ANALISIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN FKIP UNS DALAM RANGKA MENINGKATKAN MINAT BACA CIVITAS AKADEMIKA DI PERPUSTAKAAN FKIP UNS

(1)

commit to user

ANALISIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN FKIP UNS DALAM RANGKA MENINGKATKAN MINAT BACA CIVITAS AKADEMIKA DI PERPUSTAKAAN FKIP UNS

Skripsi

Oleh:

Deffi Andri Aspranata NIM K7405001

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2009


(2)

commit to user

ii

ANALISIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN FKIP UNS DALAM RANGKA MENINGKATKAN MINAT BACA CIVITAS AKADEMIKA DI PERPUSTAKAAN FKIP UNS

Oleh:

DEFFI ANDRI ASPRANATA NIM K 7405001

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2009


(3)

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Dr. Wiedy Murtini, M.Pd. NIP. 19530724 198010 2 001

Pembimbing II

Drs. Hery Sawiji, M.Pd. NIP. 19610518 198903 1 001


(4)

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi:

Nama terang Tanda tangan

Ketua : Dra. Tri Murwaningsih, M. Si. ………….

Sekretaris : Drs. Ign. Wagimin, M.Si. ………….

Anggota I : Dr. Wiedy Murtini, M.Pd. ………….

Anggota II : Drs. Hery Sawiji, M.Pd. ………….

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon H., M. Pd. NIP. 19600727 198702 1 001


(5)

commit to user

v ABSTRAK

Deffi Andri Aspranata. ANALISIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN FKIP UNS DALAM RANGKA MENINGKATKAN MINAT BACA CIVITAS AKADEMIKA DI PERPUSTAKAAN FKIP UNS. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2009.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengelolaan personalia perpustakaan FKIP UNS. (2) pengelolaan koleksi perpustakaan FKIP UNS. (3) pengelolaan sarana dan prasarana perpustakaan FKIP UNS. (4) pengelolaan pengguna jasa perpustakaan FKIP UNS. (5) minat baca pengguna jasa perpustakaan FKIP UNS. (6) kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pengelolaan perpustakaan FKIP UNS dalam rangka meningkatkan minat baca civitas akademika di perpustakaan FKIP UNS. (7) usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan perpustakaan FKIP UNS dalam rangka meningkatkan minat baca civitas akademika di perpustakaan FKIP UNS.

Bentuk penelitian yang digunakan adalah kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan strategi tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan terdiri dari informan, tempat dan peristiwa, dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel bertujuan (purposive sampling) dan teknik bola salju (Snowball Sampling). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi langsung, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Untuk mengukur validitas data digunakan triangulasi data dan metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengelolaan personalia perpustakaan FKIP UNS meliputi: (a)Perencanaan personalia perpustakaan FKIP UNS yang merupakan wewenang Kepala Perpustakaan adalah dengan mengajukan ke fakultas akan penambahan pegawai perpustakaan dengan menentukan kriteria minimal berlatar belakang pendidikan D2 perpustakaan, berdisiplin, dan mampu mengoperasikan komputer, serta jumlah penambahan minimal empat orang untuk mengisi bagian sirkulasi yang selama ini masih di pegang oleh mahasiswa magang dari BKK PAP dan Prodi Bahasa Indonesia, (b) Pengorganisasian yang dijalankan di perpustakaan FKIP UNS dalam rangka meningkatkan pengetahuan serta skill (keahlian) personalia perpustakaan, pihak pengelola perpustakaan senantiasa berperan aktif mengirimkan petugas perpustakaan untuk mengikuti

pelatihan-pelatihan, seminar-seminar, workshop, lokakarya yang berkaitan dengan

perpustakaan, (c)Penggerakaan yang dilakukan pengelola perpustakaan FKIP UNS meliputi kepemimpinan, pengarahan, komunikasi, pemberian motivasi, dan penyediaan sarana dan prasarana atau fasilitas, (d)Pengawasan dijalankan secara langsung di lapangan maupun tidak langsung yaitu dengan laporan-laporan. (2)Pengelolaan koleksi meliputi: (a)Perencanaan kebutuhan koleksi yang meliputi sistem dan metode pengadaan, pengolahan, penyusunan, dan pemberdayaan dan pemberian layanan, serta penyediaan anggaran yang diperlukan,


(6)

commit to user

vi

(b)pengorganisasian antara lain dengan melakukan katalogisasi, pemberian callnumber pada bahan pustaka kemudianperawatan misalnya pemberian sampul, stempel kepemilikan perpustakaan, pemberian pengharum pada rak-rak buku dan penempatan buku pada rak-rak sesuai klasifikasinya, (c)Penggerakan koleksi atau bahan pustaka dijalankan dengan pengelompokan berdasarkan klasifikasinya yang selanjutnya diserahkan ke bagian-bagian unit kerja, (d)Pengawasan melalui kebijakan membuat peraturan. (3)Pengelolaan Sarana dan Prasarana Perpustakaan FKIP UNS meliputi: (a)Perencanaan sarana prasarana dilakukan dengan pencatatan perabot yang telah dimiliki, ketersediaan ruangan, spesifikasi sarana dan prasarana, (b)Pengorganisasian melalui penempatan sarana dan prasarana, pencahayaan, sirkulasi udara serta perawatan sarana dan prasarana, (c)Penggerakan dengan penempatan pada masing-masing bagian seusai kebutuhannya, (d)Pengawasan dilakukan baik secara langsung di lapangan maupun dengan melakukan penginventarisan sarana dan prasarana. (4)Pengelolaan Pengguna Jasa Perpustakaan FKIP UNS meliputi: (a)Perencanaan yang dilakukan perpustakaan FKIP UNS dalam mengelola pengguna jasa perpustakaan berupa rencana sosialisasi perpustakaan kepada civtas akademika, membuka dan memperluas akses dan informasi perpustakaan FKIP UNS, mengadakan kegiatan yang melibatkan civitas akademika, penambahan jumlah koleksi, memberikan kemudahan layanan dan pemakaian perpustakaan FKIP UNS, mengembangkan jenis layanan, menerapkan teknologi informasi tepat guna yang dapat membantu pemakai, (b)Pengorganisasian dengan jalan pemberian layanan dan bimbingan kepada pengunjung perpustakaan, (c)Penggerakan dengan memberikan pelayanan prima yang baik serta adanya koleksi yang menarik, lengkap dan rapi, personalia perpustakaan yang ramah dan profesional serta fasilitas yang mendukung kenyamanan pengunjung, (d)Pengawasan melalui sistem loker untuk penitipan barang-barang pengunjung yang tidak dapat dibawa masuk ke ruang koleksi perpustakaan FKIP UNS, maupun pengamatan secara langsung di lapangan. (5)Faktor-faktor yang mendukung pengelolaan perpustakaan FKIP UNS meliputi: (a)Pihak pengelola perpustakaan berupaya mengajukan usulan judul-judul bahan pustaka maupun penambahan fasilitas kepada fakultas agar bisa segera terealisasi, yang didapat dari hasil angket yang diberikan kepada pengunjung untuk mengetahui minat baca dan keinginan pengunjung agar pengelolaan perpustakaan lebih baik, (b)Lokasi perpustakaan yang mudah dijangkau, (c)Petugas perpustakaan FKIP UNS yang ramah, (d)Suasana yang tenang karena jauh dari pusat keramaian, (e)Personalia perpustakaan FKIP UNS mengikuti seminar atau pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan perpustakaan. (6)Kendala yang masih dihadapi dalam pengelolaan perpustakaan FKIP UNS: keterbatasan koleksi, Kurangnya sarana dan prasarana, kurangnya personalia perpustakaan. (7)Usaha-usaha yang dilakukan meliputi: Penyediaan kotak saran dan buku informasi tentang kebutuhan civitas akademika untuk memenuhi keinginan civitas akademika dalam hal pengadaan koleksi dan bahan pustaka, pengiriman personalia perpustakaan yang ada untuk mengikuti kegiatan pelatihan ataupun seminar yang berhubungan dengan perpustakaan, perekrutan tenaga ahli di bidang komputer, pengajuan anggaran ke pihak fakultas, melakukan kegiatan promosi kepada civitas akademika.


(7)

commit to user

vii MOTTO

™ Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu

tidak mengetahui.

(Q.S. An-Nahl:43)

™ Allah akan meninggikan orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

(Q.S. Al Mujaadilah: 11)

™ Hidup hanya sekali, pantaslah jika kita buat lebih berarti


(8)

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada:

ƒ Ibu dan Bapak untuk cinta dan doa yang tak pernah terhenti.

ƒ Mamas untuk kasih sayang serta

motivasinya.

ƒ Seseorang yang telah dijanjikan Allah SWT untukku, terima kasih untuk kesabarannya menantiku.


(9)

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas rahmat serta hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Selama penulisan skripsi ini mulai dari awal sampai akhir, banyak sekali pihak yang membantu hingga skripsi ini terselesaikan. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

yang telah memberikan ijin mengadakan penelitian.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP UNS yang telah

memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

3. Drs. Sutaryadi, M. Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

4. Dra. C. Dyah S. Indrawati, M. Pd. selaku ketua Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

5. Dr. Wiedy Murtini, M.Pd.. selaku Pembimbing I yang telah banyak

meluangkan waktunya dan dengan sabar membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Drs. Hery Sawiji, M.Pd.. selaku Pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktunya dan dengan sabar membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK PAP FKIP UNS yang telah

membantu peneliti dalam pembekalan materi untuk penyusunan skripsi ini.

8. Sukamto. selaku Kepala Urusan Perpustakaan FKIP UNS yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian., dan segenap pegawai Perpustakaan FKIP UNS yang telah membantu memberikan berbagai informasi kepada peneliti.


(10)

commit to user

x

10.Teman-teman seperjuangan PAP ’05, banyak hal yang telah kita lalui bersama dan semuanya akan menjadi kenangan yang indah.

11.Saudari-saudariku tercinta Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia yang telah banyak mengajariku arti sebuah persahabatan dan perjuangan hakiki.

12.Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan YME.

