Peranan Turbulensi dan Angin

berbeda, yaitu dengan metode aerodinamik atau pun metode gradien. Perbedaan dari metode aerodinamik dengan gradien adalah banyaknya ketinggian pengukuran. Pada metode aerodinamik menggunakan beberapa ketinggian, sedangkan metode gradien hanya menggunakan dua ketinggian. Berdasarkan hasil penelitian Hatfield et al. 2010 diperoleh fluks sensible heat H sebesar 600 MJ m -2 tahun -1 untuk tanaman jagung dan 410 MJ m -2 tahun -1 untuk tanaman kedelai pada tahun 2004 di Midwestern US. Penelitian tersebut menggunakan metode energy balance ratio EBR dan ordinary least square OLS.

III. METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei 2012 hingga Agustus 2012. Penelitian ini diawali dengan pengambilan data cuaca sekunder di Stasiun Klimatologi Klas I, Darmaga, Bogor. Kemudian pengolahan dan analisis data dilakukan di Laboratorium Agrometeorologi, Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1 gun bellani integrator untuk radiasi matahari, 2 ombrometer untuk curah hujan, 3 termometer bola kering untuk suhu udara, 4 cup counter anemometer untuk kecepatan angin, 5 wind vane untuk arah angin, dan 6 seperangkat komputer dengan perangkat lunak Microsoft Excel. Data yang dibutuhkan selama penelitian adalah sebagai berikut: 1. Data suhu udara pada tiga ketinggian 4 meter, 7 meter, dan 10 meter dengan tiga waktu pengamatan, yaitu pukul 07.00 WS, pukul 14.00 WS, dan pukul 18.00 WS. 2. Data kecepatan dan arah angin pada tiga ketinggian 4 meter, 7 meter, dan 10 meter dengan tiga waktu pengamatan, yaitu pukul 07.00 WS, pukul 14.00 WS, dan pukul 18.00 WS. 3. Data kelembaban udara pada tiga ketinggian 4 meter, 7 meter, dan 10 meter dengan tiga waktu pengamatan, yaitu pukul 07.00 WS, pukul 14.00 WS, dan pukul 18.00 WS. 4. Data radiasi matahari harian. 5. Data curah hujan harian. Data cuaca yang digunakan adalah data sekunder selama 1 tahun dari bulan Januari 2011 hingga Desember 2011.

3.3 Analisis Data

3.3.1 Identifikasi Faktor-Faktor Cuaca

Wilayah Penelitian pada Tahun 2011 Untuk mengidentifikasi cuaca wilayah penelitian, yaitu dengan membuat profil unsur-unsur cuaca, seperti radiasi matahari, curah hujan, suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin. Profil tersebut ditentukan dengan cara memplotkan data unsur-unsur cuaca tersebut terhadap waktu, sedangkan untuk profil arah angin ditentukan berdasarkan persentase data arah angin terbanyak di wilayah tersebut, yang kemudian diplotkan ke dalam grafik. Profil arah angin ini bertujuan mengetahui arah angin dominan setiap bulan pada wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor.

3.3.2 Stabilitas Atmosfer

Stabilitas atmosfer dinamis ditentukan dengan angka Richardson Richardson NumberRi. Penentuan stabilitas atmosfer tersebut dengan menggunakan persamaan berikut Thom 1975; Oke 1978; Arya 2001; June 2012: Ri = g ∂θ ∂z T a ∂u ∂z 2 1 Keterangan : g : percepatan gravitasi 9.8 m s -2 T a : suhu absolute pada ketinggian z a ; z a = z 1 z 2 12 θ : suhu potensial K; θ = T − Γ d z dengan Γ d merupakan dry adiabatic lapse rate sebesar -0.00976 K m -1 , T merupakan suhu absolute K, dan z merupakan tinggi pengukuran meter Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat dikategorikan kondisi atmosfer netral Ri = ± 0.01, stabil Ri 0.01, dan tidak stabil Ri -0.01.

3.3.3 Karakteristik Kekasapan

Permukaan d, z , dan u Analisis kecepatan angin pada berbagai ketinggian untuk menentukan karakteristik kekasapan hanya dilakukan pada kondisi atmosfer netral. Berdasarkan persamaan logaritmik profil angin tersebut dapat ditentukan parameter zero-plane displacement d, roughness length z , dan friction velocity u Kimura et al. 1999; June 2012.