Tahap Pra Lapangan Tahap Lapangan Tahap Analisis Data Tahap Penulisan Laporan Penelitian

commit to user 43

H. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian ini berupa tahap–tahap sebagai berikut:

1. Tahap Pra Lapangan

Ada enam tahap kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam tahapan ini ditambah dengan satu pertimbangan yang perlu dipahami, yaitu etika penelitian lapangan. Menurut Lexy J. Moleong 2007: 127 kegiatan dan pertimbangan tersebut adalah: 1. Menyusun rancangan penelitian. 2. Memilih lapangan penelitian. 3. Mengurus perijinan. 4. Menjajaki dan menilai lapangan. 5. Memilih dan memanfaatkan informan. 6. Menyiapkan perlengkapan penelitian.

2. Tahap Lapangan

Tahap pekerjaan lapangan dibagi atas tiga bagian: a. Memahami Latar Penelitian dan Persiapan Diri 1 Pembahasan latar penelitian. 2 Penampilan. 3 Pengenalan hubungan peneliti di lapangan. 4 Jumlah waktu studi. b. Memasuki Lapangan 1 Keakraban hubungan. 2 Mempelajari bahasa. 3 Peranan peneliti. c. Berperan Serta Sambil Mengumpulkan Data 1 Pengarahan batas studi. 2 Mencatat data. 3 Petunjuk tentang cara mengingat data. 4 Kejenuhan, keletihan dan istirahat. 5 Meneliti suatu latar yang di dalamnya terdapat pertentangan. commit to user 44

3. Tahap Analisis Data

Analisis awal penelitian ini dilakukan sejak pengumpulan data di lapangan, sedang analisis akhir dilakukan setelah penggalian data dianggap cukup mendukung maksud dan tujuan penelitian. Tahap ini merupakan tahapan dalam menarik kesimpulan.

4. Tahap Penulisan Laporan Penelitian

Tahap ini merupakan tahap akhir dimana peneliti mulai menyusun hasil laporan yang telah disusun secara rapi dilanjutkan dengan penggandaan laporan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Pengumpulan Gambar III. 4 Prosedur Penelitian Persiapan Penelitian Pengumpulan Data Analisis Data Awal Pembuatan Proposal Penelitian dan Perijinan Analisis Data Akhir Penarikan Kesimpulan Pembuatan dan Penggandaan Laporan commit to user

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Perpustakaan FKIP UNS

Perpustakaan FKIP UNS dalam perkembangannya sejalan dengan sejarah dan perkembangan lembaga induknya yaitu Universitas Sebelas Maret UNS. Pada mulanya UNS merupakan penggabungan dari sepuluh Perguruan Tinggi swasta yang ada di Surakarta dan IKIP Negeri Surakarta. Perguruan Tinggi swasta tersebut bergabung dalam satu wadah yaitu Universitas Gabungan Surakarta UGS. Beberapa di antaranya turut menggabungkan perpustakaannya menjadi perpustakaan Universitas Gabungan Surakarta UGS yang berpusat di Pagelaran Keraton Surakarta, sedangkan perpustakaan IKIP Negeri Surakarta tetap menempati gedung di Purwosari, perpustakaan PTPN di Tirtomoyo, dan perpustakaan STO di Manahan. Sejak diresmikan pada tanggal 11 Maret 1976 dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 10 Th. 1978, semua perguruan tinggi tersebut melebur menjadi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang berpusat di Pagelaran Keraton Surakarta, tetapi perpustakaannya masih terpencar. Mengingat perkembangan jumlah mahasiswa yang sangat cepat dan terbatasnya serta tersebarnya fasilitas yang diperlukan untuk kelancaran proses belajar dan mengajar, dirasa sangat mendesak terwujudnya persatuan dan kesatuan potensi Universitas Sebelas Maret. Oleh karenanya, pada tahun 1981 semua perpustakaan diperintahkan untuk dipindahkan ke kampus Kentingan, hal ini sesuai dengan PP No. 51980. Berdasarkan SK Rektor Universitas Sebelas Maret tanggal 14 Agustus 1980 No. 134PT.40C1980 didirikanlah UPT Unit Pelayanan Teknis Perpustakaan. Bersamaan dengan hal itu secara otonomi setiap fakultas yang ada di UNS mendirikan perpustakaan-perpustakaan fakultas untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa sesuai dengan bidang ilmunya. FKIP sendiri juga mendirikan perpustakaan fakultas untuk memenuhi kebutuhan bahan pustaka mahasiswa FKIP UNS terutama buku-buku tentang kependidikan. 45