Analisis Faktor yang Mempengaruhi Nilai WTP
Tabel 12. Hasil Uji Laboratorium PROLINK mengenai Kadar Air AC.
No, Parameter
Satuan DL
M.184-1 Baku Mutu
Air AC 1
Padatan terlarut TDS +
mgL 10
14 500
2 DHL
µscm 28
- 3
Kekeruhan + NTU
0.10 0.33
5 4
Kesadahan Total + mgCaCO3L
8.00 20.82
500 5
Nilai Permanganat TOM
mgKMnO
4
L 2.53
2,53 10
Sumber : Hasil Uji Laboratorium PROLINK 2013 Keterangan: +
:Parameter Terakreditasi DL :Deteksi Limit
:Baku Mutu Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI. nomor 492 MENKES PER IX 2010 tanggal 19 April
2010 Tabel 12 menjelaskan bahwa berdasarkan uji mengenai baku mutu air
untuk penggunaan air minum menurut Menteri Kesehatan RI. nomor 492 MENKES PER IX 2010 tanggal 19 April 2010 dari hasil kelima parameter
baku mutu air, air buangan AC memenuhi syarat karena berada dibawah baku mutu air bersih dan dapat digunakan kembali. Namun kelima uji laboratorium
baku mutu air bersih tersebut hanya berupa uji laboratorium standar untuk penggunaan sebagai air rumah tangga seperti kegiatan mencuci dan penggunaan
lainnya. Berdasarkan keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor: KEP-02MENKLHI1988 BAB II Pasal 2 mengenai Baku Mutu
Air pada Sumber Air, air buangan AC termasuk kedalam golongan B yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan
keperluan rumah tangga.Hasil perhitungan secara manual dalam menentukan air
buangan AC dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Jumlah Air Buangan Air Conditioner AC per jam
PK Jumlah Air Buangan AC liter dalam suhu °C
20 21
22 23
24 0,5
1,0 0,8
0,5 0,1
0,1 1
1,4 1,0
0,7 0,1
0,1 1,5
1,4 1,0
0,8 0,1
0,1 2
1,6 1,3
1,0 0,3
0,2
Sumber: Hasil Analisis Data 2013
Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat bahwa semakin rendah suhu yang digunakan maka rata- rata air buangan yang dihasilkan akan semakin banyak. Air
yang dihasilkan dengan asumsi pemakaian AC dalam suhu 20
o
yaitu sebesar 251.939,2 litertahun dan pendapatan yang dihasilkan dari pemanfaatan air
buangan AC yaitu Rp 594.576,512,- tahun. Hasil analisis data secara lengkap disajikan pada Lampiran 4 dan total kapasitas air buangan AC disajikan pada
Lampiran 5. Air buangan AC sendiri telah dipergunakan oleh laboratorium PROLINK
sebagai air aquades dengan melalui proses destilasi. Penggunaan air buangan AC sebagai alternatif air aquades dapat menghemat biaya untuk membeli air aquades
sebesar Rp 2.000,00liter. Berdasarkan penelitian penggunaan air bersih terbesar di fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB adalah sebagai toilet, sedangkan
penggunaan lain sebagai air untuk kebersihan dan menyiram tanaman. Penggunaan air buangan AC dapat digunakan sebagai alternatif air bersih untuk
toilet, kebersihan, dan menyiram tanaman, sedangkan penggunaan untuk air baku minum harus menggunakan penelitian lebih lanjut karena ada beberapa uji yang
harus dilakukan agar air buangan AC dinyatakan sebagai air baku minum. Langkah selanjutnya adalah bagaimana cara untuk mengkolektivitas atau
mengumpulkan air. Selama ini Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB air buangan AC hanya dibuang melalui pipa saluran air, hanya beberapa ruangan
yang menggunakan ember sebagai alat penampungan air. Namun penggunaan ember tersebut tidak diperhatikan kebersihannya. Maka perlu adanya beberapa
alternatif yang dapat dilakukan untuk kolektivitas air buangan AC sehingga dapat digunakan kembali sebagai air bersih. Ada beberapa alternatif yang dapat
dilakukan dalam melakukan kolektivitas, yaitu: 1.
Alternatif pertama yang dapat dilakukan yaitu dengan membuat penampungan air buangan AC seperti penampungan air hujan, dengan
membuat sebuah bangunan berbentuk persegi empat dengan kapasitas air sebesar 4 m
3
kemudian disalurkan ke toilet dengan menggunakan pompa dari penampungan tersebut. IPB telah melakukan hal tersebut yang
digunakan untuk penampungan air bersih agar ketersediaanya tetap ada