disajikan pada Lampiran 2. Kesan wisatawan terhadap kawasan wisata di Pulau Tagalaya dan Pulau Kumo, menunjukkan bahwa obyek wisata kedua pulau
tersebut menjadi daya tarik. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan bahwa 62,5 responden menyatakan menarik dan 28,13 cukup menarik, seperti disajikan pada
Gambar 3. Daya tari obyek wisata ini disebabkan kondisi perairan di kedua pulau sangat indah dengan pasir putih, terumbu karang yang masih bagus, arus perairan
tenang dan jernih, maka mengundang wisatawan untuk menikmati rekreasi pantai, berenang, menyelam, selancar, berperahu dan memancing.
Gambar 3 Kesan wisatawan terhadap wisata bahari Pulau Tagalaya dan Pulau Kumo.
4.2.4 Keterlibatan masyarakat terhadap wisata bahari
Partisipasi masyarakat kawasan wisata merupakan keharusan dalam pengembangan manajemen wisata bahari berbasis masyarakat. Masyarakat dinilai
lebih memahami dinamika perkembangan isu lokal dan berkepentingan untuk menyelesaikan masalah yang berdampak langsung maupun tidak langsung
terhadap kegiatan mereka. Persepsi mayarakat kawasan wisata terhadap pengelolaan kawasan wisata di Pulau Tagalaya dan Pulau Kumo disajikan pada
Gambar 4.
62,5
28,125 9,375
10 20
30 40
50 60
70
Menarik Cukup
kurang
Pernyataan responden P
e rs
e n
ta s
e
Gambar 4 Tingkat partisipasi masyarakat lokal terhadap wisata bahari Pulau
Tagalaya dan Pulau Kumo. Berdasarkan hasil interview dengan masyarakat setempat kedua pulau
tersebut, menunjukan bahwa 83 responden mengatakan masyarakat setempat terlibat dalam pengelolaan wisata bahari. Pada saat ini pengelolaan wisata bahari
dikelola oleh kaum muda di kedua pulau tersebut, untuk menjaga kebersihan dan keamanan dalam berekreasi. Kaum muda ini berperan hanya pada waktu jumlah
wisatawan yang berkunjung banyak, yaitu pada hari minggu dan hari libur nasional. Kaum muda ini melakukan pungutan terhadap wisatawan sebesar Rp
1000 rupiah per orang. Hasil pungutan itu dialokasikan untuk Gereja sebesar Rp 200 rupiah, desa sebesar 200 rupiah, kebersihan Rp 100 rupiah dan pengelola 500
rupiah. Selain kaum muda, ibu-ibu berperan juga dalam kebersihan kawasan wisata dari sampah, setiap hari sabtu atau sehari sebelum hari libur nasional.
Pengelolaan Pulau Tagalaya dan Pulau Kumo sebagai kawasan wisata bahari dengan melibatkan masyarakat kawasan adalah sangat penting dan sudah
tepat, mengingat peran pemerintah di kawasan ini masih minim belum ada pegawai pemda yang ditempatkan dilokasi ini. Selain itu, tujuan dari pengelolaan
wisata bahari adalah tercapainya kesejahteraan masyarakat kawasan, integritas kultural, dan terpeliharanya keanekaragaman sumberdaya hayati. Pelibatan
masyarakat dalam pengelolaan memberikan beberapa manfaat, yaitu 1
80
15 5
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Berpatisipasi Kurang Berpartisipasi
tidak terlibat
Pernyataan Responden P
e rs
e n
ta s
e