Walaupun disadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan namun diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, Juli 2009


(11)

commit to user

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGAJUAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN ABSTRAK ... v

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... A. Tinjauan Pustaka ... 9

1. Tinjauan tentang Manajemen ... 9

2. Tinjauan tentang Perpustakaan ... 11

3. Tinjauan tentang Manajemen Perpustakaan ... 21

4. Tinjauan tentang Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 22

5. Tinjauan tentang Minat Baca ... 29

B. Kerangka Pemikiran ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33


(12)

commit to user

xii

C. Sumber Data ... 35

D. Teknik Cuplikan (Sampling) ... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ... 38

F. Validitas Data ... 40

G. Analisis Data ... 41

H. Prosedur Penelitian ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 45

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 45

1. Sejarah Singkat Perpustakaan FKIP UNS ... 45

2. Fungsi Perpustakaan FKIP UNS ... 46

3. Infrastruktur (Keadaan Gedung Perpustakaan FKIP UNS) 47

4. Struktur Organisasi Perpustakaan FKIP UNS ... 48

5. Personalia Perpustakaan ... 48

6. Sarana dan Prasarana Perpustakaan FKIP UNS ... 50

7. Keuangan ... 50

8. Koleksi Perpustakaan FKIP UNS ... 51

9. Pengolahan Bahan Pustaka ... 52

10.Tata Tertib Perpustakaan FKIP UNS ... 54

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian ... 56

1. Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS dalam Rangka Meningkatkan Minat Baca Civitas Akademika di Perpustakaan FKIP UNS ... 56

2. Faktor-faktor yang Mendukung dalam Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS dalam Rangka Meningkatkan Minat Baca Civitas Akademika di Perpustakaan FKIP UNS 75 3. Kendala-Kendala yang Dihadapi dalam Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS dalam Rangka Meningkatkan Minat Baca ... 77

4. Usaha-usaha yang Dilakukan dalam Mengatasi Kendala dalam Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS ... 81


(13)

commit to user

xiii

C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori ... 83

1. Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS dalam Rangka Meningkatkan Minat Baca Civitas Akademika di Perpustakaan FKIP UNS ... 84

2. Faktor-faktor yang Mendukung dalam Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS dalam Rangka Meningkatkan Minat Baca Civitas Akademika di Perpustakaan FKIP UNS 93 3. Kendala-Kendala yang Dihadapi dalam Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS dalam Rangka Meningkatkan Minat Baca ... 94

4. Usaha-usaha yang Dilakukan dalam Mengatasi Kendala dalam Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS ... 97

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 99

A. Simpulan ... 99

B. Implikasi ... 104

C. Saran ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 108 LAMPIRAN


(14)

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel IV. 1 Rincian Tugas Personalia Perpustakaan FKIP UNS ... 49 Tabel IV. 2 Data Sarana dan Prasarana di Perpustakaan FKIP UNS ... 50 Tabel IV.3 Klasifikasi Bahan Pustaka Perpustakaan FKIP UNS ... 54 Tabel IV.4 Peminjam dan Pengunjung Perpustakaan FKIP UNS

Tahun 2008 ... 72


(15)

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Unsur-unsur Perpustakaan. ... 12

Gambar II.2 Kerangka Pemikiran ... 32

Gambar III. 3 Skema Analisis Interaktif Menurut H B. Sutopo, 2002 ... 42

Gambar III. 4 Prosedur Penelitian ... 44

Gambar IV.5 Tata Ruang Perpustakaan FKIP UNS ... 47


(16)

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian dan Penyusunan Skripsi Lampiran 2. Pedoman Wawancara

Lampiran 3. Pedoman Wawancara Lampiran 4. Field Note I

Lampiran 5. Field Note II Lampiran 6. Field Note III Lampiran 7. Field Note IV Lampiran 8. Field Note V Lampiran 9. Field Note VI Lampiran 10. Field Note VII Lampiran 11. Surat Ijin Rektor

Lampiran 12. Surat Ijin Pimpinan Perpustakaan FKIP UNS Lampiran 13. Surat Ijin Dekan

Lampiran 14. Surat Ijin Penyusunan Skripsi Lampiran 15. Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 16. Tata Ruang Perpustakaan FKIP UNS Lampiran 17. Struktur Organisasi FKIP UNS

Lampiran 18. Struktur Organisasi Bagian Tata Usaha FKIP UNS Lampiran 19. Struktur Organisasi Perpustakaan FKIP UNS Lampiran 20. Sub Bagian Pendidikan (Perpustakaan) Lampiran 21. Sub Bagian Pendidikan (Perpustakaan) Lampiran 22. Angket Perpustakaan

Lampiran 23. Angket Perpustakaan Lampiran 24. Angket Perpustakaan

Lampiran 25. Laporan Tahunan kondisi Perpustakaan Lampiran 26. Gambar Penelitian


(17)

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perpustakaan, baik kecil maupun besar perlu diatur dengan suatu sistem agar dapat memberi pelayanan yang baik kepada masyarakat penggunanya. Setiap orang mengharapkan pelayanan yang baik, demikian pula pemakai perpustakaan. Pelayanan dikatakan baik apabila dapat dilakukan dengan:

1. Cepat, artinya untuk memperoleh layanan, orang tidak perlu menunggu terlalu lama.

2. Tepat waktu, artinya orang dapat memperoleh kebutuhannya tepat pada

waktunya.

3. Benar, artinya pelayanan membantu perolehan sesuatu sesuai dengan yang dibutuhkan.

Tugas pokok perpustakaan adalah menghimpun bahan pustaka, mengolahnya, dan menyajikannya untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat penggunanya. Bahan pustaka dapat berupa buku dan non-buku, yang berisi informasi seperti teori ilmu pengetahuan, gagasan, pengalaman seseorang, atau penemuan baru. Yang dimaksud dengan non-buku antara lain adalah film, kaset, tape. Buku dan non-buku adalah tempat untuk mewadahi informasi, maka disebut wadah informasi.

Bahan pustaka berupa buku dan non-buku, yang dihimpun oleh perpustakaan disebut koleksi. Koleksi tersebut perlu diolah sebelum disajikan kepada pengguna jasa perpustakaan. Pengolahan bahan pustaka harus baik agar setiap pustaka dapat dengan mudah dan cepat dicari dan ditemukan kembali pada waktu dibutuhkan. Koleksi perpustakaan yang telah diolah dan disajikan, sudah siap dimanfaatkan oleh penggunanya. Orang dapat memakainya untuk menambah pengetahuan, katerampilan, atau hiburan. Perpustakaan meminjamkan bahan pustaka kepada civitas akademika yang berminat, baik untuk dimanfaatkan di tempat atau dibawa pulang. Karena fungsi ini perpustakaan disebut sebagai penyalur informasi.


(18)

Perpustakaan, disamping berfungsi sebagai penyedia informasi, dikatakan juga sebagai pusat informasi, karena menyimpan wadah-wadah informasi tersebut, serta menyediakan alat telusur, yaitu katalog. Proses pembuatan katalog, sebagai alat telusur informasi disebut katalogisasi, atau proses mengolah pustaka. Untuk mengolah pustaka dengan baik agar informasi yang ada di dalamnya dapat dengan mudah dan cepat dicari dan ditemukan, diperlukan pengetahuan ilmu perpustakaan atau kepustakawanan. Seorang ahli perpustakaan atau pustakawan memperoleh ilmu tersebut lewat pendidikan tinggi, baik jalur gelar maupun jalur non-gelar. Lewat jalur gelar orang dapat memperoleh gelar sarjana S1, S2, S3, sedang lewat jalur non-gelar Diploma 1,Diploma 2,Diploma 3.

Setelah perpustakaan selesai didirikan atau dibentuk maka selanjutnya perpustakaan itu akan beroperasi melaksanakan tugas dan fungsinya. Pemeran utama pelaksanaan tugas dan fungsi perpustakaan adalah pemimpin atau kepala perpustakaan yang diangkat oleh penyelenggara. Pemimpin perpustakaan ini yang mengelola seluruh kegiatan yang berlangsung di perpustakaan. Jadi tugas mengelola (manajemen) perpustakaan baru dilaksanakan setelah pembentukan perpustakaan selesai dan penyelenggara, yaitu organisasi yang menaunginya telah mengangkat pemimpin atau kepala perpustakaan. Keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi perpustakaan tergantung kepada pemimpin perpustakaan tersebut. (Sutarno NS, 2003: 76).

Jabatan pustakawan adalah jabatan fungsional, karena mereka mengelola perpustakaan dengan menerapkan keahliannya. Seorang pustakawan yang menjabat sebagai kepala perpustakaan atau kepala salah satu unit di dalam perpustakaan, harus dapat bertindak sebagai manajer yang terampil dan berwibawa. Ia dituntut untuk mengelola suatu perpustakaan, atau mengelola suatu unit di dalam suatu perpustakaan.

Tugas pengelolaan atau manajemen adalah yang berhubungan dengan hal-hal teknis operasional sebuah perpustakaan, yang dimulai dari proses perencanaan atas seluruh kegiatan, termasuk sarana dan prasarana, waktu, personalia, biaya dan lain sebagainya; kemudian pelaksanaan kegiatan yang harus dikendalikan, diarahkan, dan diorganisasikan serta diberdayakan oleh pemimpin


(19)

commit to user

3 organisasi dengan mengerahkan seluruh kekuatan dan potensi yang tersedia. Semua itu untuk diarahkan kepada target, sasaran dan tujuan akhir perpustakaan, yaitu terselenggaranya semua kegiatan, termanfaatkannya seluruh koleksi bahan pustaka, dan meningkatnya pengetahuan, bertambahnya keterampilan, dan berubahnya sikap kearah yang semakin baik masyarakat pengguna jasa perpustakaan. Oleh karena keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan tergantung kepada pemimpin atau kepala perpustakaan, maka seorang kepala perpustakaan harus dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Menurut Sutarno NS (2003:77), tugas-tugas penyelenggaraan perpustakaan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Menyiapkan rencana dan anggaran, terutama anggaran rutin tahunan, dan mengusahakan memperoleh persetujuan untuk dilaksanakan. 2. Pengorganisasian pekerjaan.

3. Penyediaan dan penyiapan pegawai serta sarana dan prasarana kerja. 4. Menggerakkan para pelaksana agar rajin dan bersemangat kerja. 5. Melaksanakan kerja sama dengan perpustakaan lain dalam rangka

pemanfaatan bersama koleksi dan sarana prasarana perpustakaan.

6. Menjalin hubungan baik dengan atasan, penyelenggaraan,

pembinaan mitra kerja dan unit-unit kerja terkait lainnya.

7. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan penggunaan anggaran,

perlengkapan dan sarana prasarana kerja.

8. Melakukan evaluasi terhadap rencana program, pelaksanaannya,

penggunaan PERSONALIA dan sumber daya perpustakaan, serta menyiapkan konsep perbaikan dan peningkatan.

9. Membuat dan memberikan laporan dan pertanggungjawaban

pelaksanaan program kerja kepada atasan.

