LMDH Jati Agung III Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Desa

25

4.3 LMDH Jati Agung III

Dalam rangka membangun kembali hutan yang rusak, pada tahun 2003 Masyarakat Desa Bareng yang peduli dengan kelestarian hutan melakukan musyawarah tingkat desa yang difasilitasi Perum Perhutani BKPH Bareng. Musyawarah ini menghasilkan pembentukan Lembaga Masyarakat Desa Hutan LMDH. Lembaga ini dimaksudkan untuk mewadahi kepentingan masyarakat Desa Bareng dalam kepentingan pengelolaan hutan. Untuk pertama kalinya juga dilakukan pembentukan pengurus LMDH yang ditetapkan dalam akta pendirian No.107 Tahun 2004. Lembaga ini kemudian diaktenotariskan di Notaris yang berdomisili di kabupaten Bojonegoro No. 10713-01-2004 dan kemudian melakukan kerjasama pengelolaan hutan dengan Perhutani KPH Bojonegoro dengan Perjanjian kerjasama antara Perum Perhutani dengan LMDH No. 5902 - 03- 2006 dan terus berkembang sampai sekarang. LMDH Jati Agung III memiliki visi “Dengan pengelolaan Sumber Daya Alam SDA yang didukung Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas, kita wujudkan masyarakat Desa Bareng yang sejahtera lahir dan bathin” dan juga memiliki 5 misi yaitu : 1. Pengelolaan sumber daya hutan pangkuan Desa Bareng RPH Alasgung yang mengarah kepada peningkatan ekonomi masyarakat dan keseimbangan ekologi. 2. Peningkatan SDM Desa Bareng melalui pendidikan formal dan non-formal. 3. Mewujudkan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian hutan secara berkesinambungan. 4. Meningkatkan sinergi lintas lembaga di Desa Bareng dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. 5. Membangun kolaborasi multistakeholder untuk program pelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat.

4.4 Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Desa

Penduduk yang bertempat tinggal di wilayah Desa Bareng berjumlah 3.421 dengan jumlah laki-laki 1.733 orang dan perempuan 1.688 orang. Mayoritas penduduk suku Jawa yang mayoritas memeluk agama Islam. Masyarakat Desa Bareng rata-rata menggantungkan kehidupan mereka pada sektor pertanian dan 26 pemanfaatan hasil hutan. Ada yang berprofesi sebagai petani, pegawai, karyawan, pedagang, tukang, pengrajin, dan lain-lain. Dalam bidang pendidikan, tingkat pendidikan yang diperoleh masyarakat di KPH Bojonegoro bervariasi mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi. Menurut survei yang dilakukan untuk kajian sosial KPH Bojonegoro, sebagian besar penduduk menamatkan Sekolah Dasar SD, walau ada juga yang tidak. Sementara yang menamatkan pendidikan di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA, dan Perguruan Tinggi jarang yang menggeluti bidang pertanian sebagai mata pencaharian. Mereka lebih memilih untuk bekerja di kota, sebagai karyawan, buruh pabrik dan tidak sedikit perempuan yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita TKW di luar negeri. 27

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Partisipasi Masyarakat Dalam Proyek Pengelolaan Hutan Bersama Masyaraka T (Phbm) Studi Kasus Di Rph Cileuya, Bkph Cibiogbin, Kph Kuningan Perhutani Unit Ill Jawa Barat

0 12 81

Partisipasi Masyarakat dalam Progratn Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat: Kasus di Wana Wisata Curug Cilember RPH Cipayung, BKPH Bogor, KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

0 8 78

Tinjauan Penyelenggaran Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) : Studi Kasus di RPH Leuwiliang, BKPH Leuwiliang, KPH Bogor, Perum Perhutani Unit 111 Jawa Barat

0 2 113

Analisis gender dalam kegiatan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) kasus di Desa Pulosari, RPH Pangalengan, BKPH Pangalengan, KPH Bandung Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

2 19 56

Efektivitas kolaborasi antara perum perhutani dengan masyarakat dalam pengelolaan hutan kasus PHBM di KPH Madiun dan KPH Nganjuk, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 32 102

Studi laju degradasi hutan jati (Tectona grandis) KPH Bojonegoro perum perhutani unit II Jawa Timur

0 10 100

Peran Perempuan dalam Kegiatan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (Studi Kasus RPH Tanjungkerta BKPH Tampomas KPH Sumedang Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten)

0 13 203

Partisipasi Masyarakat Desa Hutan dalam Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat di KPH Cepu Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah

0 9 114

Peran Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat dalam Mengatasi Masalah Pencurian Kayu Studi Kasus di KPH Jember Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

7 35 72

Model Simulasi Pengelolaan Hutan di KPH Bojonegoro Perum Perhutani Divisi Regional II Jawa Timur

1 10 60