Metode Pengambilan Contoh Responden Tingkat Kehadiran Perempuan dalam Pengelolaan Hutan Bersama

13 Tani Hutan KTH peserta program PHBM, yakni istri dari anggota PHBM di LMDH Jati Agung III, KPH Bojonegoro Perum Perhutani Unit II, Jawa Timur.

3.4. Jenis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua jenis data, yaitu data sekunder dan data primer yang terdiri dari:

3.4.1 Data Primer

a. Data identitas responden, yaitu: nama, umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan. b. Informasi tentang curahan waktu kerja, pembagian kerja pada kegiatan- kegiatan produktif dan reproduktif serta pada kegiatan PHBM, keikutsertaan perempuan pada program PHBM. c. Data tentang pengambilan keputusan di rumah tangga dalam kegiatan PHBM.

3.4.2 Data Sekunder

a. Data yang meliputi tentang kondisi umum tentang tempat penelitian letak, luas dan topografi. b. Data sosial ekonomi masyarakat yang meliputi: jumlah penduduk, pendidikan, mata pencaharian, serta potensi lokasi penelitian.

3.5. Metode Pengumpulan Data

Wawancara dan pengisian kuisioner dilakukan melalui tanya jawab langsung dengan responden dan pihak-pihak yang terkait petani, aparat desa, dan Kepala Urusan PHBM KPH Bojonegoro.

3.6. Metode Pengambilan Contoh Responden

Sasaran dari penelitian ini adalah rumah tangga peserta PHBM yakni istri dari anggota PHBM. Total responden berjumlah 30 rumah tangga dari 60 rumah tangga peserta anggota PHBM. Diambil 30 responden untuk memenuhi sampel dalam penganalisaan dengan teknik korelasi. 14

3.7. Pengukuran Variabel

3.7.1 Penilaian Perempuan tentang PHBM

Objek penilaian dari penelitian ini adalah PHBM dan kegiatan pelaksanaan PHBM yang dilakukan oleh perempuan sendiri. Penilaian perempuan yang dimaksud disini adalah penilaian perempuan tentang PHBM yang didapatkan dengan menggunakan kuisioner dengan tingkat pengukuran ordinal. Kuisioner tersebut berisi pernyataan penilaian perempuan tentang PHBM Tabel 1 dan peran perempuan dalam pelaksanaan PHBM Tabel 2. Tabel 1 Kuisioner penilaian perempuan tentang PHBM No Pernyataan SS S CS KS TS 1. Hutan sebagai lahan PHBM disekitar tempat tinggal ibu telah digunakan semaksimal mungkin demi kehidupan masyarakat 2. Hutan sebagai lahan PHBM disekitar tempat tinggal ibu dapat menjadi lahan mata pencaharian masyarakat sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat desa sekitar 3. Hutan dikelola dengan baik oleh pemerintah Contohnya : 4. Hutan telah dikelola dengan baik oleh masyarakat Contohnya : Tabel 2 Kuisioner penilaian perempuan tentang peran perempuan dalam pelaksanaan PHBM No Pernyataan SS S CS KS TS 1. Suami adalah sosok yang berperan sebagai pencari nafkah dalam keluarga 2. Perempuan hanya berperan sebagai pengurus kebutuhan rumah tangga dalam keluarga 3. Perempuan selain berperan sebagai ibu rumah tangga dapat juga berperan sebagai pencari nafkah 4. Perempuan dapa bertindak sebagai penentu keputusan dalam keluarga 5. Keberadaan perempuan dan laki-laki di daerah ibu saat ini telah sejajar dalam pelaksanaan PHBM Alasan : 15 Kategori jawaban dari pertanyaan tentang penilaian perempuan terdiri atas 5 tingkatan. Lima alternatif jawaban untuk variabel penilaian perempuan dan skornya dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Krieria pemberian skor pada penilaian perempuan No Jawaban Pertanyaan Penilaian Perempuan Skor 1. Tidak Setuju TS 1 2. Kurang Setuju KS 2 3. Cukup Setuju CS 3 4. Setuju S 4 5. Sangat Setuju SS 5

