Kerangka Pemikiran .1 Kerangka Teoritis

Dalam penelitian ini usia, pegalaman usaha dan tujuan pembiayaan menjadi faktor yang mempengaruhi dalam penilaian nasabah dari sisi karakternya. Usia menjadi cerminan bagaimana tingkat kedewasaan dan sikap tanggung jawab calon debitur terhadap penggunaan dan kesadaran membayar angsuran. Pengalaman usaha menjadi tolak ukur bagaimana stabilitas usaha yang dijalankan, karena dalam persyaratan calon debitur di BNI Syariah sendiri minimal pengalaman suaha calon debitur adalah dua tahun lamanya. Sedangkan tujuan pembiayaan berpengaruh dalam kesesuaian tujuan awal nasabah mengambil pembiayaan di BNI Syariah dengan penggunaan setelah pembiayaan terealisasi, dalam akad di bank syariah kesesuain tujuan awal pengajuan pembiayaan dengan penggunaan pembiayaan setelahnya sangat diperhatikan. 2. Capacity Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah. Begitu pula dengan kemampuannya dalam menjalankan usahanya dan dalam mengembalikan pembiayaan yang disalurkan. Pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan dan sisa tanggungan pinjaman di tempat lain merupakan faktor-faktor yang berpengaruh dalam penilaian kapasitas calon debitur. Pendapatan per bulan calon debitur sangat mempengaruhi bagaimana calon debitur mampu membayar angsuran setiap jatuh tempo tanpa terkendala, sehingga risiko gagal bayar dapat dicegah dari awal. Jangka waktu pembiayaan juga mempengaruhi untuk penialaian kapasitas calon debitur, karena jangka waktu ini akan mempengaruhi besar angsuran yang disesuaikan dengan kemampuan calon debitur untuk membayar angsuran baik itu harian, mingguan juga bulanan. Sisa tanggungan pinjaman di tempat lain calon debitur juga menjadi penilaian dari sisi kapasitaskemampuan mengembalikan pembiayaan yang disalurkan. Hal ini dapat dilihat melalui BI Checking dengan tujuan untuk melihat kewajiban angsuran yang sudah dimiliki, mengurangi sisa pendapatan dan juga melihat kualitas pinjaman calon debitur. 3. Collateral Jaminan hendaknya melebihi jumlah pembiayaan yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin. Jaminan merupakan penilaian akhir sebelum pembiayaan direalisasikan dan hal ini juga cukup berpengaruh juga merupakan berupa asset berharga yang dimiliki oleh calon debitur baik itu asset tetap dan asset bergerak. Contoh asset tetap yaitu tanah dan bangunan baik berupa tanah kosong, tanah dan rumah diatasnya, ruko atau kios. Sedangkan contoh asset bergerak yaitu kendaraan bermotor. Gambar 2. Bagan kerangka pemikiran Kondisi Ekonomi Modal Jaminan Asset Usaha dan Keluarga Variabel teori Capital dan Condition Of Economy tidak digunakan untuk penelitian ini berdasarkan penelitian Wisnaldi 2003, Teguh Wiyono 2003, Eko Putro Mulyarto 2009, dan Robbi Febrio 2010Teguh Wiyono 2003 Karakter Usia Pengalaman Usaha Tujuan Pembiayaan Kapasitas Pendapatan Per Bulan Jangka Waktu Pembiayaan Sisa Tanggungan Pinjaman Di Tempat Lain Permasalahan :  Faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi pembiayaan Mikro iB Hasanah  Metode penilaian yang dipertimbangkan dalam menganalisis faktor- faktor risiko nasabah pembiayaan Mikro iB Hasanah Bank BNI Syariah KCP Mikro Depok Proses Realisasi Pembiayaan Mikro iB Hasanah

3.1.2. Kerangka Operasional

