Keadaan Pengguna Air di Lingkungan Fakultas Ekonomi dan

Gambar 2. Kurva Permintaan WTP Berdasarkan Gambar 2 dapat disimpulkan bahwa semakin sedikit jumlah responden membayar WTP maka semakin tinggi nilainya. Responden lebih bersedia membayar pada tingkat nilai yang paling rendah dibandingkan dengan tingkat nilai tertinggi.

6.2 Analisis Faktor yang Mempengaruhi Nilai WTP

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai WTP responden dianalisis menggunakan regresi berganda dengan menduga tujuh variabel independen yaitu umur, tingkat pendapatan, biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan air bersih, jarak terhadap sumber air bersih, waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan air bersih, jumlah air yang digunakan dalam satuan per-ember, dan jenis kelamin. Berdasarkan analisis regresi berganda yang terlampir pada Lampiran 9. penelitian ini menghasilkan model yang cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai R 2 sebesar 81,8 persen dan R 2 adj sebesar 79,7 persen yang artinya bahwa keragaman WTP responden dapat dijelaskan oleh keragaman variabel-variabel independen yang terdapat dalam model, sedangkan sisanya sebesar 18,2 persen diterangkan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model. Nilai F hitung yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 39,76 dengan Sig 0.000 yang berarti bahwa variabel-variabel independen dalam model secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap nilai WTP reponden terhadap pembayaran air buangan AC yang dilakukan pada taraf nyata α = 1 persen. Hasil analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Hasil Analisis Nilai WTP Responden terhadap air Buangan AC di Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Predictor Coef SE Coef T P VIF Keterangan Constant 1,2228 0,2592 4,72 0,000 Umur 0,012216 0,009924 1,23 0,223 5,8 Tidak Berpengaruh TP 0,00000048 0,00000008 5,88 0,000 5,8 Berpengaruh Nyata Biaya 0,00005892 0,00003442 1,71 0,092 1,2 Berpengaruh Nyata Jarak -0,0000645 0,0003964 -0,16 0,871 2,8 Tidak Berpengaruh Waktu -0,01189 0,01083 -1,1 0,277 2,6 Tidak Berpengaruh PA -0,11058 0,08493 -1,3 0,198 1,1 Tidak Berpengaruh JK -0,08177 0,08994 -0,91 0,367 1,0 Tidak Berpengaruh Sumber: Hasil Analsis Data, 2013 Keterangan : Pada tingkat taraf nyata 1 persen Pada tingkat taraf nyata 10 persen Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinear dilakukan dengan menggunakan uji VIF. Jika suatu model memiliki VIF 10 maka variabel independen tidak mengalami multikolinear dengan variabel independen lainnya. Dalam model nilai VIF lebih kecil dari 10 maka dapat diartikan bahwa tidak terjadi multikolinear. Uji kenormalan dapat dilihat dari grafik scatterplot yang terpencar dan tidak membentuk pola tertentu pada Lampiran 10. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat dari nilai statistik Kolmogorov-Smirnov yaitu sebesar 0,064. Nilai ini lebih kecil dari nilai Kolmogorov-Smirnov tabel sebesar 0,160 dari taraf nyata α = 5 persen sehingga dapat dijelaskan bahwa model ini mengikuti distribusi normal, tabel One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dapat dilihat pada Lampiran 11. Model yang dihasilkan dalam analisis adalah: WTP = 1,22 + 0,0122 Umur + 0,00000048 TP + 0,000059 Biaya – 0,000065 Jarak – 0,0119 Waktu – 0,111 PA – 0,0818 JK Model menunjukkan variabel yang berpengaruh nyata terhadap WTP adalah tingkat pendapatan dan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan air bersih. Variabel tingkat pendapatan memiliki nilai sig sebesar 0,000 yang artinya bahwa variabel berpengaruh nyata terhadap nilai WTP responden pada taraf nyata α = 1 persen. Nilai koefisien bertanda positif + yang artinya peningkatan tingkat pendapatan responden sebesar satu rupiah akan meningkatkan nilai WTP