Jumlah ANALISIS PEMANFAATAN AIR BUANGAN PENDINGIN RUANGAN 5.1

Tabel 15. Hasil Analisis Nilai WTP Responden terhadap air Buangan AC di Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Predictor Coef SE Coef T P VIF Keterangan Constant 1,2228 0,2592 4,72 0,000 Umur 0,012216 0,009924 1,23 0,223 5,8 Tidak Berpengaruh TP 0,00000048 0,00000008 5,88 0,000 5,8 Berpengaruh Nyata Biaya 0,00005892 0,00003442 1,71 0,092 1,2 Berpengaruh Nyata Jarak -0,0000645 0,0003964 -0,16 0,871 2,8 Tidak Berpengaruh Waktu -0,01189 0,01083 -1,1 0,277 2,6 Tidak Berpengaruh PA -0,11058 0,08493 -1,3 0,198 1,1 Tidak Berpengaruh JK -0,08177 0,08994 -0,91 0,367 1,0 Tidak Berpengaruh Sumber: Hasil Analsis Data, 2013 Keterangan : Pada tingkat taraf nyata 1 persen Pada tingkat taraf nyata 10 persen Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinear dilakukan dengan menggunakan uji VIF. Jika suatu model memiliki VIF 10 maka variabel independen tidak mengalami multikolinear dengan variabel independen lainnya. Dalam model nilai VIF lebih kecil dari 10 maka dapat diartikan bahwa tidak terjadi multikolinear. Uji kenormalan dapat dilihat dari grafik scatterplot yang terpencar dan tidak membentuk pola tertentu pada Lampiran 10. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat dari nilai statistik Kolmogorov-Smirnov yaitu sebesar 0,064. Nilai ini lebih kecil dari nilai Kolmogorov-Smirnov tabel sebesar 0,160 dari taraf nyata α = 5 persen sehingga dapat dijelaskan bahwa model ini mengikuti distribusi normal, tabel One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dapat dilihat pada Lampiran 11. Model yang dihasilkan dalam analisis adalah: WTP = 1,22 + 0,0122 Umur + 0,00000048 TP + 0,000059 Biaya – 0,000065 Jarak – 0,0119 Waktu – 0,111 PA – 0,0818 JK Model menunjukkan variabel yang berpengaruh nyata terhadap WTP adalah tingkat pendapatan dan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan air bersih. Variabel tingkat pendapatan memiliki nilai sig sebesar 0,000 yang artinya bahwa variabel berpengaruh nyata terhadap nilai WTP responden pada taraf nyata α = 1 persen. Nilai koefisien bertanda positif + yang artinya peningkatan tingkat pendapatan responden sebesar satu rupiah akan meningkatkan nilai WTP