47
dalam memproduksi kerupuk ikanudang adalah seluas lima hektar, meliputi luas bangunan pabrik, rumah pemilik perusahaan, kantor perusahaan, mess karyawan,
musholla, dapur, toilet karyawan, dan lahan terbuka sebagai tempat penjemuran atau proses pengeringan kerupuk.
5.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Perusahaan Kerupuk Cap Dua Gajah ini merupakan perusahaan keluarga sehingga struktur organisasi yang dimiliki oleh Perusahaan ini masih tergolong
sederhana dan terpusat serta posisi-posisi penting seperti manajer dipegang oleh anggota keluarga pemilik. Perusahaan Kerupuk Cap Dua Gajah didirikan oleh H.
Saein yang menempati posisi sebagai pemilik usaha pengolahan kerupuk ikanudang ini. Pemilik memiliki garis koordinasi langsung dengan manajer baik
itu manajer bagian keuangan dan administrasi, bagian produksi, dan bagian pemasaran. Sedangkan koordinasi secara tidak angsung dilakukan dengan pekerja
di bagian produksi, pemotongan, penjemuran, pengemasan, agen dan sales. Pada pengelolaan Perusahaan Kerupuk Cap Dua Gajah pusat, pemimpin perusahaan
hanya dibantu oleh seorang manajer produksi yang dipegang oleh adik pemilik. Manajer produksi ini diberi tanggung jawab untuk mengatur kerja karyawan,
proses produksi dan penjualan. Sedangkan untuk Perusahaan Dua Gajah Putra sebagai perusahaan cabang dipimpin oleh Menantu Pemilik yaitu H. Muhammad
Kharir sebagai pimpinan cabang dan memiliki pembagian manajer yang sama seperti pada perusahaan induknya yaitu mengawasi manajer keuangan, produksi,
dan pemasaran. Untuk lebih jelasnya mengenai struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar 3. berikut.
48
Keterangan:
: Garis Koordinasi langsung
Gambar 3 . Struktur Organisasi Perusahaan Kerupuk Cap Dua Gajah
Sumber: Data Primer Perusahaan Kerupuk Cap Dua Gajah 2010
Setiap bagian pekerjaan dalam perusahaan memanfaatkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi berbeda terutama sumber daya manusia yang
digunakan dalam bagian produksi, meliputi proses produksi, pemotongan, penyusunan persiapan penjemuran, penjemuran, dan pengemasan. Jumlah
tenaga kerja di perusahaan tersebut berjumlah 150 orang dan terbagi dalam dua bagian, yaitu tenaga kerja tetap bagian pengeringanpenjemuran sebanyak 25
orang dan tenaga kerja borongan bagian produksi, pengemasan, dan pemotongan sebanyak 125 orang. Sumber daya manusia yang dimanfaatkan di bagian produksi
sebanyak 125 orang yang terbagi atas bagian pembuatan adonan sebanyak 24 orang, bagian fillet sebanyak 36 orang, bagian penyusunan dan pemotongan
sebanyak 30 orang, dan bagian pengemasan sebanyak 35 orang. Perekrutan yang dilakukan perusahaan masih sangat sederhana dan tidak
memerlukan persyaratan khusus seperti syarat pendidikan terakhir dan sebagainya. Peluang kerja yang tersedia hanya diinformasikan kepada pekerja
kemudian oleh para pekerja diinformasikan kepada masyarakat sekitar yang mau dan mampu bekerja di perusahaan tersebut. Tenaga kerja yang mendominasi
bagian pengeringanpenjemuran dan produksi adalah tenaga kerja berjenis kelamin laki-laki. Tenaga kerja wanita bekerja pada tahap penyiangan,
pemfilletan, persiapan kerupuk untuk dijemur dan pengemasan. Pada bagian
Pemilik Pim pinan
M . Produks
i
Agen
Dist ribut or M .Keuangan
M . Pem asaran M .
Produksi M . Keuangan
Kep. Produksi Kep. Pemot ongan Kep.
Penjem uran Kep. Pengem asan
Kep. Produksi Kep.Pem ot ongan
Kep. Penjem uran Kep. Pengem asan
49
proses produksi, terdapat 24 orang karyawan yang telah berpengalaman pada bagian ini semuanya laki-laki, karena pada tahap ini proses produksi memerlukan
tenaga ekstra seperti penerimaan bahan baku siap dicampur, penggilingan daging, pencampuran mixing, pembuatan adonan, pencetakan, pengovenan, dan
pendinginan sementara sebelum dilakukan pemotongan. Usia para tenaga kerja pun bervariasi, ada yang masih muda usia sekolah, setengah baya dan usia
lanjut. Sebagian besar tenaga kerja berasal dari pendudukmasyarakat yang tinggal di sekitar pabrik, yaitu dari Blok Dukuh Desa Kenanga, Desa Rambatan, Desa
Bojongsari, dan Desa Panyindangan. Jadwal kerja ditentukan berdasarkan tersedianya bahan baku yang masuk
ke perusahaan, sedangkan untuk jam kerja pada masing-masing bagian berbeda. Pada bagian proses produksi dimulai dari jam enam pagi sampai jam empat sore,
sedangkan bagian perisapan penjemuran penyusunan mulai jam satu sampai jam delapan pagi dan dilanjutkan dengan pengemasan sampai jam dua siang atau
tergantung banyaknya jumlah kerupuk yang diproduksi. Pada bagian penjemuran mulai jam tujuh pagi sampai jam empat sore. Bagian dapur dari pagi sampai sore
setiap hari kerja untuk menyiapkan makanan bagi tenaga kerja laki-laki. Waktu istirahat karyawan tidak ditentukan oleh perusahaan, karyawan bergantian untuk
beristirahat supaya produksi berjalan terus. Khusus pada bagian pengemasan tidak ada waktu istirahat, karena terkait dengan upah yang mereka terima adalah
tergantung banyaknya jumlah kerupuk yang dikemas upah borongan dan pekerjaan yang dilakukan pun tidak berat sehingga tidak menjadi masalah.
Sistem upah yang dilakukan pihak perusahaan untuk tenaga kerja borongan dan tenaga kerja bagian proses produksi adalah harian dengan tambahan
jatah makanan, sedangkan upah untuk karyawan tetap bagian penjemuran adalah mingguan berdasarkan kerja harian dengan tambahan jatah makanan.
Perusahaan Kerupuk Cap Dua Gajah juga memberikan beberapa fasilitas serta keringanan bagi tenaga kerja guna mendukung kinerja mereka. Adapun
fasilitas tersebut diantaranya adalah mess karyawan bagi tenaga kerja bagian penjemuran, mushola, Tunjangan Hari Raya THR berupa uang, baju, celana, dan
sembako, dan keringanan lainnya diantaranya adalah cuti kerja dan hari libur saat tidak ada produksi serta adanya hiburan setiap tanggal 17 Agustus yaitu berupa
50
musik organ tunggal dengan menggabungkan seluruh tenaga kerja.
5.4 Proses Pengolahan Kerupuk IkanUdang 5.4.1 Proses Pemfilletan