Penelitian Utama METODE PENELITIAN .1 Penelitian Pendahuluan
                                                                                V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 PENELITIAN PENDAHULUAN 5.1.1 Pembuatan Kacang Salut
Proses  pembuatan  kacang  salut  diawali  dengan  mempelajari  formulasi standar yang  biasa  digunakan  untuk  pembuatan  kacang  salut,  kemudian  dilanjutkan  dengan
mempraktekkannya  pada  skala  lab.  Tahap  pengaplikasian  pada  skala  lab  terdiri  dari pemilihan  kacang  tanah,  pembuatan  larutan  berbumbu  kanji,  dan  penyalutan  sehingga
terbentuk kacang salut yang diinginkan. Pemilihan kacang tanah dilakukan agar kacang tanah yang digunakan pada tahap
penyalutan  adalah  kacang  tanah  yang  memang  masih  bagus,  belum  terkelupas  kulit luarnya  kulit  pelindung,  sehingga  nantinya  akan  dihasilkan  kacang  salut  yang  bagus,
baik  dari  segi  bentuk lapisan maupun  jumlahnya.  Pembuatan  larutan  berbumbu  kanji diawali  dengan  menimbang  sejumlah  bahan-bahan  yang  akan  digunakan  sebagai
campuran  pembuatan  larutan  berbumbu.  Salah  satu  bahan  yang  digunakan  untuk campuran  pembuatan  larutan  berbumbu  adalah  bawang  putih  dalam  bentuk  halus.
Penggunaan  bawang  putih  disesuaikan  jumlahnya  dengan  formulasi  standar  yang digunakan.  Bawang  putih  ini  nantinya  akan  berkontribusi  terhadap  flavor  kacang  salut
yang  dihasilkan.  Proses  pembuatan  larutan  berbumbu  ini  dilakukan  dengan mencampurkan  seluruh  bahan  yang  sudah  ditimbang,  ditambah  sejumlah  air,  dan
dipanaskan hingga larutan menjadi kental. Tahap  selanjutnya  adalah  proses  penyalutan  kacang  tanah  dengan  larutan
berbumbu yang telah dibuat sehingga diperoleh kacang salut yang diinginkan. Selain itu, diperlukan  tepung  tabur  untuk  melapisi  kacang  tanah  yang  telah  dilumuri  oleh  larutan
berbumbu. Proses penyalutan ini dilakukan dalam coating pan dan berlangsung sekitar 45 menit  sampai  semua  larutan  berbumbu  dan  tepung  tabur  habis.  Kacang  salut  yang
dihasilkan digoreng  sampai  matang pada suhu  yang telah ditetapkan. Kacang  salut  yang dihasilkan nantinya akan digunakan lapisannya saja. Hasil ekstraksi lapisan kacang salut
akan digunakan untuk analisis kromatografi gas di SEAMEO Biotrop.
5.1.2 Analisis Kimia 5.1.2.1 Kadar Air
Air  merupakan  komponen  penting  dalam  bahan  makanan,  karena  air dapat  mempengaruhi  penampakan,  tekstur,  serta  citarasa  dari  makanan.  Bahkan
dalam bahan  makanan  yang kering sekalipun, seperti buah  kering, tepung, serta biji-bijian terkandung air dalam jumlah tertentu Winarno 1992.
Bawang  putih  merupakan  bahan  pangan  yang  termasuk  dalam  anggota bawang-bawangan  dengan kadar  air  tinggi  dan  mengandung  komponen  volatil
yang mudah menguap. Proses penentuan kadar air tidak dapat ditentukan dengan
metode  oven,  karena  dikhawatirkan  komponen  volatilnya  ikut  menguap bersama-sama dengan air dan mengakibatkan kesalahan perhitungan. Penentuan
kadar air dari bahan-bahan yang kadar airnya tinggi dan mengandung senyawa- senyawa  yang  mudah  menguap  volatile,  menggunakan  cara  destilasi  dengan
pelarut tertentu Winarno 1992. Metode  pengukuran  kadar  air  bawang  putih  yang  digunakan  adalah
metode distilasi azeotropik. Nilai rata-rata  hasil analisis  kadar air bawang putih varietas Kating dan Shantung dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Kadar air bawang putih varietas Kating dan Shantung
Pada Gambar 7, terlihat bahwa bawang putih merupakan bahan pangan yang  tinggi  kadar  airnya.  Menurut  Syarief  dan  Halid  1992,  kadar  air  berat
basah mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100 persen, sedangkan kadar air berat kering dapat lebih dari 100 persen.
Berdasarkan hasil uji t independent samples pada Lampiran 1a, kadar air  bawang  putih  varietas  Kating  berdeda  dengan  varietas  Shantung  pada  taraf
signifikansi  5  karena  nilai  P    0.05.  Kadar  air  bawang  putih  varietas  Kating lebih kecil dibandingkan varietas Shantung seperti terlihat pada Gambar 7.
Pengukuran  kadar  air  dilakukan juga pada lapisan  katom. Lapisan katom  ini  sebelumnya  diformulasi  dengan  penambahan  bawang  putih  dari
masing-masing  varietas.  Metode  pengukuran  kadar  air  yang  digunakan  untuk lapisan katom ini adalah  metode oven. Metode ini dipilih  karena lapisan katom
merupakan bahan pangan kering dan tidak mudah menguap sehingga dibutuhkan proses hidrolisis terlebih dahulu untuk mengukur kadar air di dalamnya.
Hasil perhitungan analisis kadar air lapisan katom Kating dan Shantung dapat  di  lihat  pada Gambar 8.  Pengukuran  nilai  kadar  air lapisan katom  pada
masing-masing sampel dilakukan dengan tiga kali ulangan. Berdasarkan hasil uji t independent samples pada Lampiran 1b, kadar
air  lapisan  katom  Kating  berdeda  dengan  lapisan  katom Shantung  pada  taraf signifikansi 5 karena nilai P  0.05. Kadar air lapisan katom Kating lebih besar
dibandingkan lapisan katom Shantung seperti terlihat pada Gambar 8.
                                            
                