Analisis hirarki proses AHP

Nkj : Nilai kolom ke j aij : Nilai setiap entri dalam matriks pada baris i dan kolom j n : jumlah elemen Membagi setiap entri dalam setiap kolom dengan jumlah pada kolom untuk memperoleh matriks yang dinormalisasi Ndij. Nkj aij Ndij = Keterangan : Ndij : Nilai setiap entri dalam matriks yang dinormalisasi pada baris i dan kolom j Aij : Nilai setiap entri dalam matriks pada baris i dan kolom j Nkj : Nilai kolom ke j Vektor prioritas dari setiap elemen, diperoleh dengan merata-ratakan nilai sepanjang baris Vpi. ∑ ∑ = = = n j n j Ndij Ndij Vpi 1 1 Keterangan : Vpi : Vektor prioritas dari elemen i Ndij : Nilai setiap entri dalam matriks yang dinormalisasi pada baris i dan kolom j 2 Formulasi dengan menggunakan rata-rata geometrik Perkalian baris Zi dengan menggunakan rumus. 1 k aij n kj n Zi π = = Keterangan : Zi : Perkalian baris n : Jumlah elemen aij : Nilai entri setiap matriks pada baris i dan kolom j k : Kolom pertama Perhitungan vektor prioritas atau vektor ciri eigen vector ∑ ∑ ∑ ∑ = = = = =         = n i n i n j n j Zi Zi k ij n k ij n eVPi 1 1 1 1 a a π π Keterangan : VPi : Vektor Prioritas elemen i Zi : Perkalian baris I 3 Pendapat gabungan dengan menggunakan rumus: 1 k ij m k m gij a = = π Keterangan : M : Jumlah responden aij : Pendapat individu 4 Rasio konsistensi dihitung dengan rumus sebagai berikut : Perhitungan akar ciri atau nilai eigen eigen value maksimum α maks dengan rumus : VA = aij x Vp dengan VA = V aij Dimana : VA adalah vektor antara VP VA VB = dengan VB = Vbi Dimana : VB adalah nilai eigen n VB n i ∑ = = 1 max λ Perhitungan Indeks Konsistensi CI, dengan rumus : 1 max − = n CI λ Perhitungan Rasio Konsistensi CR, dengan rumus : RI CI CR = Untuk memudahkan analisis AHP dalam penelitian ini digunakan bantuan software Expert Choice . 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Potensi Wisata Bahari Pulau Tagalaya dan Pulau Kumo

Suatu kawasan yang akan digunakan sebagai obyek wisata bahari perlu mempertimbangkan daya dukung dari kawasan tersebut sebelum dibangun. Pentingnya mengetahui daya dukung dari kawasan agar setiap kegiatan pemanfaatan tidak mengganggu atau merusak lingkungan fisik, biota dan lingkungan sosial. Daya dukung untuk wisata ada yang intensif, terbatas dan tertutup. Daya dukung intensif adalah penggunaan kawasan secara keseluruhan untuk kegiatan parawisata, secara terbatas adalah sebagian kawasan digunakan untuk kegiatan pariwisata dan secara tertutup dapat diartikan sebagai pemanfaatan kawasan tidak boleh membangun penggunaan fisik, tetapi hanya diperbolehkan untuk melihat keindahan alamnya. Pulau Tagalaya dan Pulau Kumo diproyeksikan menjadi kawasan wisata bahari di Kabupaten Halmahera. Letak kedua pulau tersebut di depan ibu kota Halmahera Utara yaitu Tobelo. Pulau Tagalaya dapat ditempuh sekitar 20 menit dari Tobelo dengan menggunakan speedboat dan taxi perahu motor tempel 5 pk. Pulau ini memiliki panorama pantai pasir putih dan hutan bakau yang masih alami, sehingga menjadi keunikan tersendiri selain keindahan bawah laut terumbu karang dan ikan hias. Pulau Kumo dapat ditempuh dari kota Tobelo sekitar 10 menit dengan menggunakan taxi perahu motor tempel. Pulau ini juga memiliki pasir putih, air laut yang jernih, arus yang tenang dan terdapat keanekaragaman jenis ikan dan terumbu karang. Hasil penilaian kriteria kesesuaian wisata bahari menunjukkan bahwa, Pulau Tagalaya memiliki nilai 708 dengan kriteria sanagt sesuai S1, dan Pulau Kumo memiliki nilai 676 dengan kriteria sesuai S2, disajikan pada Tabel 6 dan Tabel 7. Hal ini menunjukkan kedua pulau tersebut memiliki kriteria S1 dan S2, artinya memiliki potensi yang sangat bagus untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata bahari. Dengan kondisi parameter tersebut, kedua pulau itu dapat dimanfaatkan untuk menyuguhkan atraksi wisata bahari berupa berenang, selancar angin, berperahu dan memancing. Tabel 6 Hasil penilaian kesesuaian Pulau Tagalaya untuk wisata bahari Parameter Kriteria Bobot Skor Jumlah Kecerahan perairan 75 10 20 200 Tutupan karang hidup 50 - 75 8 14 112 Jenis terumbu karang Sp 100 8 16 128 Jenis ikan karang sp 50 - 70 8 14 112 Kecepatan arus mdet 0,17 -0,34 6 12 72 Kedalaman dasar m 10 -25 6 14 84 Total 708 Keterangan : S1 sangat sesuai = 700 – 740 S2 sesuai = 620 – 699 S3 cukup sesuai = 360 – 619 S4 tidak sesuai = 360 Tingkat kesesuaian wisata ini didukung dengan penilaian potensi wisata berdasarkan beberapa faktor-faktor pendukung wisata, seperti tersaji pada Tabel 8. Hasil penilaian potensi wisata, menunjukkan bahwa Pulau Tagalaya dan Pulau Kumo memang memiliki potensi yang tinggi dengan nilai kriteria sebesar 29 untuk dikembangkan menjadi obyek tujuan wisata. Dalam hal ini obyek wisata bahari dengan pelbagai atraksi, seperti: menyelam diving, snorkling, berenang, photo hanting, berperahu, memancing dan berbagai kegiatan wisata di pantai. Kegitan wisata tersebut cocok untuk perairan yang menghadap ke barat pulau Halmahera karena perairannya tenang berada di antara pulau-pulau kecil dan Teluk Kao, sedangkan untuk kegiatan ski air dan surfing cocok untuk perairan pantai pulau yang menhadap ke timur Laut Halmahera dan Samudera Pasifik Tabel 7 Hasil penilaian kesesuaian Pulau Kumo untuk wisata bahari. Parameter Kriteria Bobot Skor Jumlah Kecerahan perairan 75 10 20 200 Tutupan karang hidup 25 – 50 8 14 112 Jenis terumbu karang Sp 75 -100 8 14 112 Jenis ikan karang sp 20 – 50 8 12 96 Kecepatan Arus mdet 0,17 -0,34 6 12 72 Kedalaman dasar m 10 -25 6 14 84 Total 676 Mengingat begitu tingginya potensi daya dukung sumberdaya pesisir dengan nilai 29 tabel 8, maka diharapkan kedua pulau tersebut dapat menjadi kawasan wisata bahari. Jika obyek wisata bahari ini dikelola dengan baik akan meningkatkan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya: bagi masyarakat sekitar kawasan dapat meningkatkan kesejahteraan, sumberdaya pesisir dijaga kelestariannya, bagi pemerintah daerah meningkatkan PAD dan bagi negara mendapatkan devisa. Tabel 8 Hasil penilaian potensi wisata berdasarkan faktor pendukung kegiatan wisata. No. Parameter Nilai 1 Jenis pantai 2 2 Kejernihan air 2 3 Bentuk tubir morfologi dasar 1 4 Keanekaragaman ekosistem 1 5 Keaslian ekosistem 1 6 Kenaekaragaman ikan 2 7 Keanekaragaman karang 2 8 Estetika 2 9 Aksesibilitas 2 10 Keamanan dan keselamatan 2 11 Rekreasi bawah air 2 12 Berlayar perahu, kanoing 2 13 Rekreasi pantai 2 14 Memancing 2 15 Transportasi 1 16 Air bersih 2 17 Listrik 18 Ketersediaan fasilitas pendukung 1 Total 29 Keterangan : Potensi tinggi : jika total nilai berkisar antara 26 – 38 Potensi sedang : jika total nilai berkisar antara 13 – 25 Potensi rendah : jika total nilai berkisar antara 0 – 12

