Kelembaban Udara Identifikasi Faktor-Faktor Cuaca
angin lebih banyak bertiup dari arah barat terjadi pada bulan Januari hingga Mei, dan
berlanjut pada bulan Desember, sedangkan angin yang bertiup dari arah utara terjadi pada
bulan Juni hingga November. Oleh karena itu, arah angin dominan wilayah Situ Gede,
Darmaga, Bogor adalah utara dan barat.
Kecepatan angin diurnal bervariasi dari waktu ke waktu. Profil kecepatan angin
rataan bulanan memiliki gradien yang tidak terlalu besar Gambar 15. Hal tersebut karena
kecepatan angin
rataan diambil
dari pengukuran pada kondisi atmosfer netral,
stabil, dan tidak stabil. Gradien yang besar terjadi pada kondisi atmosfer stabil dan tidak
stabil Gambar 16.
Distribusi kecepatan angin berdasarkan tiga ketinggian pengukuran menunjukkan
kecepatan angin pada ketinggian 10 meter lebih tinggi dibandingkan kecepatan angin
pada ketinggian 7 meter dan 4 meter Gambar 15. Hal ini menunjukkan bahwa
kecepatan
angin meningkat
secara eksponensial terhadap ketinggian. Hal ini
berarti semakin jauh dari permukaan, maka kecepatan anginnya semakin tinggi. Hal ini
dipengaruhi oleh
besarnya kekasapan.
Permukaan yang kasar akan mengakibatkan kecepatan angin menjadi kecil karena
memiliki gaya gesek yang besar. Gaya gesek ini memperlambat gerakan udara karena gaya
gesek ini bekerja pada arah yang berlawanan dengan arah gerak udara, yaitu dalam hal ini
angin. Oleh karena itu, semakin bertambahnya ketinggian, maka gaya gesek semakin
berkurang, sehingga kecepatan angin akan meningkat.
Kecepatan angin diurnal mengalami fluktuasi setiap saat. Kecepatan angin akan
meningkat berdasarkan waktu, pada pagi hari kecepatan angin relatif rendah, kemudian
menjelang siang hari hingga sore hari kecepatan
angin semakin
meningkat Gambar 17. Hal tersebut dipengaruhi oleh
intensitas radiasi matahari. Pada siang hari, intensitas
radiasi matahari
akan mempengaruhi peningkatan suhu udara,
sehingga terjadi peningkatan kecepatan angin di permukaan. Intensitas radiasi matahari
semakin rendah menjelang sore hari, tetapi kecepatan angin semakin tinggi. Hal ini
dipengaruhi oleh radiasi permukaan yang dipancarkan oleh permukaan bumi, sehingga
kecepatan anginnya tinggi. Pada malam hari, kecepatan angin tidak dipengaruhi oleh
intensitas
radiasi matahari,
sehingga kecepatan anginnya lebih kecil.
Gambar 15 Profil kecepatan angin bulanan pada berbagai ketinggian di
wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011.
a
b
c
Gambar 16 Profil kecepatan angin bulanan pada stabilitas atmosfer a netral,
b stabil, dan c tidak stabil di wilayah Situ Gede, Darmaga,
Bogor pada tahun 2011.
0.6 0.9
1.2 1.5
1.8
J F M A M J J A S O N D
u m
s
Bulan
Ketinggian 4 meter Ketinggian 7 meter
Ketinggian 10 meter
0.5 0.7
0.9 1.1
1.3
J F M A M J J A S O N D
u m
s
-1
Bulan
Ketinggian 4 meter Ketinggian 7 meter
Ketinggian 10 meter
0.6 0.9
1.2 1.5
J F M A M J J A S O N D
u m
s
-1
Bulan
Ketinggian 4 meter Ketinggian 7 meter
Ketinggian 10 meter
0.5 0.7
0.9 1.1
1.3 1.5
J F M A M J J A S O N D
u m
s
-1
Bulan
Ketinggian 4 meter Ketinggian 7 meter
Ketinggian 10 meter
Tabel 1 Stabilitas atmosfer di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada periode hujan dan periode kemarau.
Pukul WS
Periode Hujan Periode Kemarau
Range Ri Kriteria
Range Ri Kriteria
Pukul 07.00 0.02 s.d. 1.42
Stabil 0.06 s.d. 0.82
Stabil Pukul 14.00
-0.9 s.d. -0.02 Tidak Stabil
-0.75 s.d. -0.09 Tidak Stabil
Pukul 18.00 -0.61 s.d. -0.02
Tidak Stabil -0.84 s.d. -0.02
Tidak Stabil Stabilitas rata-rata
0.02 s.d. 1.42 Stabil
-0.91 s.d. -0.02 Tidak Stabil
Gambar 17 Profil kecepatan angin bulanan rataan 4-10 meter berdasarkan
tiga waktu
pengamatan di
wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011.
Distribusi kecepatan angin bulanan di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada
periode hujan lebih tinggi dibandingkan pada periode kemarau. Hal tersebut disebabkan
oleh radiasi matahari radiasi gelombang pendek dan radiasi permukaan bumi radiasi
gelombang panjang. Pada periode hujan sering terjadi terbentuk awan di wilayah
tersebut yang akan mengembalikan radiasi gelombang panjang dari permukaan, sehingga
suhu di permukaan lebih tinggi dibandingkan suhu udaranya, meskipun radiasi matahari
yang diterima tidak terlalu tinggi. Suhu di permukaan
yang tinggi,
maka akan
menyebabkan tekanan udaranya rendah. Oleh karena itu, angin akan bergerak dari daerah
yang bertekanan tinggi ke bertekanan rendah, sehingga kecepatan angin menjadi tinggi di
wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor karena lebih banyak mendapatkan distribusi angin
dari wilayah yang bertekanan tinggi. Hal tersebut sering terjadi turbulensi pada periode
hujan yang menyebabkan tanaman padi menjadi rebah. Sebaliknya, pada periode
kemarau jarang terjadi terbentuk awan di wilayah tersebut, sehingga radiasi yang
dipancarkan oleh permukaan bumi lebih banyak yang hilang ke atmosfer. Hal tersebut
menyebabkan suhu di permukaan relatif rendah
dibandingkan suhu
udaranya, meskipun radiasi matahari yang diterima
cukup tinggi. Suhu di permukaan yang rendah, maka akan menyebabkan tekanan
udaranya tinggi, sehingga angin akan bergerak dari wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor yang
bertekanan tinggi menuju wilayah yang bertekanan rendah. Oleh karena itu, kecepatan
angin pada wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor rendah.