4
a t
p a
p k
G
d k
d h
m d
4.1 Persen
Inokul adalah 20 se
taraf. Hasil persentase k
adalah 81 prosedur pe
kultur kalus
Gambar 5 j
Ekspla dari eksplan
kematian ya dan kontam
hitamcoklat memotong d
dalam daun j
ntase Keber
lasi dilakuka ehingga tota
pengamatan keberhasilan
berbandin nanaman da
dari eksplan
5 Diagram pe
jenis keberh
an yang ber n berkalus d
ang terjadi d minasi yang
t dan putih daun dari ba
juga dapat m
HASIL D
rhasilan Ek
an secara be al eksplan y
n eksplan da hidup dan k
ng 19. Pe an kualitas m
n daun.
ersentase ke asilan hidup
rhasil bertah dan 36 ha
dikatagorikan g disebabk
terjadi akiba atang utama p
meracuni tan
BAB IV DAN PEMB
splan dan G
rtahap. Juml yang diamati
aun A. mala kematian pa
eluang hidup media tanam
eberhasilan h p dan kemati
han hidup be anya bengka
n menjadi ti kan oleh c
at stress pen plantlet sela
naman.
37 6
12
V BAHASA
Gangguanny
lah eksplan i sebanyak 2
ccensis Lam
ada minggu s p yang tin
m cukup unt
6 hidup ekspl
an eksplan.
ereaksi dalam akatau tidak
ga, yaitu hit cendawan 1
nanaman yan ain itu senya
4 2
1
N
ya.
daun masing 240 eksplan
mk. menunj setelah tanam
ggi menunj tuk menduk
lan.6Diagra
m dua bentu terjadi kalu
tamcoklat 1 1. Penyeb
ng dilakuka awa fenol ya
44 berka
stagn putih
hitam konta
g-masing tar n daun dari
njukkan bahw m MST ke
jukkan bahw kung hidupn
am persenta
uk, yaitu 44 us. Sedangk
12, putih 7 bab kemati
n dengan ca ng terkandu
alus nan
h mcoklat
aminasi
raf 12
wa e-8
wa nya
ase
4 kan
7 ian
ara ung
dan kontaminasi cendawan terjadi akibat adanya cendawan yang menempel pada botol yang jatuh dan tumbuh setelah mengenai media. Hal ini disimpulkan karena
kontaminasi terjadi pada MST ke-4. Media berubah warna menjadi hitam karena ditumbuhi koloni cendawan dan eksplan mati karena kehabisan sumber makanan dan
kalah bersaing dengan cendawan. Yusnita 2003 dalam Azwin 2007, menyatakan bahwa masalah yang sering
dihadapi dalam kultur jaringan tanaman berkayu adalah terjadinya pencoklatan atau penghitaman bagian eksplan. Pada waktu jaringan terkena stress mekanik, seperti
pelukaan pada waktu proses isolasi eksplan, proses sterilisasi, metabolisme senyawa berfenol pada eksplan sering terangsang Senyawa berfenol sering bersifat toksik,
menghambat pertumbuhan, bahkan dapat mematikan jaringan eksplan.Menurut Santoso 2001 pencoklatan terjadi karena rangsangan kimia sdan juga menjelaskan
bahwa munculnya kontaminasi merupakan konsekuensi dari penggunaan media tanam yang diperkaya.
Untuk mengatasi problem pencoklatan beberapa hal yang dilakukan, misalnya: 1. Mengeluarkan senyawa fenol, yaitu dengan cara membilas terus menerus dengan
air atau aquades, melakukan subkultur berulang, mengabsorbsi dengan arang aktif, mengarbsorbsi dengan polyvinylpirolidone PVP.
2. Memodifikasi potensial redok media, 3. Mengurangi agen yang menyebabkan terjadinya pencoklatan, yang paling umum
biasanya yaitu dengan mengurangi jumlah karbohidrat medium, mengurang atau meniadakan kontak dengan oksigen.
4. Menghambat enzim phenol oksidase, untuk ini dapat digunakan chelating agents. EDTA telah terbukti dapat menghambat kerja enzim phenol oksidase.
5. Pengaturan pH rendah, ini dapat dilakukan karena enzim polyophenol oksidase kerja optimalnya pada pH 6,5 dan menurun seirama dengan turunnya pH.
6. Penggunaan ruang gelap, karena enzim polyphenol oksidase kerja efektifitasnya dipengaruhi oleh cahaya. Disarankan penggunaan ruang gelap minimal 14 hari
setelah penanaman eksplan Santoso, 2001.
4.2 Pengaruh Pemberian ZPT BAP dan TDZ.