Analisis regresi berhubungan dengan studi ketergantungan satu variabel variabel tidak bebas pada satu atau lebih variabel lain variabel yang menjelaskan dengan maksud meramalkan nilai rata-rata hitung atau rata-rata variabel tidak bebas, dipandang dari segi nilai yang diketahui atau tetap dalam pengambilan sampel berulang . Menurut Gujarati, 2006. Apabila yang dipelajari adalah ketergantungan satu variabel pada lebih dari satu variabel yang menjelaskan dikenal sebagai analisis regresi majemuk multiple regression atau analisis regresi linier berganda. Variabel-variabel yang telah dianalisis menggunakan regresi linier dan diuji dengan uji t kemudian dibuat sebuah interpretasi mengenai data tersebut yang diterjemahkan secara deskriptif apakah variabel-variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap besarnya realisasi pembiayaan mikro iB Hasanah di Bank BNI Syariah KCP Mikro Depok Citayam. Evaluasi model pendugaan bertujuan untuk mengetahui apakah model yang diduga terpenuhi secara statistik. Dalam membuat suatu keputusan ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y secara bersama-sama simultan, sedangkan uji t digunakan untuk melihat pengaruh setiap variabel bebas X terhadap variabel terikat Y dalam penelitian ini. Secara matematis dan empiris rumusannya sebagai berikut : Y = f C 1 , C 2 , C 3 …………………………………………………………1 Dimana : C 1 Character = dapat diukur dengan usia X 1 , Pengalaman usaha X 2 , tujuan pembiayaan X 3 , C 2 Capacity = dapat dikur dengan pendapatan per bulan X 4 , jangka waktu pembiayaan X 5 , C 3 Collateral = dapat diukur dengan sisa tanggungan pinjaman di tempat lain X 6 , asset usaha dan keluarga X 7 . Secara matematis : Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 + β 7 X 7 + εi.................2 Dimana: Y = Realisasi Pembiayaan X 1 = Usia X 2 = Pengalaman Usaha X 3 = Tujuan Pembiayaan X 4 = Pendapatan Per Bulan X 5 = Jangka Waktu Pembiayaan X 6 = Sisa Tanggungan Pinjaman Di Tempat Lain X 7 = Asset Usaha dan Keluarga εi = Error Dan secara Empiris rumusannya sebagai berikut : Ῡ = a + b 1 x 1 + b2x 2 + b3x 3 + b 4 x 4 + b 5 x 5 + b 6 x 6 + b 7 x 7 + ei........................3 Dimana: Ῡ = Realisasi Pembiayaan X 1 = Usia X 2 = Pengalaman Usaha X 3 = Tujuan Pembiayaan X 4 = Pendapatan Per Bulan X 5 = Jangka Waktu Pembiayaan X 6 = Sisa Tanggungan Pinjaman Di Tempat Lain X 7 = Asset Usaha dan Keluarga Ei = Error Perumusan hipotesa dari faktor-faktor yang diduga mempengaruhi realisasi pembiayaan mikro iB Hasanah adalah sebagai berikut: 1. Usia Ho : Usia tidak berpengaruh nyata terhadap realisasi pembiayaan H1 : Usia berpengaruh nyata positif terhadap realisasi pembiayaan 2. Pengalaman usaha Ho : Pengalaman usaha tidak berpengaruh nyata terhadap realisasi pembiayaan H1 : Pengalaman usaha berpengaruh nyata positif terhadap realisasi pembiayaan 3. Tujuan pembiayaan Ho : Tujuan pembiayaan tidak berpengaruh nyata terhadap realisasi pembiayaan H1 : Tujuan pembiayaan berpengaruh nyata terhadap realisasi pembiayaan 4. Pendapatan per bulan Ho : Pendapatan per bulan tidak berpengaruh nyata terhadap realisasi pembiayaan H1 : Pendapatan per Bulan berpengaruh nyata positif terhadap realisasi pembiayaan 5. Jangka waktu pembiayaan Ho : Jangka waktu pembiayaan tidak berpengaruh nyata terhadap realisasi pembiayaan H1 : Jangka waktu pembiayaan berpengaruh nyata positif terhadap realisasi pembiayaan 6. Sisa tanggungan pinjaman di tempat lain Ho : Sisa tanggungan pinjaman di tempat lain tidak berpengaruh nyata terhadap realisasi pembiayaan H1 : Sisa tanggungan pinjaman di tempat lain berpengaruh nyata positif terhadap realisasi pembiayaan 7. Asset usaha dan keluarga Ho : Asset usaha dan keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap realisasi pembiayaan H1 : Asset usaha dan keluarga berpengaruh nyata positif terhadap realisasi pembiayaan Keputusan pengujiannya adalah: 1. Terima Ho, jika t hitung t tabel artinya, variabel-variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap realisasi pembiayaan. 