4.2 Persepsi Terhadap Wisata Bahari Pulau Tagalaya dan Pulau Kumo

4.2.1 Sarana dan prasarana wisata bahari

Minimnya sarana dan prasarana menyebabkan tingkat kunjungan masih relatif kecil di Pulau Tagalaya dan Pulau Kumo, khususnya fasilitas transfortasi dan infrastruktur wisata. Menurut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara, laporan kunjungan wisata di bulan Oktober 2009 tercatat hanya 93 orang, terdiri dari: 90 wisatawan lokal dan 3 orang wisatawan manca negara. Dari 27 orang responden yang dijadikan sample penelitan ini, sekitar 65,63 menyatakan sarana dan prasarana sangat kurang dan 28,13 menyatakan kurang Gambar 1. Sarana dan prasarana yang ada di Pulau Tagalaya adalah darmaga kayu tempat sandar kapal, saung-saung untuk istirahat dan toilet, sedangkan di Pulau Kumo hanya baru ada saung-saung untuk istirahat dan toilet. Restoran tempat makan tidak tersedia di sini, jadi pengunjung harus bawa makanan sendiri sebelum menuju obyek wisata di sini, hanya pada hari minggu baru ada masyarakat di kawasan tersebut berjualan makanan. Gambar 1 Persepsi wisatawan terhadap sarana dan prasarana wisata bahari Pulau Tagalaya dan Pulau Kumo.

4.2.2 Akses transportasi wisata bahari

Untuk akses transportasi menuju obyek daerah wisata Pulau Tagalaya dan Pulau Kumo, persepsi responden sekitar 43,75 mengaku kurang puas dan 40.63 merasa sulit. Dari Gambar 2, menunjukkan fasilitas transportasi obyek wisata bahari masih kurang mendukung bagi peningkatan kunjungan wisatawan. Hal ini disebabkan jika wisatawan ingin berkunjung ke Pulau Tagalaya harus sewacarter taxi perahu motor tempel 5PK. Sedangkan untuk menuju Pulau Kumo relatif lancar, karena jarak yang dekat dari Tobelo dan tersedia taxi perahu motor tempel 5PK secara reguler. Di Kabupaten Halmahera Utara terdapat bandara udara Kao dengan kapasitas yang masih terbatas hanya untuk pesawat kecil. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari luar Halmahera Utara maka bandara Kao sudah selayaknya diperluas sahingga pesawat lebih besar dapat mendarat. Untuk jadwal penerbangan pesawat selama ini dari Jakarta menuju Tobelo melalui 65,63 28,13 6,25 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 Sangat kurang kurang Cukup Pernyataan responden P e rs e n ta s e