Kebijakan Pengembangan Wisata Bahari
menghasilkan dan memindahkan informasi yang relevan dengan kebijakan sehingga dapat dimanfaatkan di tingkat politik dalam rangka memecahkan
masalah-masalah kebijakan Dunn 1998. Analisis kebijakan merupakan salah satu faktor lainnya di dalam sistem
kebijakan. Suatu sistem kebijakan atau seluruh pola institusional dimana didalamnya kebijakan dibuat, mencakup hubungan timbal balik antara tiga unsur,
yaitu kebijakan publik, pelaku kebijakan , dan lingkungan kebijakan. Sistem kebijakan adalaj produk manusia yang subyektif yang diciptakan melalui pilihan-
pilihan yang sadar oleh pelaku kebijakan Dve yang diacu dalam Dunn 1998 Salah satu faktor yang menyebabkan sulitnya mengambil keputusan
kebijakan adalah sulitnya memperoleh informasi yang cukup untuk disimpulkan. Pengambilan suatu keputusan atau perumusan suatu kebijakan akan lebih mudah
bila menggunakan model tertentu. Model kebijakan merupakan sajian yang disederhanakan mengenai aspek-aspek terpilih dari situasi problematis yang
disusun untuk tujuan khusus, seperti model deskriptif, medel normatif, model verbal, model perspektif. Setiap model kebijakan tidak dapat diterapkan untuk
semua perumusan kebijakan, sebab masing-masing model memfokuskan perhatiannya pada aspek yang berbeda. Dalam artian bukan masalah penggunaan
atau membuang model tetapi pemilihan diantara berbagai alternatif yang menjadi fokus. Pemilihan alternatif strategi kebjiakan tersebut dapat dibangun dengan
melakukan analisis SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi. Analisis SWOT didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif adalah dengan memaksimalkan kekuatan strenght, dan
peluang opportunities, serta meminimalkan kelemahan weakness dan ancaman treaths. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan faktor
internal Rangkuti 2001.
3 METODOLOGI