5.2 Analisis Kenyamanan
Untuk mengetahui kemampuan RTH dalam menghasilkan kenyamanan digunakan rumus Temperature Humidity Index THI. Nilai kenyamanan
menggunakan rumus THI dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Nilai THI struktur RTH pohon, semak, dan rumput di setiap area
Area Struktur
RTH Faktor THI
THI Rata-rata
Suhu Udara °C
Rata-rata Kelembaban
Udara Pusat KRB
Pohon 30,8
72,2 29,0
Semak 31,9
64,6 29,7
Rumput 34,7
71,0 32,7
Tengah KRB Pohon
30,5 70,8
28,7 Semak
31,1 75,7
29,6 Rumput
34,3 62,5
31,7 Tepi KRB
Pohon 31,4
70,1 29,6
Semak 31,5
69,6 29,6
Rumput 32,0
67,8 30,0
Tabel di atas menunjukkan nilai THI pada setiap titik dan area pengambilan data menggunakan data rataan suhu dan kelembaban udara yang diambil pada
pukul 12.30-13.30 WIB. Pada ketiga tabel tersebut terlihat bahwa tidak ada satu pun nilai THI yang berada pada nilai 21-27. Seluruh titik pengambilan data
memiliki nilai THI di atas 27. Struktur RTH pohon memiliki nilai THI paling rendah dibandingkan struktur RTH lainnya yaitu berkisar antara nilai 28,7-29,6.
Pohon memiliki nilai THI paling rendah karena memiliki kisaran suhu yang paling rendah dibandingkan struktur RTH lainnya yaitu sekitar 30,5-31,4°C.
Kondisi area di bawah pepohonan yang cukup ternaungi menyebabkan radiasi matahari yang masuk ke bawah kanopi pohon sangat rendah sehingga suhu udara
lebih rendah. Nilai THI pada struktur RTH semak lebih tinggi dari struktur RTH pohon
yaitu berada pada nilai 29,6-29,7. Struktur RTH semak memiliki suhu udara yang lebih tinggi dari pohon yaitu sekitar 31,1-31,9°C. Hal tersebut disebabkan oleh
tajuk semak kurang mampu menaungi area di sekitarnya dari radiasi matahari sehingga memiliki suhu udara yang cukup tinggi.
Struktur RTH rumput memiliki nilai THI paling tinggi jika dibandingkan dengan struktur RTH lainnya yaitu sekitar 30-32,7. Hal tersebut menunjukkan
bahwa struktur RTH rumput menghasilkan kondisi paling tidak nyaman secara termal. Kondisi tersebut disebabkan oleh minimnya naungan pada area rumput
sehingga radiasi matahari yang masuk pada area rumput cukup tinggi dan menyebabkan suhu udara di sekitarnya menjadi tinggi yaitu sekitar 32-34,7°C.
Dari rata-rata nilai THI pada berbagai struktur RTH di lokasi yang sama, diketahui bahwa area pusat memiliki rata-rata nilai THI paling tinggi yaitu 30,4.
Area tengah memiliki rata-rata nilai THI tertinggi kedua yaitu 30. Sementara itu, area tepi memiliki rata-rata nilai THI paling rendah yaitu 29,7. Besarnya nilai THI
di setiap area sangat dipengaruhi oleh kemampuan struktur RTH dalam mengontrol suhu dan kelembaban udara.
Seluruh nilai THI pada tabel menunjukkan bahwa pada pukul 12.30-13.30 WIB sebagian besar RTH di KRB tidak dapat memberikan kenyamanan termal
bagi para pengunjungnya. Hal ini bisa disebabkan oleh ketidakmampuan RTH dalam menurunkan suhu sampai tingkat nyaman. Ketidakmampuan tersebut bisa
disebabkan oleh struktur RTH yang belum memiliki fungsi sesuai untuk mengontrol radiasi matahari sehingga suhu udara di dalam RTH tidak bisa
direduksi dengan baik. Menurut Laurie 1986, iklim ideal bagi manusia adalah suhu udara dengan nilai 27-28°C dan nilai kelembaban 40-75. Jika
dibandingkan dengan standar ini, maka suhu udara pada seluruh struktur RTH di KRB tidak termasuk pada kondisi nyaman.
Salah satu cara untuk mereduksi suhu udara adalah dengan pemilihan struktur tanaman. Struktur RTH pohon dan semak yang baik dalam mereduksi
suhu udara memiliki karakteristik berupa: bentuk tajuk piramidal atau bulat. Ditanam berjejer atau berkelompok, memiliki tinggi yang sedang 6-15 meter
untuk pohon dan 1-2 meter untuk semak, dan memiliki kepadatan tajuk tinggi. Selain itu, penempatan struktur penaung seperti pohon dan bangunan dekat
struktur RTH semak dapat menaungi area di sekitar struktur RTH semak sehingga suhu udara di sekitarnya dapat direduksi dengan baik. Untuk mereduksi suhu
udara pada struktur RTH rumput, diperlukan modifikasi dari kondisi lingkungan. Penempatan struktur penaung seperti tanaman dan bangunan dekat struktur RTH
rumput dapat menaungi struktur RTH rumput dari paparan langsung sinar matahari sehingga suhu udara dapat direduksi.
Berbeda dengan suhu udara, kelembaban udara pada struktur RTH di KRB hampir seluruhnya berada pada kategori nyaman dan hanya sedikit struktur RTH
yang berada di luar kategori nyaman. Struktur RTH yang memiliki kelembaban udara pada kategori nyaman tidak perlu dilakukan modifikasi. Sementara itu,
struktur RTH yang memiliki kelembaban udara di atas kategori nyaman diperlukan modifikasi agar kelembaban udara dapat diturunkan hingga berada
pada kategori nyaman. Penurunan kelembaban dapat dilakukan dengan meningkatkan sirkulasi angin.
Selain menggunakan elemen iklim suhu dan kelembaban, tingkat kenyamanan juga dapat diketahui dengan menggunakan kecepatan angin yaitu
berdasarkan analisis skala Beaufort. Berdasarkan hasil pengukuran, rataan kecepatan angin paling tinggi berada di bawah 0,5 ms. Jika dilihat pada skala
Beaufort, kecepatan tersebut termasuk pada tingkatan tenang. Hal tersebut menunjukkan bahwa kecepatan angin di KRB masih ada pada taraf rendah.
Kecepatan angin bahkan masih cenderung minim karena beberapa titik tidak dialiri oleh angin selama waktu pengukuran. Oleh karena itu, perlu dilakukan
modifikasi RTH yang dapat memaksimalkan kecepatan angin di seluruh area di KRB. Salah satu mengoptimalkan kecepatan angin adalah dengan pemilihan
struktur tanaman. Struktur RTH pohon dan semak yang baik dalam mengarahkan angin memiliki karakteristik tajuk kolumnar, piramidal, atau bulat
;
ditanam berjejer atau berkelompok;
memiliki ukuran antara rendah sampai tinggi 6-15 meter untuk pohon dan 0,5-3 meter untuk semak; serta memiliki kepadatan
sedang atau rendah. Untuk memaksimalkan kecepatan angin pada struktur RTH rumput, diperlukan modifikasi dari kondisi lingkungan. Peletakan struktur RTH
rumput dekat struktur lain yang dapat mengarahkan angin dapat memaksimalkan kecepatan angin.
Selain itu, untuk memaksimalkan kecepatan angin, perlu dihindari peletakan struktur RTH rumput dekat struktur penghalang angin seperti
tanaman atau bangunan.
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan