Tahapan Perolehan Kredit Kondisi Ekonomi

dibutuhkan pada usaha yang bersifat jasa sehingga setiap orang bisa menjalankan usaha jenis ini. Tabel 12 Jumlah dan Persentase Responden Menurut Jenis Usaha Kelurahan Pasir Mulya Tahun 2011 No Jenis Usaha Jumlah Orang 1 Non Jasa 23 76,7 2 Jasa 7 23,3 Total 30 100,0 Lain halnya dengan usaha yang bersifat jasa, keahlian-keahlian yang dimiliki oleh pelaku usaha ini tidak diperoleh dalam waktu yang singkat artinya dibutuhkan proses yang cukup lama untuk memperoleh keahlian tersebut dan diharapkan keahlian tersebut dapat memiliki nilai jual. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak YD 41 tahun salah seorang responden yang berprofesi sebagai tukang service barang elektronik. Beliau mengaku bahwa keahlian yang dimiliki olehnya sekarang merupakan hasil dari pengalaman dan pembelajaranya selama ini dalam melakukan perbaikan barang-barang elektronik meskipun dia belajar secara otodidak. Oleh karena itu para pelaku usaha yang tidak memiliki keahlian khusus lebih cenderung memilih usaha yang bersifat non jasa.

5.2.3 Tahapan Perolehan Kredit

Merujuk pada Wardoyo 2006 tahapan perolehan kredit menjadi tiga yakni rescue, recovery, dan development. Masing-masing tahapan tersebut memiliki jumlah yang berbeda. Pada tahap rescue dana yang dapat diperoleh oleh nasabah berkisar Rp 100 ribu rupiah sampai Rp 200 ribu rupiah, lalu pada tahap recovery dana yang dapat diperoleh oleh nasabah berkisar 200 ribu rupiah keatas sampai 500 ribu rupiah, dan pada tahap development dana yang dapat diperoleh oleh nasabah sebesar 500 ribu rupiah keatas. Data lengkap mengenai tahap kredit yang dapat diperoleh responden disajikan pada Tabel 13. Hasil dari Tabel 13 menunjukan bahwa sebagian besar responden dapat memperoleh kredit pada tahap development yakni sebanyak 13 orang responden dengan persentase sebesar 43 persen lalu sebanyak 10 orang responden dapat memperoleh kredit pada tahap recovery dengan persentase sebesar 34 persen dan sebanyak tujuh orang respponden dengan persentase sebesar 23 persen memperoleh kredit pada tahap rescue. Banyaknya responden yang memperoleh kredit pada tahap development . Tabel 13 Jumlah, Persentase Responden dan Tahap Perolehan Kredit Tahun 2011 No Tahap Perolehan Kredit Jumlah Orang 1 Rescue 7 23 2 Recovery 10 34 3 Development 13 43 Total 30 100 Pada dasarnya dana yang tersedia di LKM Bina Usaha Mandiri juga terbatas dan tidak berlimpah mengingat lembaga keuangan ini adalah lembaga keuangan mikro yakni lembaga yang diperuntukan bagi para pelaku usaha kecil sehingga skalanya keuangannya tidak sebesar lembaga keuangan formal seperti perbankan. Pada saat kondisi dana di LKM Bina Usaha Mandiri sedang tersedia karena sudah disalurkan kepada beberapa nasabah maka nasabah lain yang juga ingin memperoleh pinjaman dari LKM harus menunggu dan mengantri sampai beberapa atau salah seorang dari nasabah yang sebelumnya memperoleh pinjaman mengembalikan pinjamannya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibu HN 31 tahun yang merupakan pengurus dari LKM Bina Usaha Mandiri. Ibu HN mengungkapkan bahwa dana di LKM Bina Usaha Mandiri tidak selalu tersedia untuk para nasabah ada saat dimana dana yang tersedia habis karena sudah disalurkan kepada para nasabah lain yang terlebih dulu meminjam jadi jika ada salah seorang nasabah yang ingin meminjam dana pada saat dana di LKM sedang tidak ada maka dia harus mengantri dan menunggu sampai nasabah lain yang meminjam dana sebelumnya mengembalikan pinjamannya. Ibu HN juga menambahkan bahwa waktu pengembalian pinjaman biasanya paling lama hanya dua bulan walaupun Ibu HN tidak menetapkan waktu pengembaliannya. Mengenai pengembalian yang dinilai cepat yakni hanya sekitar satu sampai dua bulan menurut beliau hal itu merupakan hal yang wajar dan biasa saja karena dana yang dipinjamkan kepada para nasabah hanya bernilai ratusan ribu saja tidak bernilai jutaan sehingga wajar jika sebagian besar nasabah dapat mengembalikan pinjaman dalam tempo waktu yang singkat.

5.3 Modal Sosial