Meglitinid Tahap 1 Tahap 3 Pengaruh Drug Related Problem (DRP) Terhadap Outcomes Klinik Pasien Diabetes Melitus di Instalasi Rawat Inap RS X di Tangerang Selatan Periode Juli 2014 – Juni 2015

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pemilihan agen farmakologis didasarkan pada individu dan pertimbangan seperti efikasi, biaya, efek samping yang potensial, resiko hipoglikemia, dan preferensi pasien. Tabel 2.3 Target Pelaksanaan DM Dipiro, dkk., 2009 Parameter ADA ACE dan AACE Kadar plasma preprandial 90-130 mgdl 110 mgdl Kadar plasma postprandial 180 mgdl 140 mgdl Kadar hemoglobin A1c 7 ≤ 6,5 Gambar 2.1 Algoritma Penatalaksanaan DM Dipiro, dkk., 2009 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 2.2 Terapi Antihiperglikemik pada Pasien DM Tipe 2: Rekomendasi Umum ADA, 2015 Keterangan: DPP-4-i, inhibitor DPP-4; fx, fraktur; GI, gastrointestinal; GLP-1-RA, reseptor agonis GLP-1; GU, genitourinari; HF, heart failure gagal jantung; Hipo, hipoglikemia; SGLT2-i, inhibitor SGLT 2; SU, sulfonilurea; TZD, thiazolidindion. Pertimbangkan memulai tahap ini saat A1C ≥9. Pertimbangkan mulai tahap ini saat KGD ≥300-350 mgdL 16,7-19,4 mmolL danatau A1C ≥10-12, terutama apabila tanda atau ciri katabolik muncul penurunan berat badan, ketosis, dalam hal ini insulin basal + insulin waktu makan lebih disukai sebagai regimen awal ADA, 2015. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.2 Drug Related Problem

Drug related problem DRP adalah sebuah kejadian atau problem yang melibatkan terapi obat penderita yang mempengaruhi pencapaian outcome. DRP merupakan suatu kejadian yang tidak diharapkan dari pengalaman pasien atau diduga akibat terapi obat sehingga potensial mengganggu keberhasilan penyembuhan yang dikehendaki Cipolle, 1998. DRP dapat diatasi atau dicegah ketika penyebab dari masalah tersebut dipahami dengan jelas. Dengan demikian perlu untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan DRP dan penyebabnya. Jenis-jenis DRP dan penyebabnya menurut standar disajikan sebagai berikut

1. Membutuhkan Terapi Tambahan Obat

a. Pasien mempunyai kondisi medis baru yang membutuhkan terapi awal pada obat. b. Pasien mempunyai penyakit kronik yang membutuhkan terapi obat berkesinambungan. c. Pasien mempunyai kondisi kesehatan yang membutuhkan parmakoterapi kombinasi untuk mencapai efek sinergis atau potesiasi. d. Pasien dalam keadaan risiko pengembangan kondisi kesehatan baru yang dapat dicegah dengan penggunaan alat pencegah penyakit pada terapi obat dan atau tindakan paramedis.

2. Terapi Obat yang Tidak Perlu

a. Pasien yang sedang mendapatkan pengobatan yang tidak tepat indikasi pada waktu itu. b. Pasien yang tidak sengaja maupun sengaja kemasukan sejumlah racun dari obat atau kimia, sehingga menyebabkan rasa sakit pada waktu itu. c. Pengobatan pada pasien pengkonsumsi obat, alkohol, dan rokok. d. Kondisi kesehatan pasien lebih baik diobati dengan terapi tanpa obat. e. Pasien yang mendapatkan beberapa obat untuk kondisi yang mana hanya satu terapi obat yang terindikasi. f. Pasien yang mendapatkan terapi obat untuk pengobatan yang tidak tepat dihindarkan dari reaksi efek samping yang disebabkan dengan pengobatan lainnya. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Terapi Obat Salah

a. Pasien menerima obat yang paling tidak efektif untuk indikasi pengobatan. b. Pasien menjadi sulit disembuhkan dengan terapi obat yang digunakan. c. Bentuk sediaan obat tidak tepat.

4. Dosis Terlalu Rendah

a. Dosis yang digunakan terlalu rendah untuk memberikan respon kepada pasien. b. Konsentrasi obat dalam darah pasien dibawah batas teurapetik yang diharapkan. c. Jarak dan waktu pemberian obat terlalu jarang untuk menghasilkan respon yang diinginkan.

5. Reaksi Obat yang Merugikan

a. Pasien memperoleh reaksi alergi dalam pengobatan. b. Ketersediaan obat dapat menyebabkan interaksi dengan obat lain atau makanan pasien c. Penggunaan obat menyebabkan terjadinya reaksi yang tidak dikehendaki yang tidak terkait dengan dosis. d. Penggunaan obat yang kontraindikasi.

6. Dosis Terlalu Tinggi

a. Dosis terlalu tinggi untuk pasien. b. Pasien dengan konsentrasi obat dalam darah diatas batas teurapetik obat yang diharapkan. c. Obat, dosis, rute, perubahan formulasi yang tidak tepat untuk pasien. d. Dosis dan frekuensi pemberian tidak tepat untuk pasien.

7. Kepatuhan

a. Pasien tidak menerima aturan pemakaian obat yang tepat penulisan, pengobatan, pemberian, pemakaian. b. Pasien tidak patuh dengan aturan yang diberikan untuk pengobatan. c. Pasien tidak mengambil obat yang diresepkan karena harganya mahal. d. Pasien tidak mengambil beberapa obat-obat yang diresepkan karena kurang mengerti. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta e. Pasien tidak mengambil beberapa obat yang diresepkan karena sudah merasa sehat.

2.3 Drug Related Problems DRP terkait Interaksi Obat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Drug Related Problem Terhadap Outcomes Klinik Pasien Diabetes Melitus di Instalasi Rawat Inap RS X di Tangerang Selatan Periode Juli 2014 – Juni 2015

5 30 158

Evaluasi drug related problems obat antidiabetes pada pasien geriatri dengan diabetes melitus tipe 2 di ruang rawat inap rumah sakit umum pelabuhan periode januari-juni 2014

4 24 164

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Diare Akut Infeksi Pada Pasien Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS “X” Kota Tangerang Selatan Periode Januari- Desember 2015

8 22 167

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Diare Akut Infeksi Pada Pasien Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS “X” Kota Tangerang Selatan Periode Januari- Desember 2015.

0 2 167

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMs (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RS “Y” Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

4 37 21

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMs (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

0 7 13

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP Idenifikasi Drug Related Problems (DRPs) Potensial pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RS "X" Tahun 2015.

1 9 19

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Idenifikasi Drug Related Problems (DRPs) Potensial pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RS "X" Tahun 2015.

0 3 13

PENDAHULUAN Idenifikasi Drug Related Problems (DRPs) Potensial pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RS "X" Tahun 2015.

1 16 14

Analisis Drug Related Problems (DRP) Penderita Diabetes Melitus dengan Hipertensi Rawat Inap Di RSSI RAmsay se Juli 2008-Juni 2009 - Ubaya Repository

0 0 1