3.7.2 Peran Perempuan dalam PHBM

a. Tingkat Kehadiran Perempuan dalam Pengelolaan Hutan Bersama

Masyarakat PHBM Menurut Djohani 1996, partisipasi dibagi menjadi dua yaitu: 1 Partisipasi kuantitatif yang merupakan keikutsertaan yang di hitung dari jumlah kehadiran penilaian keikutsertaan secara fisik. Dalam program PHBM, tingkat kehadiran ini dilihat dari mulai perencanaan hingga pelaksanaan pembuatan tanaman sampai produksi dan pasca produksi. 2 Partisipasi kualitatif merupakan keterlibatan dalam pengambilan keputusan dalam rumah tangga baik dalam kegiatan produktif PHBM atau non PHBM maupun reproduktif pendidikan anak, pembagian kerja, penentuan jenis tanaman di kebun dan jenis binatang ternak yang di pelihara. Untuk mengetahui gambaran partisipasi perempuan, maka digunakan tingkat kehadiran sebagai parameternya penelitian ini. Tingkat kehadiran diperoleh dengan menggunakan skoring berdasarkan pada jumlah keikutsertaan perempuan. Kehadiran perempuan dalam PHBM di mulai dari kegiatan : a. Perencanaan PHBM, terdiri dari kegiatan: 1 Kontrak kerja 2 Penentuan jenis tanaman 3 Pembagian lahan andil dan pemasangan patok batas 4 Pembentukan Kelompok Tani Hutan KTH 5 Sistem bagi hasil. 16 Intensitas keikutsertaan perempuan dalam tahap perencanaan PHBM diberikan skoring. Kriteria pemberian skor pada tahap perencanaan PHBM dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Kriteria pemberian skor pada tahap perencanaan. No Intensitas Keikutsertaan Skor 1. Tidak ikut serta 1 2. Ikut serta dalam 1 kegiatan 2 3. Ikut serta dalam 2 kegiatan 3 4. Ikut serta dalam 3 kegiatan 4 5. Ikut serta dalam 4-5 kegiatan 5 Akumulasi dari kegiatan perencanaan PHBM digunakan sebagai pengkategorian tingkat kehadiran perempuan dalam perencanaan PHBM. Pengkateoriannya menjadi rendah, sedang dan tinggi Tabel 5. Tabel 5 Kriteria pemberian skor tingkat kehadiran perempuan dalam perencanaan PHBM. No Tingkat Kehadiran Skor 1. Rendah 0-1 2. Sedang 2-3 3. Tinggi 4-5 b. Pelaksanaan PHBM terdiri dari: 1. Keikutsertaan dalam kegiatan penyuluhan dan pembinaan. Intensitas keikutsertaan perempuan dalam kegiatan penyuluhan dan pembinaan diberikan skoring. Kriteria pemberian skor pada kegiatan penyuluhan dan pembinaan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Kriteria pemberian skor dalam kegiatan penyuluhan dan pembinaan No Intensitas Keikutsertaan Skor 1. Tidak ikut serta 1 2. Ikut serta dalam 1-3 kali pertemuan 2 3. Ikut serta dalam 4-6 pertemuan 3 4. Ikut serta dalam 7-9 pertemuan 4 5. Ikut serta dalam 10-12 pertemuan 5 17 2. Keikutsertaan dalam kegiatan pertemuan KTH Intensitas keikutsertaan perempuan dalam kegiatan pertemuan KTH diberikan skoring. Kriteria pemberian skor pada kegiatan pertemuan KTH dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Kriteria pemberian skor dalam kegiatan pertemuan KTH No Intensitas Keikutsertaan Skor 1. Tidak ikut serta 1 2. Ikut serta dalam 1-3 kali pertemuan 2 3. Ikut serta dalam 4-6 pertemuan 3 4. Ikut serta dalam 7-9 pertemuan 4 5. Ikut serta dalam 10-12 pertemuan 5 3. Keikutsertaan dalam kegiatan persiapan lahan Kegiatan persiapan lahan terdiri dari kegiatan pembuatan jalan pemeriksaan, pembuatan gubug kerja, penggebrusan tanah dan pembuatan plang tanaman. Intensitas keikutsertaan perempuan dalam kegiatan persiapan lahan tersebut diberikan skoring. Kriteria pemberian skor pada kegiatan persiapan lahan tersebut dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8 Kriteria pemberian skor dalam kegiatan persiapan lahan No Intensitas Keikutsertaan Skor 1. Tidak ikut serta 1 2. Ikut serta dalam 1 kali pertemuan 2 3. Ikut serta dalam 2 pertemuan 3 4. Ikut serta dalam 3 pertemuan 4 5. Ikut serta dalam 4 pertemuan 5 4. Keikutsertaan dalam kegiatan penanaman dan pemeliharaan tanaman Kegiatan penanaman dan pemeliharaan tanaman terdiri dari kegiatan penanaman sesuai jalur dan jarak tanam, penyulaman, penyiangan, penggemukan, penyetekan, pemeliharaan tanaman pokok dan merawat tanaman buah-buahan dan tidak menanam tanaman yang dilarang. Intensitas keikutsertaan perempuan dalam kegiatan penanaman dan pemeliharaan tanaman diberikan skor seperti pada tabel 9 berikut ini. 18 Tabel 9 Kriteria pemberian skor dalam kegiatan penanaman dan pemeliharaan tanaman No Intensitas Keikutsertaan Skor 1. Tidak ikut serta 1 2. Ikut serta dalam 1-2 kali pertemuan 2 3. Ikut serta dalam 3-4 pertemuan 3 5. Keikutsertaan dalam kegiatan pemanenan dan pengamanan Kegiatan pemanenan dan pengamanan mencakup kegiatan pencegahan pencurian kayu, perencekan, penggembalaan liar, penyerobotan lahan dan kebakaran hutan. Intensitas keikutsertaan perempuan dalam kegiatan pemanenan dan pengamanan diberikan skor seperti pada Tabel 10. Tabel 10 Kriteria pemberian skor dalam kegiatan pemanenan dan pengamanan No. Intensitas Keikutsertaan Skor 1. Tidak ikut serta 1 2. Ikut serta dalam 1-2 kali pertemuan 2 3. Ikut serta dalam 3-4 pertemuan 3 4. Ikut serta dalam 5-6 pertemuan 4 Akumulasi dari kegiatan pelaksanaan PHBM digunakan sebagai pengkategorian tingkat kehadiran perempuan dalam pelaksanaan PHBM. Pengkategoriannya menjadi rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi Tabel 11. Tabel 11 Kriteria pemberian skor tingkat kehadiran pada tahap pelaksanaan PHBM No Tingkat Kehadiran Kelas Nilai 1. Rendah 5-10 2. Sedang 11-15 3. Tinggi 16-20 4. Sangat Tinggi 21-24 Akumulasi dari seluruh kegiatan mulai dari kegiatan perencanaan hingga kegiatan pelaksanaan PHBM digunakan sebagai skor pengkategorian Tingkat kehadiran perempuan dalam seluruh kegiatan PHBM. Adapun keikutsertaan perempuan dalam PHBM kemudian dikategorikan menjadi rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi Tabel 12. 19 Tabel 12 Kriteria pemberian skor tingkat kehadiran pada seluruh kegiatan PHBM No Kategori Skor 1. Rendah 6-12 2. Sedang 13-18 3. Tinggi 19-24 4. Sangat Tinggi 25-30

