pada berbagai struktur RTH di area tepi menunjukkan hasil sesuai dengan hipotesis. Berdasarkan hasil pengukuran kecepatan angin pada berbagai
struktur RTH, diketahui bahwa kecepatan angin pada struktur RTH rumput tidak selalu memiliki nilai paling tinggi dan kecepatan angin pada struktur
RTH pohon tidak selalu berada di posisi paling rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa kecepatan angin di berbagai strukur RTH tidak sama
dengan hipotesis. Secara keseluruhan, berdasarkan hasil pengukuran iklim mikro di berbagai struktur RTH, terdapat banyak hasil pengukuran yang
tidak sesuai dengan hipotesis.
6.2 Saran
Penelitian ini diharapkan mampu membuka pandangan bahwa pemilihan struktur RTH merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam
membangun suatu RTH yang dapat menciptakan kenyamanan iklim mikro. Pada penelitian selanjutnya, diharapkan agar iklim mikro dapat diukur saat lokasi
sedang dikunjungi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA
[Anonim]. 2011
a
. Beaufort Scale. [terhubung berkala]. http:en.wikipedia.org. [30 Okt 2011].
_______. 2011
b
. Kebun Botani. [terhubung berkala]. http:id.wikipedia.org. [2 Jan 2012].
Aprianto MC. 2011. Penghijauan sebagai Salah Satu Cara Mengatasi Permasalahan
Kota. [terhubung
berkala]. http:chusnan.web.ugm.ac.id. [8 Jun 2011].
Brown RD, TJ Gillespie. 1995. Microclimatic Landscape Design. New York: John Wiley and Sons.
Carpenter PL, TD Walker, FO Lanphear. 1975. Plants in the Landscape. San Fransisco: W.H. Freemand and Co.
Dahlan EN. 2004. Membangun Kota Kebun Garden City Bernuansa Hutan Kota. Bogor: IPB Press.
Deni R. 2009. Green Cities Policy in Indonesia. Dalam: Zain AFM, Syartinilia Penyunting. Proceeding The International Symposium of Green City:
“The Future Challenge”; Bogor, 10-11 Agu 2009. Bogor: Departemen Arsitektur Lanskap IPB. Hlm 28.
Grey WG, FJ Deneke. 1978. Urban Forestry. Toronto: John Wiley and Sons. Handoko. 1995. Klimatologi Dasar. Jakarta: Pustaka Jaya.
Irwan ZD. 2005. Tantangan Lingkungan dan Lansekap Hutan Kota. Jakarta: Bumi Aksara.
Laurie M. 1986. An Introduction to Landscape Architecture. New York: American Elsevier Publ. Co. Inc.
Mamiri AS. 2008. Persepsi dan Preferensi Pengunjung terhadap Fungsi dan Lokasi Obyek-obyek Rekreasi di Kebun Raya Bogor [Skripsi]. Bogor:
Fakultas Pertanian, Instititut Pertanian Bogor.
PKT Kebun Raya Bogor-LIPI. 2010. Tentang Kebun Raya Bogor. [terhubung berkala]. http:www.bogorbotanicgardens.org. [12 Februari 2011].
Robinette GO. 1977. Landscape Planning for Energy Conservation. Virginia: Environmental Design Press.
Ruhiyat Y. 2008. Studi Daya Dukung Biofisik Kawasan Rekreasi Kebun Raya Bogor [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Instititut Pertanian Bogor.
Saputro TH, IS Fatimah, B Sulistyantara. 2010. Studi Pengaruh Area Perkerasan terhadap Suhu Udara Studi Kasus Area Parkir Plaza Senayan, Sarinah
Thamrin, dan Stasiun Gambir. Jurnal Lanskap Indonesia 2:15-18. Scudo
G. 2002.
Thermal Comfort. [terhubung
berkala]. http:www.greenstructureplanning.euCOSTC11. [29 Sep 2011].
Simonds JO, BW Starke. 2006. Landscape Architecture. New Jersey: Mc Graw Hill.
Wardoyo J. 2011. Vegetation Configuration as Microclimate Control Strategy In Hot Humid Tropic Urban Open Space. [terhubung berkala].
http:dtap.undip.ac.id. [3 Mei 2011].
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang