Menurut Mangkunegara 2003, pengertian perencanaan sumberdaya manusia merupakan suatu proses menentukan akan kebutuhan tenaga kerja
berdasarkan ramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan kebutuhan tersebut yang terintegrasi dengan rencana organisasi agar tercapai
ekonomis. Sedangkan menurut Nawawi 2003 mengartikan perencanaan sumber daya manusia sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan memilih
program-program atau kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan kondisi di masa depan yang diinginkan.
2.3. Manfaat Perencanaan Sumber Daya Manusia
Situasi dimana adanya ketidakpastian dan keterbatasan sumber daya maka member petunjuk bahwa sumber dana, sumber daya dan sumber daya manusia
harus direncanakan dan digunakan sedemikian rupa sehingga daripadanya diperoleh
manfaat semaksimal
mungkin. Perencanaan
yang matang
memungkinkan hal itu terjadi. Terdapat enam perencanaan sumber daya manusia menurut Siagian 2006:
1. Organisasi dapat memanfaatkan sumberdaya manusia yang sudah ada dalam
organsiasi secara lebih baik. 2.
Produktivitas kerja dari tenaga yang sudah ada dapat ditingkatkan melalui wujud adanya penyesuaian-penyesuaian tertentu seperti peningkatan disiplin
kerja dan keterampilan. 3.
Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan akan tenaga kerja di masa depan, baik dalam arti jumlah dan kualifikasinya
untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelenggarakan berbagai aktivitas baru kelak.
4. Menghasilkan informasi ketenagakerjaan mencakup jumlah tnaga kerja yang
dimiliki, masa kerja setiap pekerja, status perkawinan dan jumlah tanggungan, jabatan yang pernah dipangku dan lain sebagainya.
5. Sebagai bahan pendukung untuk penelitian tentang situasi pasar kerja seperti
permintaan pemakai tenaga kerja dan jumlah pencari pekerjaan. 6.
Dapat dijadikan dasar bagi penyusunan program kerja bagi satuan kerja yang menangani sumber daya manusia dalam organisasi.
2.4. Analisis Pekerjaan
Menurut Hasibuan 2005, analisis pekerjaan perlu dilakukan agar dapat mendesain organisasi serta menetapkan uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan
dan evaluasi pekerjaan. Analisis pekerjaan menganalisis dan mendesain pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya dan mengapa
pekerjaan harus dikerjakan dalam suatu perusahaan agar tujuan tercapai. Menurut Mangkuprawira 2004 mendefinisikan analisis pekerjaan merupakan kegiatan
pengumpulan data tentang pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan dan kemudian di analisis untuk berbagai kebutuhan. Di dalamnya terdapat syarat-
syarat teknis analisis pekerjaan yang diperlukan yaitu: 1.
Melibatkan semua komponen pegawai dan pimpinan secara aktif. 2.
Prosedurnya harus dapat diaplikasikan dan dikelola secara akurat, absah, dan efisien serta efektif.
3. Harus dinamis sejalan dengan perubahan-perubahan lingkungan internal dan
eksternal. 4.
Pelaksanaan analisis jabatan memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang memadai.
2.5. Deskripsi Pekerjaan