9 pekerjaan, maka “perempuan bekerja” sudah merupakan kelayakan selama tidak
mengganggu “tugas wajibnya” sebagai pekerja domestik.
2.3. Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat
Menurut Awang 2000 Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM merupakan system sistem pengelolaan sumberdaya hutan yang dilakukan bersama
oleh Perum Perhutani dan masyarakat desa hutan atau Perum Perhutani dengan masyarakat desa hutan dengan pihak yang berkepentingan stakeholders dengan
jiwa berbagi. Pihak lain yang berkepentingan dalam PHBM adalah pihak-pihak diluar Perum Perhutani dan masyarakat desa hutan yang mempunyai perhatian
dan berperan mendorong proses optimalisasi serta berkembangnya PHBM. Pihak lain tersebut diantaranya adalah Pemerintah Daerah, Lembaga Swadaya
Masyarakat LSM, Lembaga Ekonomi Masyarakat, Lembaga Sosial Masyarakat, Usaha Swasta, Lembaga Pendidikan, Lembaga Donor serta Forum komunikasi
PHBM tingkat propinsi, kabupaten, dan kecamatan. PHBM dimaksudkan untuk memberikan arah pengelolaan sumberdaya hutan dengan memadukan aspek-aspek
ekonomi, ekologi, dan sosial secara proporsional guna mencapai visi dan misi perusahaan. Sedangkan tujuan PHBM seperti tertuang pada pasal 4 ialah :
a. Meningkatkan tanggung jawab perusahaan, masyarakat desa hutan dan pihak
yang berkepentingan terhadap berkelanjutan fungsi dan manfaat sumberdaya hutan
b. Meningkatkan peran perusahaan, masyarakat desa hutan, dan pihak yang
berkepentingan terhadap pengelolaan sumberdaya hutan c.
Menyelaraskan kegiatan pengelolaan sumberdaya hutan sesuai dengan kegiatan pembangunan wilayah sesuai kondisi dan dinamika sosial masyarakat
desa hutan d.
Meningkatkan mutu sumberdaya hutan sesuai dengan kegiatan pembangunan wilayah
e. Meningkatkan pendapatan perusahaan, masyarakat desa hutan serta pihak
yang berkepentingan secara simultan.
10 Prinsip-prinsip dasar Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM
yang tertera di dalam keputusan Ketua Dewan Pengawas Perum Perhutani No. 136KPTSDIR2001 adalah :
a. Prinsip keadilan demokratis
b. Prinsip keterbukaan dan kebersamaan
c. Prinsip pembelajaran bersama dan saling memahami
d. Prinsip kejelasan hak dan kewajiban
e. Prinsip pemberdayaan ekonomi kerakyatan
f. Prinsip kerjasama kelembagaan
g. Prinsip perencanaan partisipatif
h. Prinsip kesederhanaan sistem dan prosedur
i. Prinsip perusahaan sebagai fasilitator
j. Prinsip kesesuaian pengelolaan dan karakteristik wilayah.
Kegiatan yang dilaksanakan PHBM terdiri dari kegiatan yang berbasis pada lahan hutan dan kegiatan berbasis bukan lahan hutan, yang dilakukan di
dalam kawasan hutan Negara serta dapat dikembangkan diluar kawasan hutan Negara. Sistem kemitraan antara masyarakat desa hutan dengan Perhutani
dilaksanakan dengan pembentukan Lembaga Masyarakat Desa Hutan LMDH yang merupakan organisasi non-pemerintah berbasis desa. Anggota LMDH
adalah semua masyarakat desa hutan yang bersangkutan. Kepengurusan LMDH disusun sesuai dengan kebutuhan. LMDH bersifat modern karena disahkan
melalui pejabat akta notaris dan merupakan lembaga yang dibentuk atas usul Perhutani.
2.4. Penilaian