commit to user
4. Media Cerita Bergambar Bagi Anak Tunarungu
Media cerita bergambar adalah salah satu bentuk media visual yang diartikan sebagai penyajian pesan dengan cara menuturkan perbuatan,
pengalaman, penderitaan orang lain, bagaimana terjadinya sesuatu, baik sungguh- sungguh terjadi atau hanya rekaan belaka yang dihiasi dengan gambar untuk
merangsang siswa belajar. Dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis anak tunarungu, media
cerita bergambar dapat berperan di dalamnya. Media cerita bergambar sebagai salah satu media visual yang cocok dan sesuai digunakan pada anak tunarungu
mengingat mereka lebih banyak menggunakan indera visualnya dalam belajar. Media ini membantu menguatkan ingatan anak tunarungu dan mengembangkan
imajinasi mereka. Dengan demikian anak tunarungu dapat menulis sesuai dalam ingatan dan imajinasinya tersebut. Penggunaan gambar dalam cerita mampu
menjelaskan isi dan alur cerita, sehingga anak tunarungu dapat lebih memahami cerita tersebut. Gambar dalam cerita juga berguna untuk melukiskna peristiwa
atau pengalaman yang dialami dan kegiatan yang dilakukan sesuai alur cerita. Hal ini dapat merangsang ingatan dan imajinasi serta mengarahkan anak tunarungu
dalam menyususn cerita, sehingga anak tunarungu akhirnya dapat menulis cerita berdasarkan pengalaman.
Pengunaan cerita bergambar dapat menjadi variasi baru dalam proses belajar mengajar, khususnya di kelas D4 SLB-B YAAT Klaten sehingga proses
belajar mengajar dapat lebih menarik bagi anak tunarungu. Media ini dapat mengurangi kejenuhan dan kebosanan anak tunarungu akan kegiatan belajar
mengajar yang sama setiap harinya serta meningkatkan perhatian dan motivasi anak tuna rungu dalam proses belajar mengajar.
Cara Menggunakan Media Cerita Bergambar Dalam Proses Belajar Mengajar
Cara menggunakan media cerita bergambar dalam proses belajar mengajar di SLB B berarti menunjukkan bagaimana jalannya melakukan atau
menggunakan cerita bergambar dalam proses belajar mengajar di SLB B. Cerita 20
commit to user 21
Bergambar sebagai media dalam meningkatkan kemampuan menulis anak tunarungu menggunakan tema tentang pengalamanperistiwa yang mungkin
dialami oleh anak tunarungu. Urutan gambar dimaksudkan untuk melukiskan peristiwa atau pengalaman yang dialami atau kegiatan yang dilakukan sesuai
dengan alur cerita. Pengunaan media bergambar dalam proses belajar mengajar di mulai
dengan menjelaskan terlebih dahulu tema cerita bergambar kepada siswa. Kemudian menjelaskan urutan gambar satu per satu sesuai dengan isi ceritanya
agar siswa dapat memahami cerita yang disampaikan, dan mengajak siswa untuk menanggapi cerita yang ada pada gambar-gambar tersebut, serta mengadakan
tanya jawab tentang isi cerita tersebut. Setelah itu, siswa diminta untuk menceritakan kembali cerita sesuai cerita dalam media cerita bergambar secara
tertulis. Setelah siswa selesai menulis kembali cerita, kemudian mereka mengumpulkan hasilnya pada guru dan guru mengevaluasi hasil tulisan siswa
tersebut.
E. Kerangka Berpikir