Agar pengelolaan perpustakaan dapat berjalan dengan baik, maka para pelaksana perlu mengerti, memahami dan mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen dengan benar. Mengenai fungsi-fungsi manajemen ini, banyak sekali pendapat yang diketengahkan oleh para pakar. Salah satunya adalah yang dikemukakan oleh George R. Terry yang dikutip oleh Sutarno NS (2003: 80), yang terdiri atas:

1. Perencanaan

Perencanaan atau planning merupakan fungsi yang pertama dalam

manajemen. Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang apa yang akan dijalankan dalam rangka mencapai suatu tujuan (objective) yang tertentu, di


(20)

mana, kapan/bilamana, oleh siapa dan bagaimana tata caranya. Perencanaan yang baik memerlukan kemampuan-kemampuan berfikir yang tertentu, seni tertentu, dan perkiraan ke depan tentang apa yang akan dicapai atau diwujudkan. Oleh karena itu perencanaan yang baik merupakan kunci manajemen. Ada tiga kemampuan berfikir yang diperlukan untuk perencanaan menurut Sutarno NS (2003:80), yaitu:

1. Berfikir secara trayektoris, artinya melihat ke depan memperkirakan keadaan, serta memperkirakan jalan lintas yang hendak ditempuh. 2. Berfikir secara kualitatif, artinya dapat mengenal, melihat, dan

menentukan segala apa yang akan diperlukan, seperti misalnya PERSONALIA, keahlian, kemampuan, keterampilan, dana, mesin-mesin peralatan, bahan, teknologi, dan waktu.

3. Berfikir secara kuantitatif, artinya dapat melihat dimensi-dimensi, mengukur dan menghitung, membuat jadwal, menganggarkan, dan lain-lain.

2. Pengorganisasian

Fungsi manajemen terpenting yang kedua adalah organising atau

pengorganisasian, yakni fungsi yang dijalankan oleh semua manajer dari semua tingkatan, termasuk administrator.

Menurut Atmosudirdjo yang dikutip oleh Sutarno NS (2003: 82)

pengorganisasian (organisation) adalah suatu bentuk kerja sama antara

sekelompok orang, berdasarkan suatu perjanjian untuk bekerja sama guna mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Setiap bentuk pasti ada konfigurasinya yang tertentu, yang disebabkan oleh sesuatu di dalamnya yang disebut struktur atau kerangka. Di dalamnya terdapat jabatan-jabatan, prinsip-prinsip serta aturan permainan. Di dalam perpustakaan ada hal-hal penting yang harus ada yaitu:

a. Tugas pokok atau misi dan tujuan. b. Strategi atau kebijakan.

c. Program dan fungsi. d. Tugas-tugas dan peranan.


(21)

commit to user

5 3. Penggerakan

Penggerakan (actuating) dijalankan setelah adanya rencana dan organisasi. Penggerakan merupakan pelaksanaan atas hasil-hasil perencanaan dan pengorganisasian. Pengorganisasian adalah aktivitas-aktivitas atau kegiatan utama sehari-hari seorang kepala atau manajer.

Menurut Sutarno NS (2003: 84) fungsi-fungsi penggerakan (actuating) tersebut secara singkat dibagi menjadi lima subfungsi manajemen, yaitu:

1. Komunikasi.

2. Kepemimpinan.

3. Pengarahan. 4. Motivasi.

5. Penyediaan sarana dan kemudahan.

4. Pengawasan

Pengawasan (controlling), yang dilakukan oleh atasan terhadap bawahan adalah didalam melaksanakan semua aktivitas, menggunakan sumber daya organisasi, memanfaatkan biaya, waktu, dan sarana prasarana. Pengawasan dimulai sejak proses perencanaan, sampai dengan akhir suatu tahap kegiatan.

Pengawasan tersebut dapat dibedakan menjadi, pertama, pengawasan langsung atasan kepada bawahan, yang sering disebut pengawasan melekat (waskat), yang pelaksanaannya dapat rutin atau berkala (periodik), dan sifatnya internal. Kedua pengawasan fungsional (wasnal), yang dilakukan oleh lembaga diluar organisasi yang sifatnya eksternal. Pengawasan tersebut dilakukan oleh suatu badan pengawas/pemeriksa dan dilakukan secara berkala ataupun sewaktu-waktu (insidental) jika diperlukan. Ketiga adalah pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat (wasmas), baik melalui lembaga perwakilan rakyat (DPR), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pers, maupun perorangan. Mekanisme pelaksanaan pengawasan oleh masyarakat tersebut dapat dilakukan secara terbuka, transparan, langsung atau tidak langsung.

Setelah dilakukan studi pendahuluan dan keikutsertaan penulis dalam program magang selama dua bulan yaitu bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2009 di perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, ditemui beberapa permasalahan yang


(22)

perlu diadakan pembenahan dalam pengelolaan perpustakaan FKIP UNS baik dari segi kualitas maupun kuantitas; antara lain koleksi buku di perpustakaan FKIP UNS masih terbatas, sehingga banyak pengguna jasa perpustakaan FKIP UNS yang kecewa karena tidak mendapatkan buku atau literatur yang dibutuhkan; kurang ketersediaannya komputer untuk mengakses katalogisasi melalui digital library perpustakaan FKIP UNS, komputer untuk mengakses katalog yang tersedia saat ini hanya satu unit dan hanya bisa dilakukan penelusuran dengan kata kunci pada judul yang dicari, hal ini menyulitkan pengguna untuk mencarinya dan membutuhkan waktu yang relatif lama; jumlah pengguna jasa perpustakaan yang relatif banyak, kurang lebih 100 pengunjung setiap harinya tidak didukung dengan adanya jumlah personalia perpustakaan yang hanya berjumlah empat orang, sehingga kegiatan pengawasan (controlling) juga belum maksimal terbukti dengan adanya pengunjung yang membawa makanan masuk ke ruang baca dan masih ada pengunjung yang mengenakan jaket masuk ke ruang koleksi dan ruang baca; untuk ruang non-referensi dan non-skripsi banyak pengunjung yang tidak menggunakan fasilitas perpustakaan untuk menggali informasi namun hanya dijadikan tempat berkumpul dan bersendau gurau, pengunjung yang datang ke bagian referensi dan skripsi benar-benar menggali informasi karena yang berkunjung rata-rata mahasiswa semester atas yang sedang menyusun skripsi. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis ingin mengkaji dan meneliti lebih dalam tentang “Analisis Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS Dalam Rangka Meningkatkan Minat Baca Civitas Akademika di Perpustakaan FKIP UNS”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dan dengan pertimbangan agar terarah pada penyelesaian masalah, maka perlu dituliskan mengenai perumusan masalah. Adapun perumusan masalah dalam rencana penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengelolaan personalia perpustakaan FKIP UNS? 2. Bagaimana pengelolaan koleksi perpustakaan FKIP UNS?


(23)

commit to user

7 3. Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana perpustakaan FKIP UNS? 4. Bagaimana pengelolaan pengguna jasa perpustakaan FKIP UNS?

5. Apa sajakah faktor-faktor yang mendukung pengelolaan perpustakaan FKIP UNS dalam rangka meningkatkan minat baca civitas akademika di perpustakaan FKIP UNS?

6. Kendala-kendala apa sajakah yang dihadapi dalam pengelolaan perpustakaan FKIP UNS dalam rangka meningkatkan minat baca civitas akademika di perpustakaan FKIP UNS?

7. Usaha-usaha apa sajakah yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang

dihadapi dalam pengelolaan perpustakaan FKIP UNS dalam rangka meningkatkan minat baca civitas akademika di perpustakaan FKIP UNS?

C. Tujuan Penelitian

Adapun beberapa tujuan dari rencana penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengelolaan personalia perpustakaan FKIP UNS. 2. Untuk mengetahui pengelolaan koleksi perpustakaan FKIP UNS.

3. Untuk mengetahui pengelolaan sarana dan prasarana perpustakaan FKIP UNS. 4. Untuk mengetahui pengelolaan pengguna jasa perpustakaan FKIP UNS. 5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung pengelolaan perpustakaan

FKIP UNS dalam rangka meningkatkan minat baca civitas akademika di perpustakaan FKIP UNS.

6. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan

pengelolaan perpustakaan FKIP UNS dalam rangka meningkatkan minat baca civitas akademika di perpustakaan FKIP UNS.

7. Untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi

kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan perpustakaan FKIP UNS dalam rangka meningkatkan minat baca civitas akademika di perpustakaan FKIP UNS.


(24)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat menghasilkan informasi yang rinci, akurat, dan aktual yang dapat memberikan manfaat dalam menjawab permasalahan yang sedang diteliti. Selain diharapkan mempunyai manfaat teoretis untuk mengembangkan ilmu lebih lanjut ataupun dalam bentuk kegunaan praktis yang menyangkut pemecahan-pemecahan masalah yang aktual.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoretis

a. Sebagai suatu usaha untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam

bidang perpustakaan.

b. Untuk menambah bahan referensi dan bahan masukan bagi penelitian

selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bahan masukan untuk memperbaiki pengelolaan perpustakaan FKIP UNS

agar dapat menarik minat civitas akademika untuk berkunjung.

b. Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengelolaan perpustakaan

dalam usaha memperlancar pengelolaan perpustakaan dalam rangka meningkatkan minat baca civitas akademika.

c. Sebagai bahan masukan dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pengguna jasa perpustakaan.


(25)

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan tentang Manajemen

a. Pengertian Manajemen

Istilah manajemen berasal dari kata manus (bahasa Latin) berarti tangan; mano (bahasa Italia) berarti tangan; manage/menege (bahasa Latin, Italia, Perancis) berarti memerintah kuda, mengendalikan kuda; maneggio (bahasa Italia) berarti pengurusan; maneggiare (bahasa Italia) berarti melatih kuda dalam menindakkan langkah-langkahnya. Juga sering dinyatakan bahwa kata maneggiare ini terdiri dari manus yang berarti tangan dan agree berarti melaksanakan. Jadi manajemen berarti melaksanakan dengan tangan atau menangani sesuatu. Disamping itu, manajemen juga berasal dari bahasa Inggris to manage, yang kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti: mengurus, membimbing, dan mengawasi.

Dari istilah bahasa Inggris to manage itulah kemudian dirumuskan kata atau istilah manajemen yang mengandung pengertian sebagai proses kegiatan (manajer) untuk mengendalikan (memanage) suatu usaha guna mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Menurut GR. Terry yang dikutip oleh Sulistriyo (2003: 2) manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan kegiatan orang lain. Sedangkan Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai sebuah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang-orang. Adapun SP. Siagian berpendapat bahwa manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan kegiatan orang lain. Sejalan dengan definisi yang dikemukakan The Liang Gie yang mendefinisikan manajemen adalah segenap proses kegiatan untuk menggerakkan sekelompok orang dan mengerahkan segenap fasilitas dalam suatu usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.


(26)

Dari beberapa definisi di atas dapat dirumuskan pengertian manajemen adalah sebagai kemampuan yang dimiliki oleh seseorang (manajer) untuk menggerakkan seseorang (sekelompok orang) dan mengerahkan segenap fasilitas yang ada dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

b. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh manajer dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai pejabat manajemen, baik pejabat manajemen pada tingkat atas, tingkat menengah, maupun tingkat bawah terlepas dari organisasi besar atau kecil. Jadi fungsi itu merupakan kegiatan yang pasti dilakukan dalam keadaan apa saja, dan oleh siapa saja yang mempunyai predikat manajer.

