Area Pusat KRB Lokasi Pengambilan Data Iklim Mikro

Pengambilan data dilakukan pada 3 area yang berbeda, yaitu bagian pusat, tengah, dan tepi KRB. Pada setiap area, dilakukan pengambilan data pada 3 titik yang berbeda sebagai ulangan sehingga terdapat 9 titik tempat pengambilan data. Pada masing-masing titik dilakukan pengambilan data pada struktur RTH yang berbeda seperti rumput, semak, dan pohon.

4.5.1 Area Pusat KRB

Pada bagian pusat KRB, RTH didominasi oleh struktur pepohonan yang memiliki bentuk menyebar. Oleh karena KRB dibelah oleh aliran Sungai Ciliwung, pada area ini, terdapat pula bentuk RTH yang memanjang pada tepi Sungai Ciliwung. Pada bagian pusat KRB, cluster-cluster pepohonan didominasi oleh pohon-pohon tinggi seperti kenari, meranti, dan tanjung. Pohon-pohon yang terdapat pada cluster tersebut cenderung memiliki jarak yang rapat antara satu sama lain sehingga area tersebut cukup teduh dan sejuk. Selain cluster pohon tinggi, pada bagian pusat KRB juga terdapat cluster palem yang memiliki pepohonan dengan jarak yang kurang rapat. Berbeda dengan pohon, semak relatif sulit ditemukan pada area ini. Semak pada area ini ditanam di pinggiran Sungai Ciliwung dengan jumlah yang terbatas. Hamparan rumput cukup mudah ditemukan. Beberapa di antaranya terletak di antara tegakan pohon dengan luasan yang cukup sempit. Titik 1 Titik 1 tempat pengambilan data iklim Gambar 13 terletak tidak jauh dari Sungai Ciliwung. Pohon yang digunakan untuk pengukuran iklim mikro adalah meranti tembaga Shorea leprosula yang memiliki tajuk kolumnar serta memiliki tinggi 20 meter. Pohon tersebut terdapat pada kelompok pohon tinggi yang ditanam secara berkelompok. Semak yang digunakan adalah teh-tehan Acalypha macrophylla yang terletak di tepi Sungai Ciliwung dan memiliki tinggi sekitar 1 meter. Hamparan rumput tempat pengambilan data memiliki ukuran yang cukup luas dan merupakan jenis rumput gajah Axonopus compressus. Gambar 13 Tanaman tempat pengambilan data iklim di Titik 1 Titik 2 Di Titik 2 tempat pengambilan data iklim Gambar 14, dilakukan pengukuran elemen iklim mikro pada pohon kelapa sawit Elaeis guineensis. Pohon ini memiliki tinggi 10 meter dengan tajuk horisontal dan ditanam secara berkelompok dengan tajuk bersinggungan antara satu pohon dengan pohon lainnya. Semak yang digunakan adalah semak hanjuang merah Cordyline terminalis yang terletak di sepanjang tepi sungai dan digunakan sebagai tanaman buffer pada tepi sungai. Semak tersebut ditanam cukup rapat dan menyatu dengan semak-semak liar di sekitarnya. Hamparan rumput pada titik ini relatif sedikit dan sering ditemukan dengan luasan yang sempit. Kebanyakan hamparan rumput dikelilingi oleh tegakan pohon. Rumput yang digunakan untuk pengambilan data iklim merupakan jenis rumput gajah Axonopus compressus. Gambar 14 Tanaman tempat pengambilan data iklim di Titik 2 Titik 3 Sama halnya dengan Titik 1, pepohonan pada Titik 3 Gambar 15 didominasi oleh pepohonan tinggi yang ditanam dengan jarak rapat. Pengukuran elemen iklim mikro dilakukan pada pohon yang tinggi, yaitu pohon tanjung Mimusoph elengi. Pohon ini memiliki tinggi sekitar 15 meter. Pada area ini, sulit ditemukan semak sehingga pengukuran iklim mikro yang seharusnya dilakukan pada semak dilakukan pada pohon Eugenia boerlagei yang masih pendek, yaitu berukuran sekitar 50 cm. Hamparan rumput yang terbuka dan luas juga cukup sulit ditemukan. Rumput yang digunakan untuk pengambilan data iklim merupakan jenis rumput gajah Axonopus compressus yang terletak di antara tegakan pepohonan. Gambar 15 Tanaman tempat pengambilan data iklim di titik 3

4.5.2 Area Tengah KRB