Tahap Pelaksanaan Penelitian PROSEDUR PENELITIAN 1. Tahap Persiapan Penelitian

f. Persiapan untuk pengumpulan data Proses persiapan pengumpulan data dimulai dengan mempersiapkan alat-alat bantu penelitian seperti alat perekam, pedoman wawancara, serta alat tulis. Kemudian peneliti memeriksa kembali kelayakan dari alat yang akan digunakan. g. Membangun rapport Agar partisipan dapat memberikan jawaban dengan lebih santai, peneliti perlu membangun kedekatan dengan partisipan dengan melakukan percakapan ringan. Dalam membangun rapport, peneliti dibantu oleh anak partisipan serta pengacara yang mengurus perceraian partisipan. Mereka membantu peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian agar tidak terjadi kesalahpahaman. Selanjutnya partisipan dan peneliti menyepakati waktu yang akan digunakan untuk melakukan wawancara.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Meminta persetujuan partisipan melalui informed consent. Pemberian informed consent ini agar partisipan mengetahui tujuan penelitian, keterlibatan partisipan dalam penelitian, waktu dan tempat penelitian, jaminan kerahasiaan, serta hak partisipan untuk mengundurkan diri apabila partisipan tidak menyetujui konten dari penelitian ini. Setelah partisipan dan peneliti menandatangani informed consent, proses pengambilan data dapat dilakukan. Universitas Sumatera Utara b. Melakukan wawancara yang sesuai dengan pedoman wawancara. Proses wawancara dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang sebelumnya telah disusun oleh peneliti berdasarkan teori yang digunakan. Wawancara dilakukan lebih dari satu kali agar mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan kebutuhan penelitian. c. Peneliti dan partisipan menjadwalkan pertemuan selanjutnya. Di setiap akhir dari sesi wawancara, peneliti dan partisipan akan menjadwalkan pertemuan selanjutnya. Hal ini dilakukan sesuai kesepakatan kedua pihak agar tidak mengganggu kegiatan yang biasa dilakukan peneliti maupun partisipan di luar dari jadwal wawancara. d. Peneliti memindahkan rekaman hasil wawancara ke dalam transkrip verbatim. Setelah melakukan wawancara, peneliti memindahkan hasil wawancara ke dalam transkrip verbatim. Peneliti kemudian membubuhkan kode-kode khusus koding sehingga data-data yang diperoleh dapat tersusun secara detail Poerwandari, 2007. Hal ini dapat memudahkan peneliti mendapatkan gambaran mengenai topik yang akan diteliti, dalam hal ini adalah penyesuaian diri. e. Melakukan analisa data. Setelah transkrip verbatim selesai, peneliti membuat analisa untuk mengidentifikasi tema yang muncul. Selanjutnya analisa data disusun menjadi sebuah bentuk narasi dan menyusunnya berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat sebelumnya. Data-data yang telah disusun Universitas Sumatera Utara kemudian dijabarkan berdasarkan indikator-indikator penyesuaian diri yang normal menurut Schneiders 1964. f. Menarik kesimpulan serta membuat diskusi dan saran. Peneliti menarik kesimpulan berdasarkan data-data yang telah diperoleh untuk menjawab rumusan permasalahan yang telah ditentukan. Selanjutnya peneliti membuat diskusi berdasarkan kesimpulan dan hasil yang telah diperoleh. Kemudian peneliti memasukkan saran-saran yang sesuai dengan kesimpulan, diskusi, dan hasil penelitian.

3. Tahap Pencatatan Data