Menurut GR. Terry dalam bukunya yang berjudul Principle of

Management yang dikutip oleh Sulistriyo (2003: 38), mengemukakan klasifikasi fungsi manajemen itu menjadi empat jenis, yaitu:

1) Perencanaan(Planning). 2) Pengorganisasian(Organizing). 3) Penggerakkan(Actuating). 4) Pengawasan(Controlling).

Perencanaan adalah rangkaian kegiatan pemikiran dan penentuan terhadap hal-hal yang perlu dilaksanakan dimasa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Pengorganisasian adalah rangkaian kegiatan penyusunan bentuk dan pola kerjasama dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dalam rangkaian kegiatan untuk membentuk struktur organisasi. Penggerakkan merupakan pelaksanaan atas hasil-hasil perencanaan dan pengorganisasian. Sedangkan pengawasan adalah serangkaian kegiatan untuk mengontrol pelaksanaan kegiatan, agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.


(27)

commit to user

11 c. Sarana atau Unsur-unsur Manajemen

Unsur-unsur manajemen berjumlah enam (enam M). keenam unsur itu harus ada didalam manajemen perpustakaan sebagai sarana atau faktor-faktor yang ikut menentukan berhasilnya misi dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Sejalan dengan pendapat Sutarno NS (2006: 98) unsur-unsur manajemen itu adalah :

1. Man (manusia) atau sumber daya manusia. 2. Money (uang/modal kerja).

3. Machines (mesin-mesin).

4. Materials (material/benda/barang-barang).

5. Methodes (metode, sistem, prosedur, dan mekanisme kerja). 6. Market (pasar/masyarakat pemakai).

2. Tinjauan tentang Perpustakaan a. Pengertian Perpustakaan

Kata perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka, yang mendapat imbuhan per- dan –an, sehingga berarti tempat atau kumpulan bahan pustaka. Sedang bahan pustaka adalah wadah informasi, dapat berupa buku atau non-buku. Buku adalah hasil rekaman informasi yang tertulis atau tercetak, seperti buku teks atau monografi, majalah, brosur, dan lain-lain. Sedang non-buku adalah hasil rekaman informasi berupa suara atau gambar pada pita, film, dan lain-lain. (Soetminah, 1992: 32).

Adjat Sakri dan kawan-kawan yang dikutip oleh Soetminah (1999: 32) dalam Kamus Kecil Perpustakaan memberi definisi: perpustakaan adalah lembaga yang menghimpun pustaka dan menyediakan sarana bagi orang untuk memanfaatkan koleksi pustaka tersebut. Menurut definisi tersebut, perpustakaan terdiri dari tiga unsur yaitu koleksi, pengguna perpustakaan, dan sarana prasarana. Tetapi perlu ditambahkan satu unsur lagi yaitu personalia perpustakaan, yang terdiri dari kepala urusan atau kepala perpustakaan, bagian sirkulasi, bagian referensi, bagian pengolahan bahan pustaka. Kalau digambarkan akan menjadi sebgai berikut:


(28)

Gambar II.1 Unsur-unsur Perpustakaan.

Menurut Sutarno NS (2006: 12), ciri-ciri sebuah perpustakaan seperti:

1. Tersedianya ruangan/gedung, yang dipergunakan khusus untuk

perpustakaan.

2. Adanya koleksi bahan pustaka/bacaan dan sumber informasi lainnya.

3. Adanya petugas yang menyelenggarakan kegiatan dan melayani

pemakai.

4. Adanya komunitas masyarakat pemakai. 5. Adanya sarana dan prasarana yang diperlukan.

6. Diterapkannya suatu sistem atau mekanisme tertentu yang

merupakan tata cara, prosedur dan aturan-aturan agar segala sesuatunya berlangsung lancar.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan pengertian perpustakaan adalah suatu unit kerja atau lembaga yang menghimpun pustaka dan menyediakan sarana bagi orang untuk memanfaatkan koleksi pustaka tersebut yang dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu, untuk digunakan sebagai sumber informasi.

b. Maksud dan Tujuan Perpustakaan

Sejak awal sebuah perpustakaan didirikan telah disebutkan bahwa perpustakaan mempunyai kegiatan utama mengumpulkan semua sumber informasi dalam berbagai bentuk. Kemudian semua informasi tersebut diproses, dikemas, dan disajikan kepada pengguna perpustakaan yang diharapkan akan menggunakannya. Oleh karena itu penyelenggaraan perpustakaan tentu mempunyai maksud-maksud dan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Menurut

Sarana dan Prasarana Koleksi

Personalia Perpustakaan

Pengguna Perpustakaan


(29)

commit to user

13 Sutarno NS (2003: 25) ada beberapa maksud dibentuknya perpustakaan antara lain:

1) Tempat mengumpulkan dalam arti aktif, maksudnya perpustakaan

tersebut mempunyai kegiatan yang terus-menerus untuk menghimpun sebanyak mungkin sumber informasi untuk dikoleksi.

2) Tempat mengolah atau memproses semua bahan pustaka, dengan

metode atau sistem tertentu seperti registrasi, klasifikasi, katalogisasi, baik secara manual maupun menggunakan sarana teknologi informasi dan pembuatan perlengkapan lain agar semua koleksi mudah digunakan.

3) Tempat menyimpan dan memelihara. Artinya ada kegiatan mengatur, menyusun, menata, memelihara, merawat agar koleksi rapi, bersih, awet, utuh, lengkap, mudah diakses, tidak mudah rusak, hilang dan berkurang.

4) Sebagai salah satu pusat informasi, sumber belajar, penelitian, dan rekreasi, preservasi, serta kegiatan ilmiah lainnya. Memberikan layanan kepada pemakai, seperti membaca, meminjam, meneliti, dengan cara tepat, cepat, mudah, dan murah.

5) Membangun tempat informasi yang lengkap dan ”up to date” bagi pengembangan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan perilaku/sikap (attitude).

6) Merupakan agen perubahan dan agen kebudayaan dari masa lalu,

sekarang, dan masa depan.

Sesuai dengan maksud-maksud tersebut di atas, maka tujuan perpustakaan adalah agar tercipta masyarakat yang terdidik, terpelajar, terbiasa membaca dan berbudaya tinggi. Masyarakat yang demikian senantiasa mengikuti peristiwa dan perkembangan mutakhir karena menguasai sumber informasi dan ilmu pengetahuan. Masyarakat tersebut mempunyai pandangan dan wawasan yang luas, bersikap mandiri, percaya diri, dan dapat mengikuti kemajuan jaman. Setiap orang di perpustakaan dapat mengembangkan diri dengan semangat belajar secara terus-menerus tanpa terikat dengan pendidikan formal.

c. Peranan Perpustakaan

Peranan sebuah perpustakaan adalah bagian dari tugas pokok yang harus dijalankan di dalam perpustakaan. Oleh karena itu peranan yang harus dijalankan itu ikut menentukan dan mempengaruhi tercapainya misi dan tujuan perpustakaan. Setiap perpustakaan yang dibangun akan mempunyai makna apabila dapat


(30)

menjalankan peranannya dengan sebaik-baiknya. Peranan tersebut berhubungan dengan keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan. Peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan antara lain:

1) Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang menghubungkan

antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para akar pemakainya.

2) Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan

mengembangkan komunikasi antar sesama pemakai dan antara penyelenggara dengan pengguna perpustakaan yang dilayani.

3) Perpustakaan dapat berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan

minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya membaca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu apabila tidak ada perpustakaan, atau perpustakaan yang ada kurang berperan dengan baik, mungkin anggota masyarakat yang baru belajar membaca, atau sedang membiasakan diri membaca, dan yang sedang membutuhkan sumber bacaan, dapat berkurang secara perlahan-lahan dan hilang semangatnya. 4) Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan

motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.

5) Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen

kebudayaan umat manusia. Sebab berbagai penemuan, sejarah, pemikiran, dan ilmu pengetahuan yang ditentukan pada masa lalu, yang direkam dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu yang disimpan di perpustakaan dapat dipelajari, diteliti, dikaji, dan dikembangkan oleh generasi sekarang, dan kemudian dipergunakan sebagai landasan penuntun untuk merencanakan masa depan yang lebih baik.

6) Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi

anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan. Mereka dapat belajar secara mandiri (otodidak), melakukan penelitian, menggali,


(31)

commit to user

15 memanfaatkan, dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan.

7) Perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan memberikan

konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan pemakai (user education).

8) Perpustakaan dapat berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tak ternilai harganya.

9) Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran (barometer) atas kemajuan masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan. Sebab masyarakat yang sudah maju dapat ditandai dengan adanya perpustakaan yang sudah maju pula, sebaliknya masyarakat yang sedang berkembang biasanya belum memiliki perpustakaan yang memadai dan representatif.

10)Secara tidak langsung, perpustakaan yang berfungsi dan dimanfaatkan dengan baik, dapat ikut berperan dalam mengurangi dan mencegah kenakalan remaja seperti tawuran, penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan tindak indisipliner. Perpustakaan yang berisi bahan bacaan yang berisi pendidikan, informasi, dan rekreasi yang sehat dan positif serta dipahami dan dijiwai oleh pembacanya.

d. Jenis Perpustakaan

Telah disebutkan di atas bahwa, perpustakaan terdiri dari empat unsur: koleksi, pengguna perpustakaan, sarana dan prasarana, serta personalia perpustakaan. Dari keempat unsur tersebut, unsur koleksi dan pengguna perpustakaan mempunyai hubungan sangat erat. Orang pergi ke perpustakaan dengan harapan akan memperoleh buku atau informasi yang dibutuhkan, maka pustakawan harus berusaha menghimpun koleksi pustaka yang sesuai dengan kebutuhan dan minat para penggunanya.


(32)

Agar perpustakaan dapat memberikan layanan yang baik kepada masyarakat pemakainya, maka perpustakaan dikelompokkan menurut lima jenis, yaitu:

1) Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang mempunyai tugas melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan tingkat usia, tingkat sosial, tingkat pendidikan, dan lain-lain. Setiap kelompok masyarakat mempunyai kebutuhan dan minat yang berbeda terhadap bahan pustaka, maka perpustakaan umum wajib menghimpun koleksi yang diminati oleh semua kelompok masyarakat pemakainya sehingga jenis koleksinya sangat lengkap. Jangkauan layanan perpustakan umum hanya satu wilayah, sehingga jumlah dan keanekaragaman masyarakat yang harus dilayani dapat dibatasi.

