Analisis Pemanfaatan ANALISIS PEMANFAATAN AIR BUANGAN PENDINGIN RUANGAN 5.1

c Jumlah Air Buangan AC Air yang dihasilkan dengan asumsi pemakaian AC dalam suhu 20 o yaitu sebesar 251.939,2 litertahun. Pendapatan yang dihasilkan dari pemanfaatan air buangan AC dengan asumsi pemakaian AC dalam suhu 20 o yaitu Rp 594.576,512,- tahun. 3. Aspek Pasar Permintaan terhadap air bersih saat air dibatasi atau ketika air sungai sedang surut sangat meningkat, karena permintaan tetap sedangkan kapasitas air tidak memadai. Sumberdaya alternatif air bersih menjadi bernilai dan dibutuhkan. AC menghasilkan output berupa air limbah namun telah diuji layak untuk digunakan untuk toilet dan kebersihan karena berada dibawah baku mutu standar, sedangkan untuk air konsumsi perlu dilakukan beberapa uji yang lebih spesifik. 4. Aspek Manajemen Aspek manajemen pada pemanfaatan air buangan AC tidak memiliki struktur organisasi yang baku. Pemanfaatan air ini menjadi tanggung jawab fakultas. Tenaga kerja yang melakukan pemantauan terhadap kegiatan operasional secara berkala dalam kebersihan penampungan air tersebut ialah staf dari fakultas. 5. Aspek Ekonomi dan Sosial Pemanfaatan air buangan AC jika dilihat dari aspek sosial belum memiliki kontribusi sosial yang dapat dirasakan. Karena belum dilakukannya pemanfaatan air buangan AC. Hal ini hanya berupa menambah pengetahuan masyarakat bahwa air buangan AC masih dapat digunakan kembali. Pemanfaatan air buangan AC jika dilihat berdasarkan aspek ekonomi ini menghasilkan pendapatan yang masih sedikit, namun air ini dapat menjadi alternatif ketika tidak adanya air bersih atau pemakaian sedang dibatasi. Pendapatan ini dapat mengurangi biaya proses penyulingan air sungai menjadi air bersih walaupun hanya sedikit. 6. Aspek Lingkungan Pemanfaatan air buangan AC berdasarkan aspek lingkungan ini menjadi salah satu sumberdaya air baru yang dapat dimanfaatkan tanpa terbuang percuma. Limbah air ini tanpa melalui proses dapat langsung digunakan untuk keperluan toilet dan kebersihan tanpa harus menggunakan air bersih. Pemanfaatan ini menjadi menguntungkan bagi lingkungan. 6.4.2 Analisis Kelayakan Pemanfaatan Air Buangan AC di Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. a Komponen Inflow Pendapatan yang dihasilkan dari 3 alternatif pemanfaatan air buangan AC yaitu sebesar Rp. 594.576,51 tahun dengan masing-masing umur proyek yang berbeda yaitu 20 tahun untuk alternatif 1, 10 tahun untuk alternatif 2 dan alternatif 3. Nilai tersebut didapat dari responden dengan menilai harga sumberdaya air buangan AC sebesar Rp. 2,36 per liter dan air yang dihasilkan dengan asumsi pemakaian AC dalam suhu 20 o yaitu sebesar 251.939,2 litertahun. b Komponen Outflow Pengeluaran masing-masing alternatif memiliki nilai yang berbeda. Pengeluaran dalam pemanfaatan air buangan AC merupakan biaya investasi pembuatan alternatif penampungan air buangan AC. Pada alternatif 1 berupa pembuangan penampungan air menggunakan bangunan terdiri dari biaya investasi input dan alat, dan biaya tenaga kerja untuk pembuatan bangunan tersebut memiliki biaya sebesar Rp 10.118.000,- . Pada alternatif 2 dengan menggunakan toren air biaya yang dibutuhkan terdiri dari biaya investasi input dan alat, dan biaya upah tenaga kerja yaitu sebesar Rp. 2.687.500,- . Pada alternatif 3 yaitu dengan menggunakan ember biaya biaya yang dibutuhkan hanya terdiri dari biaya investasi input dan alat yaitu sebesar Rp 2.067.500,-. c Kriteria Kelayakan Perhitungan kelayakan ekononomi dilakukan dengan melihat pendapatan yang dihasilkan dari nilai air buangan AC dan alternatif pembuatan 3 kolektivitas air buangan AC yaitu alternatif 1 pembuatan bangunan, alternatif 2 menggunakan toren air, dan dan alternatif 3 menggunakan ember. Pemilihan 3 alternatif ini dilakukan dengan alasan alternatif yang paling memungkinkan untuk dilakukan. Hasil perhitungan analisis kelayakan pemanfaatan air buangan AC dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Hasil Perhitungan Analisis Kelayakan Pemanfaatan Air Buangan AC di Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Alternatif Penampungan Kriteria Kelayakan Kelayakan NPV Rupiah Net BC IRR Alternatif 1 -2695459,91 0,53401641 2,00 Tidak Layak Alternatif 2 1858711,545 1,93915877 24,00 Layak Alternatif 3 2473354,944 2,77576967 38,17 Layak Sumber: Hasil Analisis Data 2013 Berdasarkan Tabel 19 hasil perhitungan kriteria investasi yang telah dilakukan dengan umur proyek yang berbeda berdasarkan umur teknis input yang paling lama yaitu alternatif 1 selama 20 tahun, alternatif 2,dan alternatif 3 selama 10 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kolektifitas pemanfaatan air buangan AC di Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB dapat menghasilkan keuntungan melalui kolektifitas alternatif 2 dan 3. Saat ini air buangan AC memiliki nilai yang sangat kecil, namun memiliki potensi untuk penggunaan sebagai air bersih. Nilai NPV berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan pada alternatif 2 dan 3 memiliki nilai positif sebesar Rp 1.858.711,55 dan Rp 2.473.354,94 yang artinya NPV0 maka alternatif 2 dan 3 layak untuk dilakukan, sedangkan pada alternatif 1 menujunkkan nilai negatif sebesar – Rp 2.695.459,91 yang artinya nilai NPV0 dan tidak layak untuk dilakukan. Rincian hasil perhitungan NPV pemanfaatan nilai air buangan AC disajikan pada Lampiran 12, 13, dan 14. Perhitungan Net BC dari kedua alternatif yang dilakukan menghasilkan nilai yang berbeda, sehingga berdasarkan kriteria Net BC alternatif 2 dan 3 layak untuk dijalankan dan alternatif 1 tidak layak dijalankan. Nilai Net BC tertinggi terdapat pada alternatif 3 yaitu sebesar 2,78 satuan dan pada alternatif 2 sebesar 1,94. Hal ini menunjukkan bahwa setiap satu satuan biaya yang dikeluarkan untuk pemanfaatan air buangan AC pada aternatif 3 dapat mendatangkan keuntungan sebesar 2,78 satuan dan 1,94 untuk alternatif 2, sedangkan pada alternatif 1 hanya mendatangkan keuntungan sebesar 0,53 sehingga tidak layak untuk dilakukan karena Net BC1. Rincian hasil perhitungan Net BC pemanfaatan nilai air buangan AC disajikan pada Lampiran 12, 13, dan 14. Nilai IRR pada alternatif 2 dan 3 bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi terbesar yang ditanamkan pada alternatif 3 sebesar 38,17 persen dan pada alternatif 2 sebesar 24 persen. Pada alternatif 1 tingkat pengembalian investasi lebih kecil dari tingkat suku bunga yaitu sebesar 2 persen. Rincian hasil perhitungan IRR pemanfaatan nilai air buangan AC disajikan pada Lampiran 12, 13, dan 14. Dari hasil perhitungan analisis kelayakan tersebut dapat dilihat bahwa alternatif 2 dan 3 layak untuk dilakukan dan menghasilkan keuntungan, sedangkan alternatif 1 tidak layak untuk dilakukan dan tidak menghasilkan keuntungan. Cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan memanfaatkan investasi yang sudah ada maka dapat dikatakan bahwa investasi bernilai nol, pemanfaatan air buangan AC ini dapat menguntungkan yaitu sebesar Rp 594.576,51tahunnya.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1

Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji laboratorium mengenai 5 uji indikator yaitu padatan terlarut, DHL, kekeruhan, kesadahan total, dan nilai permangat, hasilnya berada dibawah batas kadar maksimum menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 492 MENKES PER IX 2010 tanggal 19 April 2010. Pemanfaatan yang dapat dilakukan pada air buangan AC di Fakultas Ekonomi dan Manajemen yaitu penggunaan untuk toilet, menyiram tanaman, dan air untuk kebersihan. Alternatif kolektivitas yang dapat dilakukan yaitu membuat tempat penampungan air seperti tempat penampungan air hujan, menggunakan toren air, dan menggunakan ember pada setiap AC. Jumlah yang dihasilkan dengan asumsi pemakaian AC dalam suhu 20 o yaitu sebesar 251.939,2 litertahun. 2. Penggunaan metode CVM menghasilkan nilai rataan WTP responden sebesar Rp 2,36liter yang artinya setiap anggota Fakultas Ekonomi dan Manajemen dosen, staf, dan mahasiswa bersedia membayar air buangan AC sebagai alternatif air bersih dalam pemanfaatannya sebesar Rp 2,36liter. 3. Faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi besarnya nilai WTP terhadap air buangan AC adalah tingkat pendapatan dan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan air bersih 4. Hasil analisis kelayakan proyek pada alternatif 2 dan 3 yaitu dengan menggunakan toren air dan ember sebagai alat untuk kolektivitas air buangan AC dikatakan layak dan dapat dilakukan, sedangkan untuk alternatif 1 tidak layak untuk dilakukan.

7.2 Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini maka dapat disarankan: 1. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai kadar zat padat terlarut dan kualitas air buangan AC agar dapat dimanfaatkan sebagai air minum. 2. Perlu dilakukan pengaturan kelembagaan dalam pengelolaan sumberdaya air buangan AC sehingga pemanfaatannya dapat dilakukan secara baik. 3. Perlu adanya pemanfaatan dan pengelolaan yang dilakukan terhadap air buangan AC agar dapat dirasakan manfaatnya untuk keperluan penggunaan air bersih di Institut Pertanian Bogor.