4.3.2 Umur Pegawai
Faktor usia penting untuk dipahami karena pegawai yang berbeda usia memiliki kebutuhan terhadap bentuk pekerjaan yang berbeda. Selain itu,
perbedaan usia dapat mengakibatkan perbedaan pada kinerja dan sikap pegawai. Pada penelitian ini, tingkat usia dibagi dalam tiga rentang usia yaitu 1 21
–30 tahun, 2 31-40 tahun, 3 41-50 tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa
jumlah pegawai yang paling dominan dalam penelitian ini adalah pegawai yang berusia 31-40 tahun yaitu sebesar 58 persen. Selanjutnya diikuti oleh kelompok
usia 41-50 tahun yaitu sebesar 23 persen dan kelompok usia 21-30 tahun yaitu sebesar 19 persen. Umur pegawai tersaji pada Gambar 4.
Gambar 4. Distribusi Pegawai Berdasarkan Umur, 2013 Besarnya persentase dari kelompok usia 31-40 tahun dan kelompok usia
41-50 tahun, berkaitan dengan karakter setiap individu dalam menyelesaikan setiap pekerjaannya. Kelompok umur 31-40 tahun merupakan kelompok umur
produktif. Hal itu merupakan sebuah hal yang positif karena dalam perumusan kebijakan,
pembuatan konsep
peraturan dan
penyusunan dokumen
pertanggungjawaban kegiatan memerlukan pemikiran yang konseptual.
4.3.3 Lama Bekerja Pegawai
Pegawai akan mampu bekerja dengan baik dan bertahan beberapa lama disuatu unit kerja apabila pekerjaan mereka sesuai dengan keahlian yang dimiliki
setiap pegawai. Dengan masa kerja pegawai yang banyak maka mencerminkan pengalaman kerja yang baik karena semakin banyak pengalaman yang didapatkan
pegawai akan membuat pegawai semakin terlatih dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya. Dari hasil penelitian persentase lama bekerja
pegawai tertinggi yaitu pegawai yang sudah bekerja 6-10 tahun yakni sebesar 31 persen. Selanjutnya sebanyak 28 persen pegawai yang sudah bekerja selama 1-5
tahun. Kemudian sebanyak 22 persen merupakan pegawai yang bekerja selama 11-15 tahun. Persentase sebesar 11 persen merupakan pegawai yang sudah bekerja
selama 16-20 tahun dan sisanya sebanyak 8 persen adalah pegawai yang sudah bekerja lebih dari 21 tahun.
Jumlah waktu yang lama dalam masa kerja disebabkan banyaknya pegawai yang semula sebagai tenaga honorer kemudian diangkat menjadi Calon
Pegawai Negeri Sipil dan pada akhirnya menjadi Pegawai Negeri Sipil PNS. Pada saat pengangkatan tenaga honorer tidak ada persyaratan pendidikan yang
harus dipenuhi, sehingga banyak pegawai lulusan SMA dan hal itu berkaitan dengan kepangkatan dan golongan ruang PNS dimana lulusan SMA adalah
bergolongan ruang II-a. Syarat minimal PNS memiliki jabatan struktural yaitu bergolongan ruang III-a dan jarak kenaikan golongan melalui masa kerja dari II-a
ke III-a adalah 16 tahun, kecuali jika pegawai tersebut melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan maka kenaikan golongan bisa dipercepat. Hal tersebut
menyebabkan pada semua Bagian memiliki pegawai yang lama bekerjanya tinggi. Persentase lama bekerja tersaji dalam Gambar 5.
Gambar 5. Lama Bekerja Pegawai, 2013 Dilihat dari persentase diatas maka dapat dikatakan pegawai sudah lama
bekerja karena perputaran pegawai pada level staf dalam unit kerja rendah sehingga pegawai memiliki masa kerja yang banyak. Dengan lama bekerja maka
akan menimbulkan kemungkinan positif dan negatif. Kemungkinan positif seperti pegawai memiliki keahlian dibidangnya masing-masing, kemampuan koordinasi
yang baik karena sudah terbiasa berhubungan dengan unit kerja lain dan tingginya loyalitas terhadap unit kerja. Kemungkinan negatif seperti kejenuhan karena
melakukan pekerjaan yang sama selama bertahun-tahun.
4.3.4 Pendidikan Terakhir Pegawai