+ H
2
O alliin
asam piruvat Cipanas, Jawa Barat, yang ketinggiannya sekitar 1100 m dpl. Namun demikian, baru
dapat dipungut hasilnya pada umur enam bulan. Hasilnya pun masih terhitung rendah, sekitar 1.4 ton umbi kering per hektar. Varietas Kating yang didatangkan dari RRC
belahan selatan pada garis lintang 23°LU, memang masih dapat berumbi di Indonesia. Tetapi kalau Kating dari daerah Cina Utara, pada garis lintang 40°LU, diduga sukar
berumbi di Indonesia Wibowo 2007.
3.1.4 Komponen Aktif
Citarasa dan aktivitas biologi bawang ditentukan oleh jenis dan jumlah prekursor pembentuk citarasa Eskin 1979. Prekursor pembentuk flavor pada bawang putih lebih
ditentukan oleh S-2-propenil sistein sulfoksida. Eskin 1979 menggolongkan bawang berdasarkan prekursor citarasa utamanya Tabel 2.
Tabel 2. Penggolongan bawang berdasarkan prekursor citarasa utamanya Prekursor
Spesies
S-1-propenil-Lsistein sulfoksida S-2-propenil-L-sistein sulfoksida
S-metil-L-sistein sulfoksida Allium cepa L.
Allium sativum L. Allium tuberosum R.
Allium ursinum L. Allium alfaturense
Allium flavum L. Allium pulchellum D.
Sumber : Eskin 1979
Substrat enzim alliinase -2-propenyl-L-cysteine sulphoxide diidentifikasi sebagai prekusor utama pada bawang putih. Komponen ini dikonversi menjadi 2-
propenyl-2-propenethiol-sulphinate allicin, tetapi di dalam bawang putih setidaknya masih terdapat lebih dari empat prekusor. Prekusor ini terletak pada semua bagian
sitoplasma sel Lagos et al. 1995. Citarasa dan aktivitas biologi bawang putih timbul setelah jaringan selnya
terluka. Rusaknya jaringan sel bawang putih menyebabkan enzim alliinase alliin alkyl- sulphinate-liase atau C-S liase; EC. 4.4.1.4 yang terdapat pada vakuola sel bawang putih
menjadi aktif Eskin 1979. Mekanisme reaksi enzim alliinase dapat dilihat pada Gambar 2.
R-SO-CH
2
-CHNH
2
COOH S
+ NH
3
+ CH
3
COCOOH
Gambar 2. Mekanisme reaksi enzim aliinase yang terdapat pada bawang putih Eskin
1979 aliinase
volatil amoniak
Ketika jaringan segar pada sel bawang putih terluka, prekusor flavor bereaksi di bawah kontrol enzim alliinase S-alkenyl-L- cysteine sulphoxide Lyase untuk
menghasilkan allyl sulphenic acid yang sangat reaktif, serta ammonia dan asam piruvat. Alliin atau S-allyl cysteine sulphoxide adalah komponen sulfur pertama yang diisolasi dari
Allium sativum L. bawang putih. Enzim alliinase terikat pada vakuola sel, sedangkan prekusor flavor terikat pada sitoplasma yang kehadirannya dalam sel berupa gelembung-
gelembung kecil yang terikat satu sama lain. Oleh karena itu, enzim hanya dapat bereaksi dengan prekusor ketika selnya dirusak. Pada bawang putih, katalisis dari alliinase
membentuk allicin, yang memberikan karakteristik bau pada bawang putih Pandey 2001.
Allicin merupakan komponen utama yang memberikan bau khas pada bawang putih. Allicin dihasilkan ketika bawang putih diiris atau dihancurkan yang akan
menimbulkan reaksi enzimatik yaitu enzim alliinase yang mengkonversi alliin menjadi allicin. Allicin dikenal sebagai suatu senyawa yang kuat daya anti bakterinya, kira-kira
daya kerjanya sama dengan penisilin terhadap bakteri. Daya kerja allicin sebanding dengan 15 unit penisilin per miligramnya Winarno dan Koswara 2002.
Alisin bersifat sangat tidak stabil dan di udara bebas akan berubah menjadi dialil disulfida hanya dalam satu menit saja. Dialil disulfida merupakan senyawa sekunder
penentu aroma bawang putih. Beberapa produk volatil lainnya dari hasil dekomposisi lanjut komponen sulfur pada bawang putih adalah dialil sulfida, dialil trisulfida, dimetil
trisulfida, metil alil disulfida, 1-propenil alil disulfida, dimetil sulfida, alil metil disulfida, metil propil disulfida, dan vinildithiin Winarno dan Koswara 2002. Degradasi enzimatik
dan non-enzimatik alliin dapat dilihat pada Gambar 3. S-2-propenyl-L-cysteine sulfoxide
Allyl sulfenic acid + Ammonia +
Diallyl disulfide Pyruvate acid
kondensasi SO
2
Diallyl Diallyl sulfide
thiosulfinate Diallyl thiosulfinate
Allicin kondensasi
Thioacrolein + Allyl sulfenic acid Ajoene
+ Thioacrolein
dehidrasi dekomposisi
3,4-dihidro-3-vinyl-1,2-dithiin produk sampingan
Allyl thiol + Allyl sulfonic acid 2-vinyl-4H-1,3-dithiin
+ produk utama
Allicin transformasi
3,4-dihidro-3-vinyl-1,2-dithiin dekomposisi
Diallyl trisulfide suhu kamar, 2 jam
Diallyl sulfide 14, Diallyl disulfide 66,
Diallyl trisufide 9
Gambar 3. Degradasi enzimatik dan non-enzimatik alliin Block 1992
Penguraian -eliminasi
- el
i m
in as
i degradasi
degradasi Alliin
Alliinase
3.2 METODE EKSTRAKSI