2. Tolak Ho, jika t hitung t tabel artinya, variabel-variabel bebas yang diuji berpengaruh nyata terhadap realisasi pembiayaan Mikro iB Hasanah.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Bank BNI Syariah KCPM Depok yang beralamat di jalan Margonda Raya No. 222 E, Depok, 16423. Penelitian dilakukan di BNI Syariah cabang pembantu mikro Depok karena BNI Syariah cabang pembantu mikro Depok tidak mencapai target realisasi pembiayaan yang telah ditetapkan pada semester pertama tahun awal mulai melayani pembiayaan . 3.3. Prosedur Analisis Data 3.3.1. Metode dan Teknik Pengambilan Sampel Metode dan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu metode non probability sampling dengan menggunakan teknik convenience sampling. Pengambilan sampel dengan non acak dilakukan jika semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel, misalnya terdapat bagian populasi yang dengan sengaja tidak dijadikan anggota sampel yang mewakili populasi. Cara Dipermudah Convinience Sampling, yaitu peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa yang akan dijadikan sampel atau yang akan ditemui sebagai responden Umar, 1996. Gay dan Diehl dari Idrus 2009 berpendapat bahwa sampel haruslah sebesar-besarnya. Pendapat Gay dan Diehl ini mengasumsikan bahwa semakin banyak sampel yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat digenelisir. Namun ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya. 1. Jika penelitiannya bersifat deskriptf, maka sampel minimumnya adalah 10 dari populasi 2. Jika penelitianya korelasional, sampel minimumnya adalah 30 subjek 3. Apabila penelitian kausal perbandingan, sampelnya sebanyak 30 subjek per group 4. Apabila penelitian eksperimental, sampel minimumnya adalah 15 subjek per group Jumlah nasabah pembiayaan Bank BNI Syariah KCP Mikro Depok sejak live mulai Januari sampai Agustus 2012 sebanyak 56 orang. Dari pendapat Gay dan Diehl, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah nasabah pembiayaan BNI Syariah KCP Mikro Depok Citayam dengan jumlah sampel yang diambil adalah 35 nasabah pembiayaan yang sudah terealisasi pencairannya baik itu masih berjalan ataupun sudah lunas.

3.3.2. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan wawancara dan dokumentasi. Model wawancara yang dapat dilakukan melipui wawancara tak berencana yang berfokus dan wawancara sambil lau. Wawancara tak berencana berfokus adalah pertanyaan yang diajukan secara tidak terstruktur, namun selalu berpusat pada satu pokok masalah tertentu. Wawancara sambil lalu adalah wawancara yang tertuju kepada orang-orang yang dipilih tanpa melalui seleksi terlebih dahulu secara teliti, tetapi dijumpai secara kebetulan Koentjaraningrat, 1986, Danandjaja, 1988 dalam Idrus. Wawancara tidak terstruktur adalah jenis wawancara yang lebih sesuai dalam penelitian kualitatif sebab jenis wawancara tidak terstruktur ini memberi peluang kepada peneliti untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan idrus, 2009. Wawancara pada penelitian ini hanya pelengkap dengan wawancara langsung pada bagian yang terkait, seperti ; analis pembiayaan mikro dan juga kordinator analis pembiayaan, terhadap aktivitas proses realisasi pembiayaan Mikro iB Hasanah. Sedangkan, Dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan cara mengambil data yang sudah disediakan data sekunder oleh pihak-pihak terkait,