25 17 7
9 25 – 55
39 55
31 55 44
38 60
b. Pendidikan
SD 41 54
27 SLTP 41
33 54
SLTA 18 13
19
c. Pengalaman berusahatani
thn 10
tahun 19
11 49
10 – 20 thn 57
73 41
20 tahun 24
16 10
Keterangan: Angka dalam tabel adalah persentase pernyataan responden Penyuluh
Hal ini menunjukkan bahwa informasi teknologi dari berbagai sumber teknologi tidak dapat diterima oleh semua petani. Petani yang menerima informasi
teknologi biasanya hanya sedikit sekali yang menerapkan teknologi tersebut dalam kegiatan usahataninya dan sedikit sekali pula yang ditrasferkan ke petani
lainnya. Alasan petani mengapa hanya sebagian kecil yang menerapkan teknologi usahatani yang diterimanya, disebabkan karena selain teknologi tersebut relatif
sulit untuk diterapkan, keberhasilannya juga sulit diraih disebabkan banyaknya faktor-faktor pembatas seperti ; kondisi alam, keterampilan petani, ketersediaan
modal, dan lain-lain . Suriatna 1998, menyatakan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi percepatan proses adopsi teknologi ditingkat petani adalah;
1 teknologi yang dikenalkan benar-benar membantu pemecahan permasalahan petani; 2 sarana yang diperlukan untuk implementasi teknologi tersebut mudah
didapat; 3 teknologi yang dikenalkan mempunyai tingkat efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi sebelumnya; 4 produk dari teknologi
tersebut mempunyai prospek pasar yang baik.
5.3.4. Tingkat Penerapan Teknologi
Persepsi petani tentang Sistim LAKU Latihan dan Kunjungan dapat menggambarkan sejauh mana pandangan petani tentang sistem kerja yang
diterapkan oleh Penyuluh Pertanian dalam upaya perbaikan kualitas petani dan usahataninya sehingga model dan metode penyuluhan dapat disesuaikan dengan
perkembangan petani disuatu wilayah. Dari Tabel 22 yaitu persepsi petani tentang sistem LAKU menjelaskan
bahwa ; a. Lebih dari 50 petani menyatakan bahwa sistem LAKU mempercepat proses
adopsi teknologi; sekitar 30 petani menyatakan bahwa adopsi teknologi tidak hanya dari pembinaan penyuluh tetapi diperoleh dari sumber-sumber
lain ; seperti pengujian yang dilakukan oleh agen-agen tertentu dalam rangka mempromosikan produknya, dari pertukaran informasi antar petani dan dari
media lainnya seperti televisi dan media cetak. Sekitar 7 petani menyatakan tidak setuju karena tidak sampainya pembinaan oleh penyuluh kepada mereka.
b. Lebih dari 50 petani menyatakan bahwa sistem LAKU memperbaiki manajemen usahatani. Sekitar 25 petani menyatakan bahwa perbaikan
manajemen usahatani tidak hanya dari sistem LAKU tetapi dari tukar pengalaman dengan kelompok tani lainnya atau pembinaan yang dilakukan
oleh lembaga lainnya seperti BPTP, LSM ,dll.
Tabel 22. Persepsi Petani tentang Sistem LAKU Latihan dan Kunjungan dan Tingkat Penerapan Teknologi
No Aspek Uraian Kampar
Pekanbaru Pelalawan
a.
Percepatan proses adopsi teknologi Setuju 70
65 71
Kurang setuju 28
28 20
Tidak setuju 2
7 9
b. Transfer teknologi baru