2.7. Menentukan Jumlah Pegawai
Penentuan jumlah pegawai yang tepat pada posisi yang tepat merupakan salah satu bentuk perbaikan kualitas sumber daya manusia dalam perusahaan
terutama karena peran strategis sumber daya manusia sebagai pelaksana dari fungsi-fungsi instansi yaitu perencanaan; yang meliputi penentuan tujuan dan
standar, menetapkan sistem dan prosedur, serta menetapkan rencana atau proyeksi untuk masa depa, pengorganisasian; yang meliputi pemberian tugas khusus
kepada setiap sumber daya manusia, membangun Satuan Daerah Perangkat Kerja SKPD, mendelegasikan wewenang kepada sumber daya manusia, menetapkan
analisis pekerjaan, membangun komunikasi, manajemen staf; yang meliputi penetapan jenis atau tipe sumber daya manusia yang akan ditempatkan, merekrut
calon pegawai, mengevaluasi kinerja, mengembangkan, melatih dan mendidik pegawai, kepemimpinan; yang meliputi pengupayaan agar orang lain dapat
menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, meningkatkan semangat kerjanya, memotivasi kerja pegawai, pengendalian : yang meliputi
penetapan standar pencapaian hasil kerja, standar mutu, melakukan review atas hasil kerja, melakukan tindakan perbaikan sesuai kebutuhan, pengawasan dan
pelaksana operasional pemerintahan seperti keuangan dan administrasi; yang meliputi melakukan audit terhadap kemungkinan adanya ketidakcocokan dalam
pelaksanaan ataupun sistem prosedur yang berlaku hingga tidak menimbulkan resiko yang tidak baik bagi pemerintahan di masa depan Rivai, 2004
2.8. Penelitian Terdahulu
Penelitian pertama yang relevan dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian berjudul Analisis Pengukuran Beban Kerja Karyawan pada Divisi
Produksi Studi Kasus PT Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas, Bogor yang dilakukan oleh Siti Hanifah Sufiati 2007. Hasil penelitiannya adalah perusahaan
perlu menghitung tingkat beban kerja dengan kesesuaian jumlah karyawan yang dimiliki, sehingga ada keseimbangan antara beban kerja dengan jumlah karyawan
yang efektif dan efisien. Permasalahan yang terjadi pada unit member yaitu pembagian tugas yang belum jelas untuk masing-masing karyawan dan belum
adanya pelatihan mengenai pemberian pucuk daun teh sedangkan permasalahan
pada unit pelayuan yaitu kurangnya perhatian dari atasan dan insentif lembur yang kecil. Begitu pula permasalahan pada unit penggilingan dan oksidasi enzymatic
yaitu kurangnya pelatihan untuk pemeliharaan mesin dan kondisi kerja yang bising. Adapun permasalahn unit sortasi yaitu kurangnya pelatihan dan insentif
yang kecil sedangkan permasalahan pada unit pengepakan yaitu kurangnya perhatian dari atasan, kurangnya pelatihan mengenai proses pengepakan dan
penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kemampuan dan keahlian. Berdasarkan hasil perhitungan PBK III, jumlah karyawan yang efisien unit
member yaitu sebanyak lima orang, unit pelayuan sebanyak empat orang, unit penggilingan sebanyak dua orang, unit pengeringan sebanyak empat orang, unit
sortasi sebanyak lima orang dan unit pengepakan sebanyak tujuh orang karyawan. Menurut Teguh Setyawan dalam skripsinya yang berjudul Analisis Beban
Kerja dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Studi Kasus Seksi MDF Bogor Centrum Kantor Daerah Telkom Bogor menyatakan bahwa berdasarkan analisis
persepsi karyawan, persepsi karyawan tentang analisis pekerjaan dan kondisi pekerjaan sudah baik. Permasalahan yang terjadi adalah tentang jam kerja yang
kurang diperhatikan, peralatan yang sering dipinjam orang lain dari unit lain dan datangnya tugas dari manajemen kadang bersamaan dengan target kerja yang
tinggi. Berdasarkan PBK I, II, dan III diperoleh beban kerja riil Seksi MDF sebesar 2125,76 jam per orang per tahun. Angka tersebut adalah 117 dari waktu
efektif karyawan selama satu tahun. Hal ini mengindikasikan terjadinya over capacity beban kerja pada karyawan. Dari hasil perhitungan dengan rumus jumlah
