3.4.3 Sterilisasi lingkungan kerja
Sebelum melakukan penanaman, ruangan penanaman disterilisasi terlebih dahulu untuk mengeliminasi faktor kontaminasi kasat mata berupa bakteri, virus
dan jamur yang menempel pada debu baik yang beterbangan maupun menempel pada peralatan kerja dan permukaan ruangan. Terdapat dua jenis sterilisasi, yaitu
sterilisasi ruangan dan sterilisasi laminar air flow LAF. Sterilisasi ruangan dilakukan dengan menyapu lantai ruangan untuk
membersihkan debu-debu yang menempel pada lantai ruangan kemudian mengepel lantai menggunakan larutan alkohol 70 selanjutnya menghidupkan
lampu UV selama 12 jam untuk mematikan kontaminan yang masih beterbangan di udara.
Sterilisasi LAF dilakukan dengan menyemprotkan larutan alkohol 70 pada seluruh permukaan luar LAF kemudian mengeringkan dengan tissue. Filter
blower juga dibersihkan secara berkala. Bagian dalam juga disemprot larutan alkohol 70 dalam keadaan blower hidup kemudian dikeringkan. Setelah semua
langkah diatas selesa, media tanam, alat dan bahan tanam dimasukkan kedalam LAF kemudian hidupkan lampu UV minimal selama 2 jam untuk mematikan
kontaminan yang masih tersisa. Sebelum memulai menggunakan LAF, buka sedikit pintu LAF, matikan lampu UV dan nyalakan blower selama 30 menit
untuk membuang sisa debu dan kontaminan yang telah terkena UV. Ruangan yang steril juga ditunjang dengan sikap dan pakaian yang steril.
Hal ini diterapkan untuk mengurangi masuknya kontaminan ke dalam ruangan laboratorium. Pakaian steril yang dikenakan adalah jas lab khusus, penutup
kepala, kaos tangan karet, masker dan kacamata.
3.4.4 PenanamanSubkultur
Pastikan alat dan bahan telah lengkap tersedia di dalam LAF, selama penanaman hidupkan lampu neon dan blower. Siapkan kapas untuk mengoleskan
campuran betadine, alkohol gel 70 dan air steril secukupnya pada bibir dan leher botol. Teteskan betadine sebanyak 3 tetes dan air steril secukupnya ke dalam
petri dish secukupnya kemudian ratakan dengan cara memutar-mutar petri dish.
Keluarkan terlebih dahulu beberapa plantlet dari botol selai menggunakan pinset kemudian pisahkan daun dengan batangnya dengan bantuan scapel dan
pinset. Daun berukuran relatif besar dipotong menjadi dua sampai tiga bagian dengan potongan horizontal urat daun. Daun yang digunakan adalah daun yang
sudah berwarna hijau muda hingga tua. Susun rapi daun-daun yang akan dimasukkan kembali ke dalam botol untuk efisiensi subkultur.
Buka tutup plastik media tanam secara perlahan, panaskan sekeliling leher botol di api bunsen untuk mematikan kontaminan, oleskan cairan betadine,
alkohol gel 70 dan air steril menggunakan kapas sepanjang bibir dan leher botol. Masukan dua eksplan daun ke dalam botol, posisi tanam diusahakan
membuat kontak permukaan daun dengan media sebanyak mungkin. Tutup kembali petri dish. Panaskan beberapa saat bibir botol kemudian langsung tutup
dengan plastik dan ikat menggunakan dua karet serapat mungkin. Proses penanaman dilakukan cepat dan hati-hati karena semakin lama botol
dan petri dish terbuka, semakin besar peluang kontaminan masuk ke dalam. Sebelum menggunakan pinset dan mata pisau scapel, dicelupkan ke dalam alkohol
70, dipanaskan di api bunsen dan masukkan ke air steril untuk mendinginkan. Selama proses penanaman minimalkan tangan keluar dari LAF dan bercakap-
cakap.
3.4.5 Pengambilan Data