Rata-rata CPUE ikan layang selama penelitian berdasarkan daerah penangkapan ikan layang pada bulan Januari-Maret 2012, memperoleh nilai yang
bervariasi setiap bulannya. Rata-rata CPUE ikan layang tertinggi pada bulan Januari terdapat pada daerah penangkapan Pulo Beras, yaitu 174 kgtrip, dan
terendah pada daerah penangkapan Laot Aceh, yaitu 35 kgtrip. Rata-rata CPUE ikan layang tertinggi pada bulan Februari terdapat pada daerah penangkapan
Sabang, yaitu 173 kgtrip dan terendah pada daerah penangkapan Lhok Nga, yaitu 24 kgtrip. Selanjutnya, CPUE rata-rata ikan layang tertinggi pada bulan Maret
terdapat pada daerah penangkapan Pulo Beras, yaitu 164 kgtrip dan terendah pada daerah penangkapan Peukan Bada, yaitu 13 kgtrip Gambar 17.
Sumber: Survei lapangan diolah
Gambar 17 CPUE ikan layang di perairan Utara Aceh berdasarkan daerah penangkapan bulan Januari-Maret 2012.
4.4.3 Ukuran panjang ikan layang
Rata-rata ukuran panjang ikan layang selama penelitian pada bulan Januari-Maret 2012 pada setiap daerah penangkapan relatif sama, yakni berkisar
17,09 cm–17,52 cm. Ukuran panjang ikan layang tertinggi pada bulan Januari, yaitu 17,52 cm berada pada daerah penangkapan Lhok Nga dan terendah, yaitu
17,15, pada daearah penangkapan Pulo Nasi. Pada bulan Februrai ukuran panjang ikan layang tertinggi berada pada daerah penangkapan Sabang, yaitu 17,44 cm
dan terendah pada pada daerah penangkapan Peukan Bada, yaitu 17,09 cm. Ukuran panjang ikan layang tertinggi pada bulan Maret berada pada daerah
20 40
60 80
100 120
140 160
180
Pulo Beras Sabang
Pulo Nasi Lhok Nga
Laot Aceh Peukan
Bada Januari
174 54
82 93
35 62
Februari 105
173 63
24 45
42 Maret
164 119
99 39
57 13
CP U
E Kg
Tr ip
penangkapan Lhok Nga, yaitu 17,44 cm dan terendah pada daerah penangkapan Pulo Nasi, yaitu 17,08 cm. Ukuran panjang ikan layang yang tertangkap pada
setiap daerah penangkapan merupakan ukuran yang berukuran kecil dengan kata lain, yakni ukuran yang tidak layak tangkap Gambar 18.
Sumber: Survei lapangan diolah
Gambar 18 Ukuran panjang ikan layang di perairan Utara Aceh berdasarkan daerah penangkapan bulan Januari-Maret 2012.
4.5 Hubungan SPL dan Klorofil-a Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Layang 4.5.1 Pengaruh SPL dan klorofil-a terhadap produksi ikan layang
Berdasarkan Gambar 19 dan Gambar 20 terlihat terjadinya suatu hubungan yang saling keterbalikan antara SPL dan konsentrasi klorofil-a terhadap produksi
ikan layang berdasarkan periode musim tahun 2011-2012. Pada grafik terlihat bahwa produksi tertinggi berada pada bulan Desember 2011 dimana terjadi pada
awal musim Barat sebesar 131 ton dengan SPL 28,40
o
C dan konsentrasi klorofil-a 0,16 mgm
3
, kemudian diikuti oleh bulan Maret 2011 dimana terjadi pada awal musim peralihan Barat-Timur sebesar 119 ton dengan SPL 28.59
o
C dan konsentrasi klorofil-a 0,22 mgm
3
. Sedangkan produksi ikan layang terendah berada pada bulan Mei 2011 dimana terjadi pada akhir musim peralihan Barat-
Timur sebesar 24 ton dengan SPL 28,20
o
C dan konsentrasi klorofil-a 0,19 mgm
3
. Berdasarkan Gambar 19 dan Gambar 20 terlihat jelas bahwa SPL dan klorofil-a
memiliki hubungan yang tidak signifikan terhadap produksi ikan layang dengan kata lain bahwa SPL dan klorofil-a tidak berpengaruh terhadap banyaknya
produksi ikan layang.
PULO BERAS
SABANG PULO NASI LHOK NGA LAOT ACEH PEUKAN BADA
JANUARI 17.36
17.32 17.15
17.52 17.18
17.30 FEBRUARI
17.29 17.44
17.27 17.34
17.11 17.09
MARET 17.30
17.41 17.08
17.44 17.32
17.23
14 15
16 17
18
Ra ta
-r at
a TL cm
Berdasarkan Gambar 21 dan Gambar 22 diperoleh hubungan yang saling keterbalikan antara SPL dan klorofil-a terhadap hasil tangkapan ikan layang
berdasarkan daerah penangkapan di perairan Utara Aceh. hasil tangkapan ikan layang tertinggi berada pada daerah penangkapan Pulo Beras pada bulan Januari
2012 sebesar 29 ton dengan SPL 28,18
o
C dan konsentrasi klorofil-a 0,21 mgm
3
, dan diikuti pada daerah penangkapan Sabang pada bulan Februari 2012 sebesar 29
ton dengan SPL 28,18
o
C dan konsentrasi klorofil-a 0,25 mgm
3
. Sedangkan hasil tangkapan terendah terjadi pada daerah penangkapan Lhok Nga pada bulan
Februari dan Peukan Bada pada bulan Maret 2012 sebesar 4 ton dan 2 ton dengan SPL 29,20
o
C dan 29,17
o
C, dan konsentrasi klorofil-a sebesar 0,26 mgm
3
dan 0,17 mgm
3
.
Sumber: Data perikanan tangkap PPP Lampulo, survei lapangan dan citra satelit diolah
Gambar 19 Hubungan SPL dengan produksi ikan layang berdasarkan periode musim tahun 2011-2012.
Sumber: Data perikanan tangkap PPP Lampulo, survei lapangan dan citra satelit diolah
Gambar 20 Hubungan klorofil-a dengan produksi ikan layang berdasarkan periode musim tahun 2011-2012.
26 27
28 29
30
30 60
90 120
150
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Barat
Pera B-T Timur
Pera T-B Barat Pera T-B
2011 2012
SPL
o
C
Pr od
uk si
To n
Periode Musim Produksi
SPL
0.1 0.2
0.3 0.4
30 60
90 120
150
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Barat
Pera B-T Timur
Pera T-B Barat Pera T-B
Kl or
ofi l-a
m g
m
3
Pr od
uk si
To n
Periode Musim
Produksi Klorofil-a