mempertimbangkan dampak dari faktor sukses kritis eksternal dan internal di baris tertentu. Semakin tinggi total nilai daya tarik, semakin menarik strategi
alternatif itu hanya mempertimbangkan faktor sukses kritis dibaris itu. f. Menghitung jumlah total nilai daya tarik. Menjumlahkan total nilai daya tarik
dalam setiap kolom strategi QSPM. Jumlah total nilai daya tarik mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dalam setiap set strategi.
Semakin tinggi nilai menunjukkan strategi itu semakin menarik, mempertimbangkan semua faktor sukses kritis eksternal dan internal relevan
yang dapat mempengaruhi keputusan strategis. Besarnya perbedaan antara jumlah total nilai daya tarik dalam satu set strategi alternatif tertentu
menunjukkan seberapa besar strategi lebih diinginkan relatif terhadap yang lain. Untuk lebih jelasnya analisis metode QSPM dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Matriks Analisis QSPM
Strategi Alternatif I II III
Faktor Kunci Bobot
AS TAS AS TAS AS TAS Faktor-faktor kunci
Eksternal.......................... ........................................
Faktor-faktor kunci Insternal..........................
........................................
3.5. Metode Perancangan Program
Kajian ini bertujuan menganalisis masalah dan menetukan masalah
prioritas. Tahapan yang digunakan meliputi tahapan analisis masalah dan analisis
pilihan tindakan stategis. Analisis masalah dimulai dari identifikasi masalah dan dilanjutkan analisis masalah strategis. Setelah itu, dilakukan penyusunan strategi
yang terkait dengan masalah yang dihadapi. Strategi yang dihasilkan digunakan sebagai landasan dalam perancangan
program. Program dirancang untuk menjawab tantangan, kendala, dan isu strategis yang dihadapi oleh kelembagaan penyuluhan pertanian dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan petani. Pelaksana program meliputi kelembagaan pemerintah, swasta, dan swadaya. Perancangan program tersebut disesuaikan
pada lokalitas masing-masing kabupaten. Data yang telah diolah disajikan secara deskriptif sesuai dengan tema-tema
pembahasan untuk dapat mendukung penarikan kesimpulan atau tindakan lebih lanjut. Adapun rincian analisis data yang digunakan untuk menjawab setiap
tujuan kajian dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Rincian Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Tujuan Data yang
diperlukan Sumber
Data Metode
Pengumpulan Data
Metode Analisis dan Penyajian
Data
5. Mengidentifikasi dan menganalisis
keragaanprofil kelembagaan
penyuluhan pertanian era otonomi daerah .
a. Visi dan Misi b. Kebijakan
c. Tupoksi d. Program
e. Satminkal Penyuluh
f. Jumlah BIPBPP g. Jumlah RT Petani
h. Jumlah Klas Kelompok Tani
- Jumlah Kontak Tani - Kasatker
- Kasubdin - Ka BPP
- Telahan Dokumen
- Wawancara Deskriptif dan
Tabulasi
6. Menganalisis pelaksanaan sistem
kerja penyuluhan pertanian pada
kelembagaan yang berbeda.
a. Sistem Penyuluhan b. Persepsi Penyuluh
c. Sistem Kerja Penyuluhan
- Ka Satker - Ka BPP
- Penyuluh - Kelompok
Tani - Wawancara
- FGD Analisis
Deskriptif Komparatif,
Tabulasi
3. Menganalisis dampak penyelenggaraan
penyuluhan yang berbeda terhadap
kinerja penyuluh dan tingkat penerapan
teknologi petani. d. Karakteristik
Penyuluh e. Kinerja Penyuluh
f. Karakteristik Petani
- Tingkat Adopsi Teknologi
- Penyuluh - Petani
- Wawancara - Pengamatan
Deskriptif, Komparatif
Tabulasi
4. Merumuskan strategi pengembangan
kelembagaan penyuluhan pertanian
berdasarkan tipe kelembagaan
penyuluhan. - Potensi Masalah dan
kebutuhan - Strategi Pengembangan
kelembagaaan - Ka Satker
- Ka BPP - Penyuluh
- Petani - Wawancara
- FGD Deskriptif
SWOT
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN