Tahapan Kredit Mikro Pengertian Kredit

pembiayaan usaha kecil, tetapi lebih dari itu, sebagai suatu pendekatan dalam pembangunan ekonomi Sabirin, 2001.

C. Tahapan Kredit Mikro

Tahapan pemberian kredit pada dasarnya dikatagorikan menjadi tiga tahap yakni : rescue, recovery dan development Wardoyo, 2006. Pengkatagorian tersebut didasarkan pada perkembangan usaha kecil mikro yang dilakukan oleh pelaku usaha. Pada saat tahap awal pendirian usaha, pelaku usaha kecil mikro membutuhkan jumlah dana yang tidak terlalu banyak dan dana tersebut digunakan sebagai dana pencetus atau sebagai modal awal untuk menjalankan suatu usaha. Tahap tersebut dinamakan dengan tahap rescue. Tahap rescue adalah tahap yang membutuhkan modal awal atau dana pencetus untuk memulai suatu usaha . Setelah melewati tahap rescue usaha yang dijalankan sudah mulai berjalan beberapa lama dan membutuhkan dana lain sebagai pelengkap atas kekurangan- kekurangan yang dialami selama tahap rescue. Tahap tersebut dinamakan dengan tahap recovery yakni tahap yang membutuhkan dana lain sebagai pelengkap atas kekurangan dalam menjalankan usaha selama tahap rescue Tahap yang terakhir adalah tahap development yakni tahap yang dilalui usaha untuk mulai melakukan pengembangan agar usaha tersebut dapat bertahan cukup lama dan pada tahap tersebut membutuhkan dana yang digunakan untuk pengembangan usaha dan biasanya jumlah dana pada tahap ini lebih besar dari tahap lainya.

2.2 Kerangka Pemikiran

Dalam memandang permasalahan keuangan mikro aspek sosial tidak bisa kesampingkan begitu saja karena aspek sosial juga memiliki peranan yang cukup penting. Aspek sosial yang dimaksud di sini adalah modal sosial. Berdasarkan hal tersebut maka hal yang layak untuk diangkat adalah masalah perolehankredit atau modal finansial oleh pelaku usaha kecil terhadap Lembaga Keuangan Mikro. Seperti yang telah diketahui bahwa modal sosial yang terdiri dari tiga pilar utama diantaranya kepercayaan, norma dan jaringan. Kepercayaan disini ditandai dengan adanya posisi dan status sosial seseorang karena seseorang akan memiliki peran dan pengaruh yang besar jika dia memiliki posisi dan status yang tinggi dalam suatu masyarakat dan jika orang tersebur memiliki peran dan pengaruh yang besar maka anggota masyarakat lain akan cenderung memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap orang tersebut. Selain itu, kepercayaan ditandai juga dengan adanya keterampilan. Artinya seseorang yang memiliki keterampilan yang lebih akan cenderung dipercaya oleh orang lain. Komponen lain dari modal sosial adalah jaringan. Kepercayaan juga ditandai dengan kekerabatan karena seseorang akan lebih mempercayai anggota kerabatnya dibandingkan dengan orang lain. Jaringan ditandai dengan basis jaringan dan tingkat interaksi. Basis jaringan disini bisa dikatakan seperti hubungan pertemanan atau pun pertetanggaan. Selain itu jaringan ditandai dengan adanya tingkat interaksi. Suatu jaringan sosial di dalam suatu masyarakat sangat ditentukan oleh tingkat interaksi dari masyarakat tersebut artinya jaringan sosial tidak akan muncul jika tidak ada interaksi dari masing-masing anggota masyarakat. Komponen yang terakhir dari modal sosial adalah norma. Norma ditandai dengan ketaatan terhadap aturan tertulis maupun yang tidak tertulis karena jika seseorang menjadi orang yang taat kepada aturan-aturan yang berlaku dimasyarakat baik itu aturan yang tertulis ataupun yang tidak tertulis maka orang tersebut akan menjadi lebih dipercaya oleh anggota masyarakat lain. Ketiga pilar tersebut memiliki hubungan pengaruh terhadap tahapan perolehan kredit mikro yang terdiri dari rescue, recovery dan development. Masing masing dari tingkatan tersebut memiliki porsi kredit yang berbeda. Rescue merupakan tingkatan yang terendah, recovery merupakan tahapan yang berada