UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
membuat biovailabilitasnya manjadi sekitar 50.Antagonis H
2
menunjukkan inhibisi kompetitif di reseptor H
2
sel parietal dan menean sekresi asam, baik eksresi asam basal maupun yang di rangsang oleh makanan, secara linear dan bergantung
pada dosis. Obat ini sangat selektif dan tidak mempengaruhi reseptor H
1
dan H
2
volume sekresi lambung dan kadar pepsin berkurang Katzung, 2010.
e. Cairan Untuk Keseimbangan Air, Elektrolit, Dialisis dan Nutrisi
Obat yang digunakan pada golongan obat ini yaitu KSR yang diberikan dalam bentuk sediaan tablet. Kedua obat ini digunakan untuk membantu
meningkatkan kadar ion kalium dalam darah yang kurang.
f. Anti Infeksi
Penggunaan antiinfeksi sebagai agen antibakteri pada pasien DM sangat penting karena jika terjadi luka akan lebih sukar sembuh. Hal ini karena pada
lingkungan yang mengandung kadar glukosa yang tinggi merupakan tempat perkembangan bakteri yang baik. Obat yang digunakan pada penelitian terdapat
beberapa golongan yaitu golongan penicillin, sefalosforin, antifungi dan golongan lain. Salah satu yang banyak digunakan adalah siprofloksasin yang termasuk dalam
kelompok kuinolon. Siprofloksasin dapat melawan bakteri gram positif dan negatif. Antibiotik ini diindikasikan untuk mengobati pneumonia dan beberapa beberapa
stafilokokus. Mekanisme aksi obat siprofloksasin ini dengan menyekat sintesis DNA bakteri dengan menghambat topoisomerase II DNA girase dan
topoisomerase IV bateri. DNA girase mencegah relaksasi DNA supercoiled positif yang diperlukan untuk trasnkripsi dan replikasi normal sehingga sintesis DNA
terganggu katzung, 2010.
g. Vitamin dan Mineral
Vitamin dan beberapa mineral penting untuk metabolisme. Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil untuk
mempertahankan kesehatan dan sering kali bekerja sebagai kofaktor untuk enzim metabolisme. Sedangkan mineral merupakan senyawa anorganik yang merupakan
bagian penting dari enzim, mengatur berbagai fungsi fisiologis, dan dibutuhkan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan termasuk tulang Gunawan, dkk., 2009.
h. Obat Penyakit Kulit
Obat yang digunakan untuk penyakit kulit yaitu fluconazol golongan imidazol. Obat fluconazol digunakan secara topikal seperti kulit, atau pada
membran mukosa untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh fungi. Fluconazol terutama efektif untuk histoplasmolisis paru, tulang, sendi, dan jaringan lemak.
Mekanisme kerjanya dengan cara fluconazol masuk kedalam sel jamur dan menyebabkan kerusakan dinding sel sehingga permeabilitas terhadap zat intrasel
meningkat. Sedangkan obat kemisetin umumnya bersifat bakteriostatik. Obat ini terikat pada ribosom subunit 50S dan menghambat enzim peptidil transferase
sehingga ikatan peptida tidak terbentuk pada proses sintesis protein kuman, mekanisme ini juga diduga dapat menyebabkan efek toksik pada obat ini
Gunawan, dkk., 2009.
5.2.3
Karakteristik Potensi Interaksi Obat pada Pasien Diabetes Melitus
5.2.3.1 Karakteristik Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh potensi interaksi obat paling tinggi terjadi pada pasien dengan usia ≥ 45 tahun. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan di Rumah Sakit dr. Kariadi Semarang, pasien DM yang berusia ≥ 45
tahun lebih berisiko mengalami interaksi obat dibandingkan dengan pasien yang berusia 45 tahun Putro, 2011. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sivva, et al.
2015 juga menunjukkan hal serupa, kelompok usia lansia adalah usia yang terbanyak mengalami interaksi obat, secara umum pasien lansia memiliki resiko
terjadinya interaksi obat karena mereka kebanyakan memiliki banyak penyakit dan polifarmasi yang biasanya muncul dengan meningkatnya durasi dari kondisi
penyakit dan perubahan fisiologi Aravind, et al., 2011.