karyawan yang efektif dan efisien untuk bekerja di Seksi MDF adalah Sembilan orang. Ini berarti manajemen harus menambah satu orang karyawan untuk bekerja
di Seksi MDF. Selain itu apabila target perusahaan ditingkatkan menjadi 1000 PSB POTS
per bulan dan 750 PSB Speedy per bulan, maka jumlah karyawan yang efektif dan efisien untuk bekerja pada Seksi MDF adalah 12 orang. Solusi permasalahan
terkait beban kerja pada seksi MDF adalah dengan memberi instruksi kepada petugas lapangan untuk saling menghargai jam kerja karyawan lain, menambah
peralatan kerja dan meminimalisir dipinjamnya peralatan kerja oleh unit lain, pengaturan waktu pemberian tugas dari manajemen agar tidak bersamaan dengan
target yang tinggi, serta merencanakan perbaikan rak utama yang sudah penuh dengan kabel.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Niken Proborini dalam skripsi yang berjudul Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Pegawai pada Perusahaan Daerah
Air Minum PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Cabang Sebelas. Hasil dari penelitian ini adalah penggunaan waktu kerja untuk pegawai Administrasi
dan Keuangan serta pegawai Humas, adalah jumlah hari kerja efektif yang selama sembilan bulan setelah dikurangi total hari libur yang ada alah 160 hari
persembilan bulan, dengan jumlah hari kerja efektif adalah sebesar 224.000 menit persembilan bulan untuk unit Humas dan 117.600 untuk bagian Administrasi dan
Keuangan. Jumlah rata-rata jam kerja yang digunakan untuk tidak bekerja berdasarkan perhitungan yang dilakukan untuk pegawai bagian Administrasi dan
Keuangan adalah 74,51 persen untuk kegiatan produktif, 7,19 persen untuk jenis kegiatan yang tidak produktif dan 18,30 persen untuk jenis kegiatan pribadi,
sedangkan untuk bagian Humas 54,90 persen untuk kegiatan produktif, 22,35 persen untuk kegiatan tidak produktif dan 22,75 untuk kegiatan pribadi.
Kinerja dari masing-masing pegawai pada bagian Administrasi dan Keuangan cukup berbeda, dimana pegawai yang telah lebih dari lima tahun
bekerja di sana, dari segi kecepatan pengerjaan tugas-tugas mereka memang lebih cepat daripada pegawai lainnya. Namun meski demikian, para pelanggan lebih
banyak memilih untuk dilayani oleh pegawai III yang lama bekerjanya baru satu tahun sehingga produktifitas pegawai III terbilang tinggi. Sementara itu untuk
pegawai I bagian Humas, dengan pendidikan Sarjana dan masa kerja yang cukup lama yaitu 15 tahun, menjadikan proses penyelesaian tugas pegawai ini menjadi
cukup cepat. Begitupun dengan pegawai Humas III dan pegawai Humas IV. Hal yang dapat disimpulkan terkait dengan jumlah kebutuhan pegawai yaitu bagian
Administrasi dan Keuangan terlihat bahwa kebutuhan pegawai yang dianjurkan telah seimbang, sementara untuk Bagian Humas, diketahui bahwa jumlah
kebutuhan pada bagian Humas dianjurkan hanya dua orang saja, namun pada kenyataannya jumlah pegawai yang ada adalah lima orang.
Berikut adalah ringkasan mengenai perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Nama
Judul Tahun
Persamaan Perbedaan
1 Siti
Hanifah Sufiati
Analisis Pengukuran Beban Kerja Karyawan
pada Divisi Produksi Studi Kasus PT.
Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas,
Bogor 2007
Metode dan alat analisis
Lokasi penelitian,
tahun penelitian,
2 Teguh
Setyawan Analisis Beban Kerja
dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Studi
Kasus Seksi MDF Bogor Centrum Kantor
Daerah Telkom Bogor 2010
Metode dan alat analisis
Lokasi penelitian,
tahun penelitian,
objek penelitian
3 Niken
Proborini Analisis Beban Kerja
dan Kebutuhan Pegawai pada Perusahaan
Daerah Air Minum PDAM Tirta
Kahuripan Kabupaten Bogor Cabang Sebelas.
2011 Metode dan
alat analisis Lokasi
penelitian, tahun
penelitian, objek
penelitian
III. METODOLOGI PENELITIAN