Pengadaan koleksi perpustakaan tergantung pada dana yang tersedia dan karena anggaran perpustakaan selalu terbatas, maka dana untuk pengadaan koleksi juga terbatas. Oleh karena itu perlu ada kebijakan pengadaan koleksi yang ditentukan oleh kepala perpustakaan yang perumusannya didasarkan pada survei lapangan.

2) Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang mempunyai tugas melayani suatu kelompok masyarakat khusus yang memiliki kesamaan dalam kebutuhan dan minat terhadap bahan pustaka dan informasi. Ada tiga macam kelompok masyarakat khusus, sehingga ada tiga macam perpustakaan khusus, yaitu:

a) Perpustakaan Khusus Bidang Ilmu/Profesi

Yaitu perpustakaan yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan lembaga atau asosiasi masyarakat khusus yang anggotanya mempunyai kesamaan bidang ilmu pengetahuan atau mempunyai satu bidang profesi yang sama. Misalnya perpustakaan Batan (Badan Tenaga Atom Nasional), atau Pusat Dokumentasi Anak yang menghimpun koleksi yang berkaitan dengan anak Indonesia.


(33)

commit to user

17 b) Perpustakaan Khusus Perkantoran

Yaitu perpustakaan yang didirikan kantor pemerintah atau swasta untuk menambah semangat dan meningkatkan kemampuan kerja para karyawan.

c) Perpustakaan khusus perusahaan

Yaitu perpustakaan yang didirikan suatu perusahaan, baik yang memproduksi barang maupun jasa dengan tujuan memberikan informasi untuk meningkatkan dan melancarkan kegiatan perusahaan. Koleki yang disediakan berupa buku-buku pengetahuan administrasi, pengetahuan produksi, pengetahuan pemasaran, dan pengetahuan lain.

3) Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di sekolah sebagai sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

a) Pendidikan Prasekolah

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1990, pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau luar sekolah. Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia empat tahun sampai memasuki pendidikan dasar.

b) Pendidikan Dasar

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1990, pendidikan dasar merupakan pendidikan sembilan tahun, terdiri atas program pendidikan enam tahun di Sekolah Dasar dan program pendidikan tiga tahun di Sekolah Menengah Tingkat Pertama.

Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi,


(34)

anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.

c) Pendidikan Menengah

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990, pendidikan menengah adalah pendidikan yang diselenggarakan bagi lulusan pendidikan dasar, yang terdiri atas Pendidikan Menengah Umum, Kejuruan, Keagamaan, Kedinasan, dan Pendidikan Menengah Luar Biasa.

4) Perpustakaan Perguruan Tinggi.

Perpustakaan Perguruan Tinggi (PT) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat, dan melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Kelima tugas tersebut dilaksanakan dengan tata cara, administrasi, dan organisasi yang berlaku bagi penyelenggaraan sebuah perpustakaan. Yang disebut dengan perguruan tinggi ialah meliputi universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, politeknik, dan perguruan tinggi lain yang sederajat.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi dimuat ketentuan mengenai perpustakaan, yang pada dasarnya menyatakan bahwa perpustakaan ialah unsur penunjang yang perlu ada pada semua bentuk perguruan tinggi.

Kalau perpustakaan umum diibaratkan sebagai universitas rakyat, karena tujuannya untuk menyediakan sumber belajar dan meningkatkan ilmu pengetahuan masyarakat, maka perpustakaan perguruan tinggi benar-benar berada di suatu perguruan tinggi, baik universitas, akademi, sekolah tinggi, atau pun institut. Keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan tersebut adalah dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Melihat pentingnya perpustakaan pada setiap institusi pendidikan tinggi, semestinya setiap lembaga tersebut memiliki sebuah perpustakaan yang lengkap dan berfungsi dengan baik, serta dimanfaatkan secara


(35)

commit to user

19 maksimal. Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut sebagai ”jantungnya universitas”, karena tanpa perpustakaan tersebut maka proses pelaksanaan pembelajaran mungkin kurang optimal karena selain sebagai sarana rekreasi perpustakaan perguruan tinggi juga sebagai sarana penyedia informasi yang merupakan sumber bahan pustaka untuk mengadakan penelitian. Dilihat dari penyelenggaraannya perpustakaan perguruan tinggi dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan, namun untuk pengembangnnya dapat saja menjalin kerja sama dengan pihak lain, misalnya penerbit buku. Sedangkan pemakainya adalah masyarakat perguruan tinggi yang terdiri atas para staf pengajar (dosen), mahasiswa, peneliti, karyawan maupun birokrasi dan mereka yang terlibat di dalam kegiatan akademik atau yang sering disebut dengan istilah civitas akademika. Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut dengan research library atau perpustakaan penelitian karena memang untuk sarana meneliti, dan meneliti merupakan salah satu kegiatan utama di perguruan tinggi. Sebagai perpustakaan penelitian maka koleksinya harus disesuaikan dengan seluruh fakultas, jurusan, dan program serta mata kuliah yang ada, baik berupa buku-buku, majalah, jurnal ilmiah, maupun bahan pustaka yang lain. Pada perguruan tinggi atau universitas keberadaan perpustakaan, ada pada masing-masing fakultas atau jurusan, namun ada juga yang terpusat, yang sering disebut dengan Unit Pelayanan Teknis Perpustakaan.

5) Perpustakaan Nasional

Perpustakaan nasional menyusun dan menerbitkan serta menyebarluaskan bibliografi nasional (daftar koleksi perpustakaan nasional) atau sumber informasi nasional. Selain itu juga melayani masyarakat umum, baik dalam maupun luar negeri, tetapi tidak meminjamkan koleksinya ke luar perpustakaan dan koleksi hanya boleh dimanfaatkan di tempat, atau peminat boleh membuat fotokopinya.


(36)

Dari beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis perpustakaan adalah: perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, dan perpustakaan nasional.

e. Fungsi Perpustakaan

Mengenai fungsi perpustakaan banyak para ahli memberikan pendapat yang berbeda-beda, namun diantaranya ada berbagai kesamaan. Di bawah ini adalah fungsi perpustakaan secara universal.

1) Sebagai Sarana Simpan Karya Manusia.

Perpustakaan berfungsi sebagai tempat menyimpan karya manusia khususnya karya cetak seperti buku, majalah, dan sejenisnya serta karya rekaman seperti kaset, piringan hitam.

2) Fungsi Informasi

Perpustakaan tidak hanya menyediakan buku-buku sebagai bahan pustaka melainkan dapat berupa majalah, surat kabar, artikel, peta dan lain sebagainya. Dari berbagai bahan pustaka tersebut dapat memberikan suatu informasi yang berguna bagi pengunjung perpustakaan. Bagi anggota masyarakat yang memerlukan informasi dapat mencari atau menanyakannya langsung ke petugas perpustakaan. Informasi yang diminta dapat berupa informasi mengenai tugas sehari-hari, pelajaran maupun infomasi lainnya.

3) Fungsi Rekreasi

Civitas akademika FKIP UNS dapat menikmati rekreasi intelektual dengan cara membaca bahan bacaan yang beraneka ragam yang disediakan oleh perpustakaan. Pengguna perpustakaan dapat berkunjung ke perpustakaan pada waktu istirahat atau pada saat waktu senggang yang mana dengan memilih bacaan yang menarik misalnya buku komik atau buku humor maka dapat membantu melepaskan ketegangan pikirannya.


(37)

commit to user

21 4) Fungsi Pendidikan

Perpustakaan merupakan sarana pendidikan nonformal dan informal, artinya pepustakaan merupakan tempat belajar di luar bangku sekolah maupun juga tempat belajar dalam pendidikan sekolah. Dalam hal ini yang berkaitan dengan pendidikan nonformal ialah perpustakaan sekolah dan perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan menyediakan buku-buku yang dapat menunjang belajar para pelajar karena diantara buku-buku tersebut ada yang sesuai dengan kurikulum sekolah, di dalam perpustakaan juga terjadi kegiatan membaca sehingga dapat menjadikan seseorang lebih mahir dalam penguasaan teknik membaca.

5) Fungsi Kultural

Perpustakaan merupakan tempat untuk mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya. Fungsi kultural ini dapat dilakukan dengan cara menyelenggarakan pameran, ceramah, pertunjukan kesenian, pemutaran film bahkan bercerita untuk anak-anak. Dengan cara demikian pengguna perpustakaan dididik untuk mengenal budayanya.

3. Tinjauan tentang Manajemen Perpustakaan a. Pengertian Manajemen Perpustakaan

Menurut Bryson(1990) dalam Lasa Hs. menyatakan bahwa manajemen

perpustakaan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber daya manusia, informasi, sistem dan sumber dana dengan tetap memperhatikan fungsi manajemen, peran dan keahlian.

Sementara itu menurut Lasa Hs.(2005: 48) manajemen perpustakaan adalah ”sistem informasi yang didalamnya terdapat aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian, penyajian, dan penyebaran informasi”.

Dari kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen perpustakaan adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian,


(38)

penyajian, dan penyebaran informasi untuk pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber-sumber daya yang tersedia.

b. Kegiatan Perpustakaan

Menurut Lasa Hs. (2007: 169) kegiatan perpustakaan adalah:

Upaya pemberdayaan perpustakaan dapat berupa penyediaan jasa sirkulasi, baca di tempat, pelayanan rujukan, penelusuran literatur, penyajian informasi terbaru, penyajian informasi terseleksi, pelayanan audio visual, pelayanan internet, bimbingan pemakai, penyediaan jasa fotokopi, pelayanan reproduksi, pelayanan terjemahan, pelayanan pinjam antar perpustakaan, dan pelayanan konsultasi.

Sutarno NS (2006: 1) menyebutkan bahwa:

Pada prinsipnya perpustakaan mempunyai tiga kegiatan pokok, yaitu pertama, mengumpulkan (to collect) semua informasi yang sesuai dengan bidang kegiatan dan misi organisasi dan masyarakat yang dilayaninya. Kedua, melestarikan, memelihara, dan merawat seluruh koleksi perpustakaan, agar tetap dalam keadaan baik, utuh, layak pakai, dan tidak lekas rusak, baik karena pemakaian maupun karena usianya (to preserve). Ketiga, menyediakan dan menyajikan informasi untuk siap dipergunakan dan diberdayakan (to make availlable) seluruh koleksi yang dihimpun di perpustakaan untuk dipergunakan pemakainya.

Dari kedua pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa perpustakaan mempunyai berbagai kegiatan, yaitu kegiatan manajemen, kegiatan pelayanan, kegiatan administratif dan penyajian informasi.

4. Tinjauan tentang Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada dibawah pengawasan dan dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya. Dalam pengertian ini, perguruan tinggi adalah universitas, fakultas, jurusan, institut, sekolah tinggi dan akademi serta berbagai badan bawahannya seperti lembaga penelitian. (Sulistyo Basuki, 1994:65)


(39)

commit to user

23 Sedangkan menurut Purwono dan Sri Suharmini (2006: 1.12) perpustakaan perguruan tinggi merupakan unit pelaksana teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain, turut melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat, serta melayangkan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya.

a. Pengertian Pengelolaan / Manajemen Perpustakaan

Pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi merupakan kegiatan pengkoordinasian kumpulan bahan pustaka secara sistematis yang berfungsi menunjang program pendidikan dan pengajaran di perguruan tinggi tersebut. Perpustakaan perguruan tinggi memberikan kesempatan kepada pengguna perpustakaan untuk mengadakan penelitian, misalnya dalam membuat makalah kecil sampai penelitian kompleks yang melibatkan banyak pihak. Hasil penelitian tersebut kemudiandimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

Dilihat dari konsep manajemen maka perpustakaan perguruan tinggi sebagian besar memiliki hal-hal berikut:

1) Misi (mission). 2) Sasaran (goals). 3) Tujuan (objectives). 4) Kegiatan (activities). 5) Program (programmed).

Misi perpustakaan perguruan tinggi adalah pendidikan, penelitian, informasi. Apabila dilihat dari dasar filosofisnya maka misi perpustakaan perguruan tinggi adalah membantu mencerdaskan kehidupan bangsa. Misi ini kemudian dijabarkan menjadi sasaran berikut ini:

1) Organisasi dan adminstrasi yang baik. 2) Dana yang cukup.

3) Pengadaan dan pengembangan sumber daya manusia. 4) Jasa yang baik.


(40)

Tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah:

1) Memenuhi keperluan informasi pengajar dan mahasiswa.

2) Menyediakan bahan pustaka rujukan pada semua tingkat akademis. 3) Menyediakan ruangan untuk pemakai.

4) Menyediakan jasa peminjaman serta menyediakan jasa informasi

aktif bagi pemakai.

Tugas perpustakaan prguruan tinggi dalah: 1) Pemilihan dan pengadaan.

2) Pengolahan bahan pustaka. 3) Pelayanan.

4) Tata Usaha.

Tujuan khusus ini berhubungan dengan setiap sasaran. Kegiatan perpustakaan perguruan tinggi menyangkut jasa yang diberikan, tenaga yang diperlukan, sumber keuangan, dan dari sini baru dikembangkan berbagai program perpustakaan.

Berbagai usaha pembinaan perpustakaan perguruan tinggi telah dilakukan di Indonesia. Pembinaan perpustakaan perguruan tinggi mulai dilakukan dengan lebih sistematik sejak awal orde baru, dengan memanfaatkan kerjasama luar negeri. Terbukti dengan dimulainya Pelita I telah pula disediakan dana pembangunan untuk pengadaan buku-buku perpustakaan perguruan tinggi negeri.

Disamping itu, dalam program ini juga dikembangkan University Library Technology Centre di Universitas Indonesia, yang melakukan pengembangan, pelatihan, permodelan, dan memberikan konsultasi dalam pemanfatan teknologi untuk perpustakaan, terutama melibatkan penggunaan komputer dan sarana komunikasi.

Pengelolaan sebuah perpustakaan perguruan tinggi mencakup dua aspek utama, yaitu pertama aspek teknis, dan kedua aspek nonteknis. Kedua aspek itu dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan secara tegas karena ada keterkaitan atau bahkan saling melengkapi satu sama lainnya.


(41)

commit to user

25 Aspek teknis adalah yang berhubungan dengan penghimpunan, pengadaan, pengolahan, pemeliharaan dan perawatan, dan pemberdayaan dalam bentuk layanan informasi kepada pemakai. Termasuk didalamnya adalah upaya sosialisasi dan publikasi agar dapat mencapai masyarakat pemakai secara efektif dan efisien.

Aspek nonteknis biasanya yang berkaitan dengan kebijakan administrasi dan manajemen. Di dalamnya meliputi urusan ketatausahaan kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan. Masing-masing kegiatan itu juga merupakan satu kesatuan yang dinamis dalam wadah organisasi perpustakaan.

Mengenai pengertian perpustakaan yaitu suatu tempat yang menyediakan bahan pustaka untuk dibaca atau dipakai secara kontinyu dimana bahan pustaka tersebut dikelola menurut sistem tertentu, sedangkan pengertian pengelolaan (manajemen) perpustakaan yaitu proses kegiatan dengan menggerakkan tenaga orang lain dan mengerahkan segenap fasilitas yang ada untuk melaksanakan kegiatan perpustakaan mulai dari pelayanan teknis sampai dengan pelayanan kepada pembaca sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Tujuan dari perpustakaan yaitu meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan atau dapat dikatakan memperluas wawasan masyarakat penggunanya. Usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan adalah dengan mengelola unsur-unsur yang ada di dalam perpustakaan dengan baik.

b. Unsur-unsur pengelolaan perpustakaan

Pengelolaan perpustakaan tidak akan berjalan dengan baik jika salah satu unsur ditinggalkan atau dihilangkan. Unsur-unsur tersebut terdapat pada proses kegiatan pengelolaan yaitu mulai dari pelayanan teknis sampai dengan pelayanan kepada pembaca. Mengenai unsur-unsur pengelolaan perpustakaan banyak para ahli memberikan pendapat yang berbeda tapi diantaranya ada beberapa kesamaan. Unsur-unsur perpustakaan secara umum antara lain:

1) Koleksi

Koleksi berarti kumpulan, sehingga koleksi pustaka berarti kumpulan buku dan non buku. Koleksi perpustakaan merupakan bahan pustaka yang


(42)

dihimpun oleh suatu perpustakaan yang disediakan bagi masyarakat yang berminat memanfaatkannya. Koleksi merupakan faktor terpenting dalam sebuah perpustakaan, pengembangan koleksi sangat penting dilakukan guna dapat memenuhi kebutuhan pengunjung. Menurut Sutarno NS. (2005:100) ”Koleksi atau sumber informasi perpustakaan merupakan salah satu pilar atau kekuatan dan daya tarik utama bagi pengunjung. Oleh sebab itu agar pilar tersebut kuat maka koleksi perpustakaan juga harus kuat, dalam pengertian memadai dalam hal jumlah, jenis, ragam, dan mutu”. Mengenai bahan pustaka ada bermacam-macam bisa ditinjau dari bentuk fisiknya dan dari isinya.

a) Ditinjau dari bentuk fisiknya, bahan-bahan pustaka bisa dibagi menjadi dua kelompok:

(1)Bahan pustaka berupa buku-buku.

(2)Bahan-bahan pustaka bukan berupa buku seperti surat kabar,

majalah, peta, globe, piringan hitam.

b) Ditinjau dari isinya, bahan-bahan pustaka dapat dibagi kedalam dua

kelompok:

(1)Bahan-bahan pustaka yang isinya fiksi, atau disebut buku-buku fiksi, seperti novel, komik, cerpen.

(2)Bahan-bahan pustaka yang isinya nonfiksi seperti kamus, biografi, majalah, surat kabar, buku referensi.

2) Sumber Daya Manusia Perpustakaan

Personalia perpustakaan terdiri dari kepala urusan atau kepala perpustakaan, bagian sirkulasi, bagian referensi, bagian pengolahan bahan pustaka atau koleksi.

Berdasarkan Surat Edaran Bersama (SEB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) No.53649/MPK/1988 tentang angka kredit bagi jabatan pustakawan memberi beberapa pengertian, seperti:


(43)

commit to user

27 a) Pustakawan

Pustakawan adalah pegawai negeri sipil yang berijazah di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi, yang diberi tugas secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan perpustakaan dan dokumentasi pada unit-unit perpustakaan instansi pemerintah dan atau unit tertentu lainnya. Unit perpustakaan adalah satuan kerja perpustakaan yang kurangnya mempunyai 1000 judul bahan pustaka yang terdiri sekurang-kurangnya atas 2500 eksemplar dan dibentuk dengan keputusan pejabat yang berwenang.

b) Jabatan Pustakawan

Jabatan pustakawan adalah jabatan fungsional yang hanya dapat dijabat oleh orang yang telah berkedudukan sebagai pegawai negeri sipil.

c) Bidang Kegiatan Pustakawan

Bidang kegiatan pustakawan adalah:

(1)Pendidikan; mengikuti pendidikan formal dan mencapai gelar ijazah.

(2)Pelaksanaan Perpustakaan; pengembangan koleksi, pengolahan

bahan pustaka, pelayanan bahan pustaka dan informasi.

(3)Pemasyarakatan Perpustakaan; penyuluhan kegunaan dan

pemanfaatan perpustakaan dan dokumentasi.

(4)Pengembangan Profesi; penulisan karya tulis ilmiah, pengembangan teknologi tepat guna.

(5)Penunjang Perpustakaan; mengajar, melatih, membimbing yang

berkaitan dengan ilmu perpustakaan dan informasi. 3) Sarana dan Prasarana

a) Gedung / Ruang Perpustakaan

Gedung atau ruang pada tiap-tiap perpustakaan memiliki luas dan bentuk yang berbeda-beda. Untuk bentuk perpustakaan tidak mengutamakan kemegahan tetapi lebih mementingkan pengaturan gedung/ruang perpustakaan yang dapat


(44)

menjamin fungsi perpustakaan dapat berjalan lancar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat mendirikan perpustakaan yaitu:

(1) Tersedianya gedung dan ruangan yang memadai, sehingga semua

pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik.

(2) Gedung dan ruangan yang menarik dan menjadi kebanggaan

masyarakat disekelilingnya.

(3) Semua ruangan termanfaatkan secara berdaya guna dan berhasil guna.

(4) Tercipta suasana bekerja yang enak, nyaman, bersih dan sejuk. (5) Ruangan terasa longgar.

(6) Adanya mekanisme dan alur kerja yang sistematis, sinkron dan saling berkaitan satu sama lainnya.

(7) Terciptanya suasana membaca/belajar yang tenang, dan tidak

gaduh.

(8) Tersedianya ruang diskusi/pertemuan, baik bagi kepentingan

pengelolaan perpustakaan maupun anggota dan pengunjung perpustakaan.

(9) Adanya lingkungan yang tertib dan teratur.

(10) Ada tempat parkir kendaraan, kantin, dan lain sebagainya. (11) Ada tempat kemungkinan pengembangan ke masa depan. (12) Adanya akses dan kemudahan transportasi.

