3 Strategi yang menghubungkan antara W dan O, strategi ini diterapkan
berdasarkan pemanfaatan peluang dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4 Strategi yang menghubungkan antara W dan T, strategi ini berdasarkan
pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
3.3.4 Analisis hirarki proses AHP
Setelah dilakukan analisis SWOT kemudian dilanjutkan dengan Analisis Hirarki Proses AHP untuk menentukan kebijakan-kebijakan dalam rangka
pengembangan wisata bahari Pulau Tagalaya dan Kumo di Kabupaten Halmahera Utara, dimana variabel-variabel dimasukkan kedalam suatu susunan hirarki, yang
memberi pertimbangan numerik pada pertimbangan subyektif tentang relatif pentingnya variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan untuk menetapkan
variabel yang memiliki prioritas relatif yang tertinggi. Langkah paling awal dalam penggunaan proses analisis hirarki adalah merinci permasalahan kedalam elemen-
elemennya dan mengatur bagian dari elemen-elemen kedalam bentuk hirarki Nurani 2008.
Untuk menilai perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen terhadap elemen lain maka digunakan pembobotan berdasarkan skala proses PHA yang
disarankan oleh Saaty 1993 seperti pada Tabel 4. Dalam kondisi pembangunan yang makin kompleks analisis sistematis sangat diperlukan, bahkan sedapat
mungkin faktor lain, seperti faktor politis harus dapat dijadikan bagian internal keseluruhan analisis. Dengan menggunakan metode PHA permasalahan yang
kompleks tersebut akan dapat dirangkum sepenuhnya. Wisata bahari di suatu daerah membutuhkan beberapa komponen penting
untuk pengembangannya. Komponen-komponen tersebut menjadi kriteria dalam pengambilan keputusan kebijakan pengembangan wisata bahari di Pulau Tagalaya
dan Pulau Kumo. Komponen penting dalam sistem pariwisata bahari adalah 1 objek wisata bahari dimana termasuk wisata alam maupun buatan yang
menunjukkan ciri khas alam atau potensi alam di wilayah tersebut. Komponen ini merupakan kriteria biologi dalam pengembangan wisata bahari, 2 pelayanan
termasuk didalamnya adalah kualitas SDM dalam bidang pariwisata bahari, dimana dengan adanya pelayanan wisata bahari akan memberikan dampak
multiplier effect bagi masyarakat Pulau Tagalaya dan Pulau Kumo. Komponen ini
merupakan kriteria sosial dan kriteria ekonomi dalam pengembangan wisata bahari, 3 ketersediaan sarana publik untuk mendukung kegiatan wisata bahari , 4
perjalanan atau transportasi laut maupun darat untuk aksesibilitas menuju ke lokasi wisata bahari. Komponen 3 dan 4 merupakan kriteria infrastruktur dalam
pengembangan wisata bahari. Komponen yang terakhir adalah 5 pemasaran. Komponen pemasaran termasuk regulasi dalam investasi atau pengembangan
wisata bahari. Komponen ini merupakan kriteria kebijakan dalam pengembangan wisata bahari di Pulau Tagalaya dan Pulau Kumo.
Tabel 4 Skala penilaian perbandingan
Intensitas kepentingan
Definisi Penjelasan
1 Kedua elemen sama pentingnya
equal Dua mempunyai pengaruh yang sama
besar terhadap tujuan. 3
Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang
lainnya moderate Pengalaman dan penilaian sedikit
mendukung satu elemen dibandingkan elemen lainnya.
5 Elemen satu lebih penting dari
pada elemen lainnya stong Pengalaman dan penilaian sangat kuat
mendukung satu elemen dibandingkan elemen lainnya.
7 Satu elemen jelas lebih mutlak
penting daripada elemen lainnya very srtong
Satu elemen yang kuat didukung dan dominan terlihat dalam praktek.
9 Satu elemen mutlak penting dari
pada elemen lainnya extreme Bukti yang memdukung elemen satu
terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin
menguatkan.
2, 4, 6, dan 8 Nilai-nilai antara dua nilai
pertimbangan yang berdekatan Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi
diantara dua pilihan. Kebalikan
Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka jika dibandingkan dengan aktivitas y maka j mempunyai nilai kebalikkannya dibanding dengan i.
Prinsip-prinsip dasar menggunakan PHA yaitu : 1
Menyusun hirarki 2
Menetapkan prioritas dan 3
Konsistensi logis Membuat matriks banding berpasang: