banyak jumlah panelis maka hasil uji organoleptik tersebut semakin baik pula karena variasi data antar  individu  semakin  kecil.  Akan  tetapi,  penggunaan  panelis  semi  terlatih  maupun  panelis
terlatih jauh lebih efisien, baik dari segi keakuratan data maupun waktu. Sebelum dilakukan uji sensori, para calon panelis terlatih atau semi terlatih diseleksi dan dilatih terlebih dahulu karena
setiap  individu  berbeda  sensitifitas,  keinginan, serta  kemampuannya  sehingga  akan  diperoleh jumlah panelis yang sedikit tetapi dapat diandalkan Amerine et al. 1965.
Jenis  uji  sensori  yang  umumnya  digunakan  di dalam  penelitian  flavor, meliputi  uji pembedaan,  uji  skalar  maupun  uji  penerimaan  Soekarto 1985.  Uji-uji  ini  berguna  dalam
menganalisis berbagai macam perlakuan dan modifikasi proses.
3.5 KACANG SALUT
Kacang  salut  atau  dikenal  dengan  istilah katom  adalah  kacang  tanah  yang  dibalut dengan  adonan  tapioka  kemudian  digoreng  sampai  kering  dan  garing  Tarwiyah  dan  Kemal
2001.  Citarasa  kacang  salut  berasal  dari  bumbu-bumbu  yang  digunakan, antara  lain  bawang putih, garam, dan gula. Bumbu-bumbu tersebut dimasukkan pada saat pembuatan larutan bumbu.
Larutan bumbu terdiri atas campuran air, tepung, dan bumbu-bumbu. Larutan bumbu dipanaskan sampai  mengental sebelum  digunakan  sebagai  lem  perekat  dalam  proses  penyalutan.  Pada
kacang  salut,  citarasa  yang  mendominasi berasal  dari  bawang  putih.  Intensitas  rasa  dan  aroma bawang  putih  pada kacang  salut yang  diproduksi  oleh PT.  Garudafood tidak selalu konsisten.
Oleh  karena  itu, bawang  putih akan  dianalisis  komponen  volatilnya  secara  kualitatif  dan kuantitatif  dengan  menggunakan metode  ekstraksi yang  sesuai dan  fraksinasi dengan
kromatografi gas.
IV. METODOLOGI PENELITIAN
4.1 BAHAN DAN ALAT 4.1.1 Bahan
Bahan  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  umbi bawang  putih yang  terdiri  atas varietas Kating dan Shantung asal Cina, yang didatangkan dari pabrik kacang salut PT.
Garudafood  di  Pati; dialil  monosulfida dan  dialil  disulfida standar  eksternal; benzil alkohol standar internal; dietil eter pelarut organik; dan natrium sulfat anhidrat.
4.1.2 Alat
Alat  yang  dipakai  adalah  GC  Gas  Chromatography,  alat  ekstraksi-distilasi  Likens- Nickerson, alat ekstraksi maserasi, alat penghancur bawang putih, pisau, neraca analitik,
dan alat-alat gelas lainnya.
4.2 METODE PENELITIAN 4.2.1 Penelitian Pendahuluan
4.2.1.1 Pembuatan Kacang Salut
Tahap penelitian pendahuluan diawali dengan mempelajari dan latihan pembuatan kacang salut pada skala laboratorium. Diagram alir proses pembuatan
kacang salut dapat dilihat pada Gambar 4. Proses  pembuatan  kacang  salut  diawali dengan  penimbangan  bahan
baku, seperti  tepung  tapioka  dan  bumbu-bumbu  termasuk  bawang  putih  di dalamnya.  Proses  selanjutnya  adalah  penyortiran  kacang  tanah.  Setelah  sortir,
kacang  tanah  dimasukkan  ke  dalam coating  pan untuk  proses penyalutan menggunakan tepung tapioka dan larutan berbumbu sebagai lem perekat tepung
tapioka  pada  kacang  tanah. Setelah  dilakukan  penyalutan,  kacang  salut  yang dihasilkan  kemudian  digoreng,  ditiriskan,  dan  dikemas.  Kacang  salut  yang
dihasilkan  akan  digunakan  untuk analisis  kimia  dan  penelitian  utama.  Pada penggunaan  untuk  analisis,  kacang  salut  tidak  digunakan  secara  utuh,  tetapi
digunakan  lapisan  kacang  salutnya  saja.  Kacang  tanah  yang  terdapat  di  dalam kacang salut tidak digunakan untuk analisis.