dengan nilai-p0.72alpha 5 maka terima H0 artinya X3 tidak berpengaruh nyata terhadap Y.
d. Pendapatan Per Bulan. Pendapatan adalah keseluruhan penerimaan yang
diperoleh sebelum dikurangi biaya operasional. Dari hasil kajian diperoleh pendapatan nasabah antara Rp 1.278.000. - Rp 300.000.000. per bulan. Dari
hasil uji-t diatas diperoleh nilai t-hitung1.04 dengan nilai-p0.31alpha 5
maka terima H0 artinya X4 tidak berpengaruh nyata terhadap Y. e.
Jangka Waktu Pembiayaan. Jangka waktu pembiayaan minimal 6 bulan
dan maksimal 60 bulan, mikro 2 iB Hasanah dengan plafond Rp 5.000.000- Rp 50.000.000 : 6-36 bulan. Sedangkan Mikro 3 iB Hasanah dengan plafond
Rp 50.000.000-Rp 500.000.000 : a. Plafond 50 juta rupiah sampai 100 juta rupiah : 6-36 bulan untuk investasi, barang modal kerja dan konsumtif
lainnya, b Plafond 100 juta rupiah sampai 500 juta rupiah : 6-36 bulan untuk barang modal kerja dan konsumtif lainnya, c Plafond 100 juta
rupiah sampai 500 juta rupiah : 12-60 bulan tujuan investasi produktif, konsumtif untuk pembelian rumah dan renovasi. Dari hasil uji diperoleh nilai
t-hitung 2.31 dengan nilai-p 0.03alpha 5 maka tolak H0 artinya X5 berpengaruh nyata positif terhadap Y. Dimana setiap kenaikan jangka waktu
pembiayaan 1 tahun maka akan meningkatkan realisasi pembiayaan sebesar 1.6 juta rupiah dengan asumsi cateris paribus.
f. Sisa Tanggungan Pinjaman di Tempat Lain. Sisa tanggungan pinjaman di
tempat lain adalah kewajiban dari nasabah atau calon debitur yang masih memiliki tanggungan berupa angsuran dari pembiayaan yang telah dilakukan
sebelumnya, baik itu di Bank BNI Syariah maupun di Bank lain. Variabel ini tidak berpengaruh terhadap realisasi pembiayaan. Hal ini dibuktikan dari hasil
uji-t diatas diperoleh nilai t-hitung0.98 dengan nilai-p 0.34alpha 5 maka terima H0. Artinya apabila nilai signifikasi lebih besar dari nilai taraf
nyata maka variabel tersebut tidak memiliki pengaruh nyata.
g. Asset Usaha dan Keluarga. Asset usaha dan keluarga merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi realisasi pembiayaan. Namun, Faktor ini tidak berpengaruh nyata terhadap realisasi pembiayaan, Dari hasil uji-t diatas
diperoleh nilai t-hitung 0.61 dengan nilai-p0.55alpha 5 maka terima H0 artinya X7 tidak berpengaruh nyata terhadap Y.
Uji-t dalam analisis regresi linier berganda bertujuan untuk melihat pengaruh masing-masing peubah X terhadap Y, setelah dilakukan pengujian terdapat dua
variabel X yang berpengaruh nyata positif terhadap Y dan lima variabel X yang tidak berpengaruh nyata terhadap Y. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi KCPM
Depok dengan data yang diuji periode awal berlangsungnya realisasi pembiayaan lebih memperhatikan variabel tujuan pembiayaan dan jangka waktu pembiayaan
yang mewakili faktor kapasitas dari 3C.
4.5 Potensi Risiko Nasabah Pembiayaan Mikro iB Hasanah
Dalam 3C terdapat variabel-variabel yang mempengaruhi dalam realisasi pembiayaan, Faktor Character dipengaruhi oleh variabel usia, pengalaman usaha,
dan tujuan pembiayaan. Faktor Capacity dipengaruhi oleh variabel pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan dan sisa tanggungan pinjaman di tempat lain.
Sedangkan variabel Collateral dipengaruhi oleh variabel asset usaha dan keluarga. Variabel-variabel tersebut menjadi faktor penilai dalam mencegah potensi risiko
pembiayaan yang akan terjadi di masa mendatang. Potensi risiko yang akan timbul dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Faktor Karakter. Usia berpengaruh pada asuransi yang akan melindungi
debitur dan keluarga jika debitur meninggal. Oleh karena itu, usia yang dipersyaratkan antara 18-65 tahun, usia 18 tahun dianggap sudah
bertanggung jawab dan terlindungi oleh asuransi. Sedangkan usia 65 tahun maksimal terlindungi oleh asuransi, jika kurang dari 18 tahun dan lebih dari
65 tahun, asuransi tidak akan bisa melindungi jika terjadi kematian pada debitur. Pengalaman usaha nasabah cukup beragam, antara 2-27 tahun.
Nasabah-nasabah dengan pengalaman usaha 2-10 tahun hanya terealisasi Mikro 2 iB Hasanah, sedangkan nasabah-nasabah dengan pengalaman usaha
lebih dari 10 tahun terealisasi Mikro 3 iB Hasanah. Hal ini menunjukkan, bahwa bank sangat berhati-hati dalam menilai kualitas usaha nasabah.
Risiko yang akan timbul yaitu usaha nasabah bangkrut dan sedang turun omset akan sulit membayar angsuran sehingga berujung pada pembiayaan
macet. Sedangkan tujuan pembiayaan, potensi risiko yang timbul adalah