(13) Berada di lokasi yang strategis dan bebas banjir serta mudah dikenal.

b) Peralatan dan Perlengkapan

Peralatan perpustakaan ada yang habis pakai ada juga yang tahan lama. Untuk yang habis pakai contohnya: pensil, bolpoin, kertas, dan yang lainnya. Sedangkan untuk yang tahan lama contohya adalah rak buku, meja, kursi, almari, dan lain sebagainya.

c) Sarana Perpustakaan Keliling

Menurut Sutarno NS (2003:34) yang dimaksud dengan perpustakaan keliling adalah:

Perpustakaan keliling merupakan perluasan layanan (ekstensi) dari perpustakaan umum kabupaten atau kota yang memberikan layanan dengan cara mengunjungi tempat tinggal atau tempat kegiatan masyarakat dengan jadwal tertentu dan bekerjasama dengan masyarakat dan swasta.


(45)

commit to user

29 4) Pemakai atau Pengguna Jasa Perpustakaan

Yang berhak memakai atau menggunakan jasa perpustakaan FKIP UNS adalah semua civitas akademika FKIP UNS dan masyarakat umum. Yang terdiri dari dosen, karyawan, staf administrasi, mahasiswa FKIP UNS, dan mahasiswa fakultas lain yang ada di UNS maupun mahasiswa dari Perguruan Tinggi lain.

5. Tinjauan tentang Minat Baca

Untuk dapat memperoleh informasi maka salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan kegiatan membaca. Sebelum melakukan kegiatan membaca terlebih dahulu diperlukan adanya minat, bisa dikatakan bahwa minat merupakan syarat awal yang seharusnya ada sebelum melakukan kegiatan membaca.

a. Pengertian Minat Baca

Dalam kehidupan setiap manusia melakukan kegiatan atau aktivitas yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak terbatas. Dari banyaknya kegiatan yang dilakukannya tidak semua dilakukan dengan hati, tetapi terkadang dilakukan dengan terpaksa. Salah satu hal yang dapat menyebabkan hal ini bisa terjadi adalah karena kurangnya minat akan kegiatan tersebut. Jika melakukan sesuatu dengan didasari minat yang tinggi maka dalam pelaksanaan kegiatan tersebut akan menyenangkan dan hasilnya memuaskan. Tiap seseorang memiliki minat yang berbeda dengan orang lain, seseorang yang berminat terhadap sesuatu hal maka ia akan mencurahkan perhatiannya pada hal yang diminatinya tersebut. Minat seseorang terhadap sesuatu adalah kecenderungan hati yang tinggi, gairah atau keinginan seseorang tersebut terhadap sesuatu. Menurut Sutarno NS (2003: 19) “Minat baca seseorang dapat diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi orang tersebut kepada suatu sumber bacaan tertentu”. Dari pengertian di atas tampak bahwa dengan adanya minat baca maka seseorang akan dapat melakukan kegiatan membaca dengan baik, memuaskan serta dapat menyerap informasi dan pengetahuan yang disajikan dalam bahan bacaan secara lebih baik.


(46)

b. Faktor-faktor Minat Baca

Menurut Laksmi (2007: 38) minat baca dapat tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

1) Faktor Intern

Adalah faktor dari dalam yaitu kesadaran dari dalam diri seseorang itu sendiri yang mempengaruhi keinginan membacanya. Misalkan rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan, dan informasi. Keingintahuan akan informasi dan prinsip bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani.

2) Faktor Ekstern

Adalah faktor yang berasal dari luar, seperti lingkungan fisik yang memadai, misalnya adanya bahan bacaan yang menarik, berkualitas, dan yang dapat memenuhi kebutuhan mereka, selain itu faktor lingkungan sosial juga memiliki peran yang besar, misalnya lingkungan yang kondusif, seperti keluarga yang sejahtera, tenang dan memberi teladan yang baik, dapat memicu seseorang untuk memanfaatkan waktunya bersama buku.

Kedua faktor di atas memiliki pengaruh serta kekuatan yang hampir sama dalam menunjang minat baca seseorang. Motivasi diri untuk membaca yang tinggi serta lingkungan yang mendukung akan mendorong seseorang untuk memiliki minat baca.

c. Hal-hal yang Mampu Mendorong Bangkitnya Minat Baca

Menurut Sutarno NS (2003: 21), ada beberapa faktor yang mampu mendorong bangkitnya minat baca masyarakat. Faktor-faktor tersebut adalah:

1) Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan, dan informasi.

2) Keadaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti tersedianya

bahan bacaan yang menarik, berkualitas, dan beragam.

3) Keadaan lingkungan sosial yang kondusif, maksudnya adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca. 4) Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama yang aktual. 5) Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani.


(47)

commit to user

31 Faktor-faktor tersebut dapat terpelihara melalui sikap-sikap, bahwa dalam diri tertanam komitmen membaca memperoleh keuntungan ilmu pengetahuan, wawasan dan kearifan. Terwujudnya kondisi yang mendukung terpeliharanya minat baca, adanya tantangan dan motivasi untuk membaca, serta tersedianya waktu untuk membaca, baik di rumah, perpustakaan ataupun di tempat lain.

Dari penjelasan di atas tampak bahwa minat baca dapat ditingkatkan dan dikembangkan dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam atau kesadaran seseorang itu sendiri maupun faktor dari luar yang biasanya berasal dari lingkungan sosial yang mendukung untuk pengembangan minat baca serta membiasakan budaya membaca dalam masyarakat.

B. Kerangka Pemikiran

Perpustakaan didirikan untuk dapat memberikan informasi sehingga dapat memperluas wawasan penggunanya dalam suatu wilayah tertentu. Setiap civitas akademika FKIP UNS berhak menggunakan perpustakaan FKIP UNS karena perpustakaan disediakan untuk seluruh civitas akademika FKIP UNS tanpa adanya batasan usia, golongan maupun agama.

Akan tetapi fungsi dari perpustakaan yaitu untuk memperluas wawasan dan sumber informasi tidak sepenuhnya dapat terwujud karena sedikitnya pengguna yang memanfaatkan jasa perpustakaan, salah satu penyebabnya adalah minat baca yang rendah dikalangan civitas akademika. Sebenarnya minat tersebut dapat ditingkatkan dengan cara menarik perhatian seluruh civitas akademika terhadap perpustakaan dan memberikan bukti bahwa perpustakaan dengan layanan yang baik dapat membuat pengunjung merasa nyaman dan puas memanfaatkan perpustakaan.

Dalam pengelolaan perpustakaan, unsur-unsur yang perlu dikelola adalah koleksi, personalia perpustakaan, sarana dan prasarana, serta pengguna perpustakaan. Dari pengelolaan unsur-unsur tersebut diharapkan dapat mengasilkan layanan yang baik sehingga dapat membantu meningkatkan minat


(48)

baca sehingga tujuan perpustakaan yaitu meningkatkan wawasan penggunanya dapat tercapai. Berikut ini gambar kerangka pemikiran penelitian ini:

Pengelolaan Perpustakaan

Pengelolaan Koleksi

Pengelolaan Personalia Perpustakaan

Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Pengelolaan Pengguna Perpustakaan

Kendala yang dihadapi

Usaha yang dilakukan

Gambar II.2 Kerangka Pemikiran Minat Baca Kurang


(49)

commit to user

BAB III METODOLOGI

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Dalam memperoleh data sebagai dasar pemecahan masalah yang diajukan peneliti akan melaksanakan penelitiannya di perpustakaan FKIP UNS, dengan pertimbangan sebagai berikut :

1. Tersedianya data yang dibutuhkan dalam penelitian.

2. Peneliti pernah mengikuti program magang di perpustakaan FKIP UNS.

3. Lokasi yang mudah dijangkau dan jarak lokasi yang dekat dengan tempat

tinggal peneliti.

4. Peneliti sebagai mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan

Administrasi Perkantoran FKIP UNS yang juga merupakan pengguna jasa perpustakaan di FKIP UNS.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung setelah usulan penelitian disetujui oleh dosen pembimbing skripsi dan telah mendapat ijin dari pihak-pihak yang berwenang. Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan (Maret sampai dengan Mei 2009) (jadwal terlampir).

B. Bentuk dan Strategi Penelitian 1. Bentuk Penelitian

Atas dasar telaah teori yang telah disusun dan melihat permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka peneliti memilih penelitian kualitatif.

Menurut Lexy J. Moleong (2006:6) penelitian kualitatif adalah:

Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.


(50)

Karakteristik penelitian kualitatif antara lain: latar alamiah, manusia sebagai alat (instrumen), metode kualitatif, analisis data secara induktif, teori dari dasar (grounded theory), deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, adanya batas yang ditentukan oleh fokus, adanya kriteria khusus untuk keabsahanan data, desain yang bersifat sementara, dan hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.

Berdasarkan masalah yang disajikan dalam penelitian ini yang lebih menekankan masalah proses dan makna (persepsi dan artisipasi), maka jenis penelitian dengan strateginya yang terbaik adalah penelitian kualitatif deskriptif. Jenis penelitian ini akan mampu menangkap berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi teliti dan penuh nuansa yang lebih berharga daripada sekedar pernyataan jumlah ataupun frekuensi dalam bentuk angka. Selain itu, karena permasalahan dan fokus penelitian sudah ditentukan dalam proposal sebelum peneliti terjun dan menggali permasalahan di lapangan, maka jenis strategi penelitian kasus ini secara khusus bisa disebut sebagai studi kasus terpancang.

2. Strategi Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti berusaha memecahkan masalah yang diselidiki dengan melukiskan atau menggambarkan keadaan atau objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya, yakni tentang pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi. Oleh karena itu peneliti memilih strategi penelitian kualitatif deskriptif.

Menurut Mardalis (2002: 26), ”Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku”. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang terjadi atau ada. Dengan kata lain, penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini, dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada. Penelitian ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan hanya


(51)

commit to user

35 mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti.

Dalam penelitian ini strategi yang digunakan adalah tunggal terpancang, dimana peneliti hanya ingin mengungkapkan berbagai masalah yang berhubungan dengan pengelolaan perpustakaan FKIP UNS dalam rangka meningkatkan minat baca civitas akademika FKIP UNS. Istilah tunggal artinya penelitian ini berusaha untuk memfokuskan pada satu lokasi dan satu masalah saja. Terpancang artinya ketika peneliti ini terjun ke lapangan sudah berbekal teori-teori yang sudah ada.

C. Sumber Data

Menurut H.B. Sutopo (2002: 49) sumber data adalah bagian yang sangat penting bagi peneliti karena ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan dan kekayaan data atau informasi yang diperoleh. Dalam memilih sumber data, peneliti harus benar-benar berfikir mengenai kemungkinan kelengkapan informasi yang akan dikumpulkan dan juga validitasnya. Karena kedekatan posisi pada suatu sasaran studi dan juga perspektif tafsir individual maka data yang diperoleh dari beragam jenis sumber data tersebut validitasnya juga bisa sangat beragam.

Adapun sumber data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Narasumber (Informan)

Posisi sumber data manusia dalam penelitian kualitatif sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasinya. Peneliti dan narasumber memiliki posisi yang sama, narasumber bukan hanya sekedar memberikan tanggapan pada apa yang diminta peneliti, tetapi bisa lebih memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki. Karena posisi ini sumber data yang berupa manusia dalam penelitian kualitatif disebut informan.

Informan pada penelitian ini terdiri dari kepala urusan atau kepala perpustakaan, kepala bagian pendidikan FKIP UNS, dosen, karyawan, serta mahasiswa.


(1)

4. Pengelolaan Pengguna Jasa Perpustakaan FKIP UNS

a. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan berupa rencana sosialisasi perpustakaan kepada civtas akademika, membuka dan memperluas akses dan informasi perpustakaan FKIP UNS, mengadakan kegiatan yang melibatkan civitas akademika, penambahan jumlah koleksi, memberikan kemudahan layanan dan pemakaian perpustakaan FKIP UNS, mengembangkan jenis layanan, menerapkan teknologi informasi tepat guna yang dapat membantu pemakai.

b. Pengorganisasian

Pengorganisasian pengguna jasa perpustakaan dilaksanakan melalui penerapan tata tertib bagi pengunjung dan peminjam bahan pustaka perpustakaan FKIP UNS serta pelayanan kepada pengunjung.

c. Penggerakkan

Penggerakkan pengguna jasa perpustakaan dilakukan dengan memberikan bimbingan, pengarahan dan informasi kepada pengunjung agar tata tertib perpustakaan dapat berjalan baik, sehingga tercipta kenyamanan pengunjung.

d. Pengawasan

Pengontrolan dilakukan dengan melakukan pengawasan langsung kepada pengunjung dan juga penyediaan loker untuk penitipan tas, jaket, dan topi untuk menghindari resiko kehilangan bahan pustaka.

5. Faktor-faktor Pendukung Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS dalam

Rangka Meningkatkan Minat Baca Civitas Akademika di Perpustakaan FKIP UNS

a. Pihak pengelola perpustakaan berupaya mengajukan usulan judul-judul bahan pustaka maupun penambahan fasilitas kepada fakultas, yang didapat dari hasil angket yang diberikan kepada pengunjung untuk mengetahui minat baca dan keinginan pengunjung agar pengelolaan perpustakaan lebih baik

b. Lokasi perpustakaan FKIP UNS berada di dalam wilayah kampus UNS


(2)

c. Petugas perpustakaan FKIP UNS yang ramah membuat pengunjung merasa senang dan nyaman berada di perpustakaan. Dengan pelayanan yang baik dan memuaskan akan dapat membuat pengunjung merasa tidak segan untuk kembali berkunjung di perpustakaan FKIP UNS. Keramahan petugas berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung, mereka akan merasa diperhatikan dan diterima di perpustakaan FKIP UNS.

d. Suasana yang tenang karena jauh dari pusat keramaian membuat pengunjung

merasa nyaman, serta setelah adanya renovasi gedung maka lay out

perpustakaan FKIP UNS semakin membuat pengunjung ingin kembali lagi ke perpustakaan FKIP UNS karena terlihat lebih luas dan pencahayaan serta sirkulasi udara sudah jauh lebih baik, meskipun masih ada beberapa yang perlu diperbaiki.

e. Pihak perpustakaan FKIP UNS senantiasa mengikutkan personalia

perpustakaan FKIP UNS dalam seminar atau pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan perpustakaan.

6. Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Pengelolaan

Perpustakaan FKIP UNS dalam Rangka Meningkatkan Minat Baca Civitas Akademika di Perpustakaan FKIP UNS

Kendala-kendala yang dihadapi:

a. Koleksi yang kurang lengkap dan kurang menarik. b. Personalia perpustakaan yang kurang profesional. c. Kurangnya tenaga ahli dibidang komputer.

d. Staf perpustakaan yang belum terlatih dalam penggunaan komputer. e. Kurangnya dana untuk pengelolaan perpustakaan.

f. Fasilitas yang kurang memadai.

g. Civitas akademika FKIP UNS yang belum mengetahui pentingnya peranan

perpustakaan dalam rangka mencetak pendidik yang berkarakter kuat dan cerdas.


(3)

7. Usaha-usaha yang Dilakukan untuk Mengatasi Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS dalam Rangka

Meningkatkan Minat Baca Civitas Akademika di Perpustakaan FKIP UNS

Usaha-usaha untuk mengatasi kendala-kendala yang ada:

a. Penyediaan kotak saran dan buku informasi tentang kebutuhan civitas

akademika untuk memenuhi keinginan civitas akademika dalam hal pengadaan koleksi dan bahan pustaka yang sesuai dengan keinginan civitas akademika.

b. Pengiriman personalia perpustakaan yang ada untuk mengikuti kegiatan

pelatihan ataupun seminar yang berhubungan dengan perpustakaan. c. Perekrutan tenaga ahli di bidang komputer.

d. Pengajuan anggaran ke pihak Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan guna penambahan bahan pustaka dan pembenahan fasilitas yang ada di perpustakaan FKIP UNS.

e. Melakukan kegiatan promosi kepada civitas akademika dengan kegiatan

lomba atau pameran-pameran yang diselenggarakan guna mengenalkan keberadaan dan manfaat perpustakaan bagi segenap civitas akademika.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan penelitian yang telah dikemukakan di atas, sebagai implikasi hasil penelitian adalah:

1. Pengelolaan yang baik terhadap unsur-unsur perpustakaan yaitu koleksi,

personalia perpustakaan, sarana dan prasarana serta pengguna jasa perpustakaan akan membentuk satu kesatuan yang saling terkait dan dapat menghasilkan suatu pelayanan yang baik kepada pengunjung, yang kemudian memberikan implikasi positif terhadap terciptanya kepuasan pengunjung.

2. Dengan adanya kepuasan pengunjung terhadap pelayanan di perpustakaan

FKIP UNS maka mempunyai implikasi positif terhadap civitas akademika yaitu meningkatkan minat berkunjung civitas akademika yang dalam


(4)

3. Dengan adanya peningkatan minat baca mempunyai implikasi positif terhadap perluasan wawasan dan pengetahuan civitas akademika sehingga melalui wawasan yang luas civitas akademika menjadi lebih aktif, kreatif, inovatif, sehingga dapat meningkatkan kualitas civitas akademika menjadi pendidik yang berkarakter kuat dan cerdas.

4. Kesadaran dari dalam (internal) perpustakaan harus dibangun kembali untuk menunjukkan bahwa perpustakaan adalah sumber primer bagi setiap pencari informasi. Perpustakaan adalah bangunan utama untuk melahirkan suatu komunitas ilmiah dan masyarakat informasi. Perpustakaan juga merupakan jalan untuk menuju masyarakat modern yang berperadaban. Namun demikian, untuk merealisasikan semua impian itu bukanlah sesuatu yang mudah. Secara terus menerus dilakukan inovasi untuk menciptakan perpustakaan yang sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan teknologi informasi.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian yang dikemukakan pada bagian terdahulu, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan berguna bagi kemajuan perpustakaan FKIP UNS atau pihak-pihak yang berkompeten dalam hal ini. Adapun saran-saran yang disampaikan peneliti adalah:

1. Untuk Kepala Perpustakaan dan Pihak Pengelola

Perpustakaan FKIP UNS

a. Sebaiknya penyimpanan bahan pustaka lebih teratur dan disesuaikan dengan kode katalog di komputer agar nantinya pengguna perpustakaan tidak merasa kesulitan dalam mencari koleksi bahan pustaka yang dibutuhkan.

b. Jika memungkinkan diadakan penambahan komputer untuk pelayanan

penelusuran katalog lewat komputer agar tidak terjadi antrian pengguna yang akan menelusur buku.

c. Menambah koleksi non buku yang kebanyakan kurang atau tidak dimiliki oleh dosen misal CD Room, jurnal nasional dan jurnal internasioanal dalam rangka meningkatkan kunjungan dosen ke perpustakaan FKIP UNS.


(5)

d. Meningkatkan kerjasama dengan BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran dan Pendidikan Bahasa Indonesia dalam program magang perpustakaan yang selama ini sudah terjalin baik.

e. Lebih mengoptimalkan pembinaan dan sosialisasi kepada pengguna mengenai pemanfaatan perpustakaan dalam rangka meningkatkan minat berkunjung dan minat baca civitas akademika di perpustakan FKIP UNS.

f. Segera merealisasikan permohonan anggaran ke pihak fakultas guna

pembenahan dan penambahan fasilitas yang ada di perpustakaan FKIP UNS termasuk untuk perluasan ruang atau gedung dan pengadaan fasilitas-fasilitas yang lain. Pengelola perpustakaan lebih pro aktif mengajukan ke fakultas.

2. Untuk Pegawai Perpustakaan

a. Demi pelayanan yang memuaskan kepada para pengguna sebaiknya petugas

yang ada menjalankan tugas sesuai job description masing-masing dengan sebaik-baiknya.

b. Personalia perpustakaan sebaiknya datang lebih awal guna mempersiapkan perpustakaan agar siap melayani pengunjung, misalnya dengan membersihkan perpustakaan, menyalakan komputer-komputer sirkulasi dan katalog, membuka gorden dan jendela.

c. Personalia perpustakaan diharapkan bekerja dengan disiplin, tulus, ikhlas, ramah, sopan dan memiliki pengetahuan yang luas. Pengetahuan dapat dikembangkan salah satunya dengan membaca bahan pustaka yang ada di perpustakaan FKIP UNS itu sendiri.

d. Sebaiknya petugas di bagian sirkulasi terutama petugas layanan peminjaman dan pengembalian lebih berani menegur dan menindak tegas pengguna yang melanggar tata tertib, misalnya bagi pengguna yang meminjam dengan menggunakan kartu pinjam orang lain maka tidak diperbolehkan meminjam koleksi yang ada di perpustakaan.


(6)

3. Untuk Pengguna

a. Sebaiknya pengguna memanfaatkan fasilitas di perpustakaan FKIP UNS yang sudah didukung oleh teknologi informasi, misalnya layanan penelusuran melalui katalog online dengan sistem digilib.

b. Sebaiknya pengguna di perpustakaan FKIP UNS ikut menjaga dan merawat

fasilitas perpustakaan yang ada, misalkan dengan tidak mencorat-coret bahan pustaka, tidak menyobek bahan pustaka, tidak mngembalikan bahan pustaka tidak pada tempatnya, membawa makanan dan minuman masuk ke ruang koleksi serta membuang sampah sembarangan.

c. Sebaiknya civitas akademika dapat menyadari keberadaan perpustakaan dan dapat memanfaatkannya untuk menambah pengetahuan dan wawasan melalui aktivitas membaca bahan pustaka yang ada di perpustakaan FKIP UNS.