Teknik Cuplikan Sampling METODOLOGI

commit to user 37 sebagai bahan informasi dan ingatan bagi organisasi, tidak dapat disebut sebagai warkat. Mengingat warkat masih memiliki kegunaan, maka warkat-warkat tersebut perlu dihimpun, ditata, disimpan, dan dipelihara. Perbedaan antara arsip, dokumen, dan pustaka menurut Wursanto 2006: 230 adalah arsip cenderung diartikan warkat atau berkas yang masih dipakai dalam proses pekerjaan sehari-hari, dokumen cenderung berarti catatan-catatan yang disimpan sebagai barang bukti, sedangkan pustaka cenderung berarti warkat yang telah dijilid. Dokumen yang dipakai peneliti dalam penelitian misalnya gambar atau bagan struktur organisasi, uraian tugas pustakawan, buku pedoman pengelolaan perpustakaan, dokumen perpustakaan lainnya yang mendukung penelitian ini.

D. Teknik Cuplikan Sampling

Dalam penelitian kualitatif sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual, jadi maksud cuplikan sampling adalah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber. Tujuannya adalah untuk merinci kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik. Maksud kedua dari cuplikan sampling ialah menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Lexy J. Moleong 2006: 223 berpendapat “Pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan purposive sample”. Oleh karena itu dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu bentuk penelitian yang pengambilan sampelnya digunakan untuk menyeleksi atau memfokuskan permasalahan agar pemilihan sampel lebih mengarah pada tujuan penelitian. Ciri-ciri sampel bertujuan menurut Lexy J. Moleong 2006:224: 1. Rancangan sampel yang muncul: sampel tidak dapat ditentukan atau ditarik terlebih dahulu. 2. Pemilihan sampel secara berurutan: tujuan memperoleh variasi sebanyak-banyaknya hanya dapat dicapai apabila pemilihan satuan sampel dilakukan jika satuan sebelumnya sudah dijaring dan dianalisis. commit to user 38 3. Penyesuaian berkelanjutan dari sampel: pada mulanya setiap sampel dapat sama kegunaannya, namun sesudah makin banyaknya informasi yang masuk dan makin mengembangkan hipotesis kerja, maka sampel dipilih atas dasar fokus penelitian. 4. Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan: pada sampel bertujuan seperti ini jumlah sampel ditentukan oleh pertimbangan- pertimbangan informasi yang diperlukan. Jika maksudnya memperluas informasi dan jika tidak ada lagi informasi yang dapat dijaring maka penarikan sampel dapat diakhiri. Dalam menentukan informasi yang diperlukan peneliti menggunakan teknik bola salju snowball sampling yaitu cara pemilihan informasi pada waktu di lokasi penelitian, yang kemudian berdasarkan petunjuk informan tersebut peneliti akan dapat menentukan informasi baru dan seterusnya berganti informan lainnya yang tidak terencana sebelumnya, sehingga mendapatkan data yang lengkap dan mendalam.

E. Teknik Pengumpulan Data