data citra satelit eks-situ. Data in-situ berupa data daerah penangkapan ikan layang,
komposisi hasil tangkapan ikan layang, dan ukuran panjang size. Daerah penangkapan dan jumlah hasil tangkapan serta ukuran panjang ikan layang
diperoleh melalui observasi langsung penangkapan ikan dan juga melalui wawancara dengan nelayan yang berjumlah 7 orang dengan menunjukkan peta
perairan Utara Aceh.
Nelayan yang dijadikan responden dipilih secara sengaja purposive sampling dengan pertimbangan nelayan melakukan penangkapan ikan layang di
perairan Utara Aceh, nelayan mampu berkomunikasi dengan baik dan memiliki pengalaman yang cukup untuk memberikan informasi yang dibutuhkan, seperti
pawang juru muditokoh kunci dan nelayan bersedia untuk di wawancara. Penentuan sampel kapal atau armada penangkapan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan armada penangkapan purse seine yang berjumlah 7 armada dari jumlah total armada purse seine yang terdapat di Pelabuhan Perikanan Pantai
PPP Lampulo yaitu 52 armada. Pemilihan armada purse seine dikarenakan purse seine merupakan armada yang paling dominan di PPP Lampulo yaitu sekitar 90
dan selebihnya terdapat pancing ulur dan rawai yang masing-masing 5. Pertimbangan yang digunakan dalam penentuan sampel kapal adalah 1 sampel
kapal purse seine beroperasi di perairan Utara Aceh, 2 sampel kapal purse seine layak beroperasi, 3 tujuan penangkapan sampel kapal tersebut adalah ikan
layang dan 4 sampel kapal purse seine tersebut telah mendapatkan persetujuanizin dari pemilik kapal.
Pada PPP Lampulo armada purse seine terbagi kedalam 3 kategori berdasarkan waktu keberangkatan penangkapan yaitu pagi, malam dan apung 1
minggu. Jumlah armada purse seine dari 3 kategori tersebut adalah 11 armada untuk yang berangkat pagi, 19 armada untuk yang berangkat malam dan
selebihnya yaitu 22 armada untuk apungberangkat 1 minggu. Pada penelitian ini armada purse seine yang menjadi sampel dalam pengumpulan data yaitu termasuk
kepada kategori armada purse seine yang melakukan penangkapan pada malam hari.
Data eks-situ berupa data citra SPL dan klorofil-a dari satelit MODIS level 3 rata-rata bulanan di perairan Utara Aceh pada bulan Januari 2011 – Maret 2012.
Data citra yang diolah adalah citra yang bebas awan dan mencakup lintang bujur sesuai dengan cakupan yang diteliti. Secara lebih rinci, pengumpulan data pada
penelitian ini disajikan pada Tabel 5.