b. Curahan Waktu Kerja Perempuan

Dokumen yang terkait

Partisipasi Masyarakat Dalam Proyek Pengelolaan Hutan Bersama Masyaraka T (Phbm) Studi Kasus Di Rph Cileuya, Bkph Cibiogbin, Kph Kuningan Perhutani Unit Ill Jawa Barat

0 12 81

Partisipasi Masyarakat dalam Progratn Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat: Kasus di Wana Wisata Curug Cilember RPH Cipayung, BKPH Bogor, KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

0 8 78

Tinjauan Penyelenggaran Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) : Studi Kasus di RPH Leuwiliang, BKPH Leuwiliang, KPH Bogor, Perum Perhutani Unit 111 Jawa Barat

0 2 113

Analisis gender dalam kegiatan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) kasus di Desa Pulosari, RPH Pangalengan, BKPH Pangalengan, KPH Bandung Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

2 19 56

Efektivitas kolaborasi antara perum perhutani dengan masyarakat dalam pengelolaan hutan kasus PHBM di KPH Madiun dan KPH Nganjuk, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 32 102

Studi laju degradasi hutan jati (Tectona grandis) KPH Bojonegoro perum perhutani unit II Jawa Timur

0 10 100

Peran Perempuan dalam Kegiatan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (Studi Kasus RPH Tanjungkerta BKPH Tampomas KPH Sumedang Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten)

0 13 203

Partisipasi Masyarakat Desa Hutan dalam Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat di KPH Cepu Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah

0 9 114

Peran Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat dalam Mengatasi Masalah Pencurian Kayu Studi Kasus di KPH Jember Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

7 35 72

Model Simulasi Pengelolaan Hutan di KPH Bojonegoro Perum Perhutani Divisi Regional II Jawa Timur

1 10 60