Cara Meningkatkan Kemampuan Menulis Anak Tunarungu

commit to user 13 imajinasi, memberi kesenangan, mencatat pengalaman anak tunarungu, serta anak tunarungu dapat menyatakan perasaannya melalui pengalaman yang ditulisnya.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Menulis Anak Tunarungu

Anak tunarungu memperoleh kemampuan menulisnya bukan secara tiba- tiba, namun melalui proses yaitu belajar. Proses inilah yang menentukan terbentuknya kemampuan menulis pada anak tunarungu. Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menulis anak tunarungu menurut Slameto 2003: 54 diantaranya adalah sebagi berikut :

a. Faktor Intern, diantaranya adalah :

1 Faktor Jasmaniah, yaitu Faktor kesehatan dan cacat tubuh. Anak tunarungu mengalami gangguan pendengaran yang membuat mereka sulit memperoleh bahasa. Hal ini akan berpengaruh pada kemampuan menulisnya. Sedangkan mereka mempunyai kemampuan motorik yang sama dengan anak normal, sehingga mereka tidak mengalami kesulitan dalam menggerakkan tangannya untuk menulis. 2 Faktor Psikologis, yang meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan anak tunarungu.

b. Faktor Ekstern, diantaranya adalah :

1 Faktor Keluarga, diantaranya adalah cara orang tua membimbing, dukungan, dan pengertian orang tua. 2 Faktor Sekolah, diantaranya metode belajar dan mengajar yang diterapkan pada anak tunarungu, kurikulum yang dipergunakan, serta alat yang dipergunakan dan waktu pelaksanaan kegiatan menulis.

4. Cara Meningkatkan Kemampuan Menulis Anak Tunarungu

Anak tunarungu merupakan anak yang mempunyai gangguan dalam pendengarannya yang menyebabkan mereka mengalami hambatan dalam kemampuan berbahasanya. Salah satu kemampuan berbahasa anak tunarungu yang mengalami hambatan adalah kemampuan menulisnya. Hal ini berpengaruh commit to user serta menghambat keberhasilan belajarnya di sekolah. Untuk itu perlu diupayakan pemecahannya supaya kemampuan menulis anak tunarungu dapat meningkat. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan latihan secara intensif kepada anak mereka. Namun latihan yang diberikan selama ini ternyata kurang dapat meningkatkan kemampuan menulis anak tunarungu. Hal ini salah satu diantaranya disebabkan oleh masih kurangnya penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Media ini berguna dalam membantu dan memperlancar tercapainya tujuan pembelajaran, yang dalam hal ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan menulis. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis anak tunarung adalah media cerita bergambar. Selain bentuk penyajiannya yang emnarik, media ini memuat gambar yang dpat membantu merangsang anak tunarungu dalam menuangkan perasaan dan pikirannya, serta membantu dalam mengarahkan anak tunarungu untuk menyususn dan menuliskan urutan pengalaman yang dialaminya. Dalam penelitian ini cara yang dipergunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis anak tunarungu adalah dengan meminta anak untuk menuliskan kembali kembali cerirta bergambar tentang pengalamaan atau peristiwa yang dialaminya, yang telah disampaikan dan dijelaskan sebelumnya menggunakan media cerita bergambar. Media cerita bergambar dalam penggunaannya disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik anak tunarungu. Cerita bergambar menjadi bahan bacaan yang sesuai bagi anak tunarungu, seperti yang dinyatakan oleh Mary Leonhart 2001:98 bahwa untuk anak-anak yang mengalami kelainan dalam proses auditorialnya, berilah bahan bacaan yang terdapat banyak gambar. Penggunaan media cerita bergambar dapat menjadi variasi baru dalam pembelajaran menulis bagi anak tunarungu, sehingga dapat mengurangi kejenuhan anak pada proses belajar mengajar yang sama setiap harinya dan meningkatkan motivasi anak tunarungu dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. commit to user 15

C. Kajian tentang Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantarapengantar. Media menjadi perantarapengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Azhar Arsyad 2006: 4 mengartikan media sebagi alat yang menyampaikanmengantarkan pesan-pesan pembelajaran. Pengertian ini tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Ahmad Rohani 1997: 3 bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat di indera yang berfungsi sebagai perantarasaranaalat untuk proses komunikasi proses belajar mengajar . Sedangkan Arief Sadiman 2006: 7 mengatakan bahwa : Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar terjadi. Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah bahanmateri yang menyampaikan pesaninformasi yang berasal dari suatu sumber kepada siswa melalui indera mereka yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sehingga proses belajar mengajar dapat terjadi. Media pembelajaran yang dimaksud dalam hal ini adalah media cerita yang disertai dengan urutan gambar, sebagai alat untuk menyampaikan materi dari gurupeneliti sebagai penyampai dan anak tunarungu kelas D4 SLB B YAAT Klaten sebagi penerima, agar materi yang disampaikan yaitu cerita berdasarkan pengalaman bias dipahami oleh anak sesuai tujuan yang ingin di capai yaitu meningkatkan kemampuan menulis anak tunarungu kelas D4 SLB - B YAAT Klaten.

2. Nilai dan Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar mengajar siswa dalam pembelajaran, yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang di capai. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2002 : 2-3 menyatakan

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN STRUKTUR KALIMAT BERBASIS EYD MELALUI METODE MATERNAL REFLEKTIF BAGI ANAK TUNARUNGU DI KELAS D5 SLB B YAAT KLATEN TAHUN PELAJARAN 2008 2009

1 23 61

PENGGUNAAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK Penggunaan Media Buku Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pada Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Glagah I Jatinom Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

1 2 15

PENDAHULUAN Penggunaan Media Buku Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pada Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Glagah I Jatinom Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 8

NASKAH PUBLIKASI Penggunaan Media Buku Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pada Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Glagah I Jatinom Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 19

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH SOAL CERITA PENJUMLAHAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS D4 DI SLB BC SUKAMANDI : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas D4 di SLB BC Sukamandi Kabupaten

0 3 34

PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SLB B-C FADHILAH.

2 7 24

PENGGUNAAN MEDIA CLAY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BANGUN DATAR PADA ANAK TUNARUNGU KELAS I DI SLB AZ-ZAKIYAH BANDUNG.

0 2 37

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Dengan Teknik Freewriting Melalui Media Dongeng Bagi Anak Tunarungu Kelas IX SLB-B YRTRW Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 0 17

PENERAPAN PEMBELAJARAN MOTORIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BINADIRI ANAK TUNAGRAHITA KELAS I SLB-B YAAT SURAKARTA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 1 16

Penggunaan media komputer untuk meningkatkan perbendaharaan kata anak tunarungu wicara kelas D1-B SLB Negeri Salatiga

0 0 121