Keterampilan, terkait dengan keahlian yang dikuasai secara mendalam oleh Kepercayaan

adalah penjelasan dari kekerabatan, kolektivitas, etnisitas dan keterampilan dalam konsep Trust Fukuyama, 2007 : 1. Kekerabatan, terkait pada hubungan seseorang dengan seseorang yang berasal dari garis keturunan yang sama, terdapat hubungan keluarga. Seseorang akan memiliki kepercayaan yang lebih kepada anak, adik, kakak, bapak, ibu yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dibandingkan dengan seseorang non-kerabat. 2. Kolektivitas, terkait dengan nilai kebersamaan yang memiliki rasa solidaritas komunal yang tinggi dalam masyarakat cenderung memiliki kekuatan ketika dihadapi suatu tekanan. 3. Etnisitas, terkait dengan persebaran etnik tertentu dalam suatu wilayah. Dalam suatu wilayah dengan komunitas yang cenderung memiliki etnik homogen maka mendukung komunitas tersebut menghadapi tekanan.

4. Keterampilan, terkait dengan keahlian yang dikuasai secara mendalam oleh

seseorang untuk membuat dan melakukan aktivitas yang tidak semua orang mampu melakukannya. Walaupun definisi modal sosial di kalangan para pakar ilmu ekonomi dan ilmu sosial berbeda-beda, akan tetapi secara umum modal sosial memiliki tiga unsur utama, yaitu ; 1 Kepercayaan ,2 jaringan dan 3 Norma. Ketiga unsur tersebut dapat digunakan sebagai pendekatan untuk mengukut tingkat modal sosial di suatu wilayah.

1. Kepercayaan

Dalam membangun ikatan sosialnya, modal sosial dilandasi oleh trust kepercayaan sehingga modal sosial akan menjadi infrastruktur komunitas yang dibentuk secara sengaja Fukuyama, 2001 dalam Alfiasari, 2007. Kepercayaan adalah rasa percaya yang terdapat di antara dua orang atau lebih untuk saling berhubungan. Bagi sebagian analis sosial kepercayaan disebut sebagai bagian yang tak terpisahkan dari modal sosial dalam pembangunan dan juga menjadi nyawa dari modal sosial tersebut. Kepercayaan adalah sesuatu yang terbangun dari hubungan-hubungan sosial dimana terdapat peraturan yang dapat dirundingkan dalam arti terdapat ruang terbuka dari peraturan-peraturan tersebut untuk mencapai harapan-harapan yang ingin dicapainya Seligman 2000 dalam Dharmawan 2002a, 2002b. Ada tiga hal utama yang saling terkait dalam kepercayaan, yaitu : 1 hubungan antara dua orang atau lebih. Termasuk dalam hubungan tersebut adalah institusi, yang dalam hal ini diwakili oleh orang. Seseorang percaya pada institusi tertentu untuk kepentingannya, karena orang dalam institusi tersebut bertindak. 2 Harapan yang terkandung dalam hubungan tersebut, yang jika direalisasikan salah satu dari kedua belah pihak tersebut. 3 Interaksi sosial yang memungkinkan hubungan dan harapan itu terwujud. Dengan ketiga dasar tersebut kepercayaan dapat diartikan sebagai hubungan antara dua pihak atau lebih yang mengandung harapan yang menguntungkan salah satu atau kedua belah pihak melalui interaksi sosial Lawang, 2004. Rasa percaya akan mempermudah terbentuknya kerjasama. Semakin kuat rasa percaya kepada orang lain maka akan semakin kuat juga kerjasama yang terjalin antara mereka. Kepercayaan sosial muncul dari hubungan yang bersumber pada norma resiprositas dan jaringan kerja dari keterkaitan warga negara Lawang,2004. Dengan adanya rasa saling percaya, tidak dibutuhkan aktivitas pengawasan terhadap prilaku orang lain agar orang tersebut berprilaku sesuai dengan keiinginan kita. Kepercayaan dapat dibangun, akan tetapi dapat juga hancur. Demikian juga kepercayaan tidak dapat ditimbuhkan oleh salah satu sumber saja, tetapi sering kali tumbuh berdasarkan pada hubungan teman atau keluarga Williamson, 1987 dalam Viprianty, 2007. Rasa percaya ditentukan oleh homogenitas, komposisi, populasi dan tingkat keragaman. Ras percaya yang tinggi ditemukan pada wilayah dengan ras dan komposisi populasi yang homogen serta tingkat keberagaman rendah. Hasbullah 2006, menyatakan bahwa berbagai tindakan kolektif yang didasari atas rasa saling percaya yang tinggi akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai ragam bentuk dan dimensi terutama dalam konteks membangun kemajuan bersama. .

2. Jaringan