60
berapa besar simpangan data pada rasio FDR dilihat dari standar deviasinya yaitu sebesar 6,67 dengan nilai rata-rata sebesar 97,90. Dalam hal ni data variabel FDR
bisa dikatan baik karena nilai standar deviasinya lebih kecil daripada nilai meannya. Berdasarkan PBI, nilai FDR BMI selama krisis mempunyai skor sebesar 100.
2. Kinerja Bank Muamalat Indonesia Setelah Krisis Ekonomi Global 2008.
Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan bank muamalat indonesia yang dipublikasikan melalui websitenya, diketahui nilai rata-rata CAR,
ROA, ROE, NPF, BOPO, dan FDR terdapat dalam tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Nilai Rata-Rata CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO dan FDR
Bank Muamalat Indonesia Periode 2010-2012
Tahun CAR
ROA ROE
NPF BOPO
FDR 2010
12,14 1,18
18,95 4,95
91,29 96,00
2011 12,17
1,54 21,13
4,04 85,48
92,37 2012
12,13 1,57
27,87 2,39
84,67 99,172
Sumber: laporan keuangan bank muamalat Indonesia Selain itu, untuk memudahkan dalam mendeskripsikan variabel penelitian ini,
berdasarkan data rasio keuangan dari laporan keuangan Bank Muamalat Indonesia tahun 2010-2012 maka dapat diketahui nilai minimum, maksimum, rata-rata mean,
dan standar deviasi dari masing-masing variabel penelitian yang dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:
61
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Variabel CAR, ROA, ROE, NPF, BOPO, FDR
Bank Muamalat Indonesia Setelah Krisis Ekonomi Global 2008
CAR ROA
ROE NPF
BOPO FDR
mean 12.15083
1.432500 22.65167 3.797500 87.15000 95.85167
median 12.09000
1.515000 21.86000 4.260000 85.59000 96.45000
maximum 14.62000
1.740000 29.16000 6.590000 99.68000 103.7100
minimum 10.12000
0.810000 11.54000 1.810000 84.00000 85.52000
std. dev 1.234279
0.257510 5.223929 1.372000 4.342906 5.260834
probability 0.928662 0.121156 0.725426
0.851775 0.000143 0.77389 Sumber: data eViews 7 yang telah diolah
a. Capital adequacy ratio CAR Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4 selama periode 2010-2012 terlihat CAR BMI
dalam kondisi yang stabil, dan hanya mengalami kenaikan dan penurunan yang sangat sedikit. Pada tahun 2010 nilai CAR BMI sebesar 12,14, tahun 2011 sebesar
12,17 dan tahun 2012 sebesar 12,13. Nilai maximum CAR sebesar 14,62 dan nilai minimum sebesar 10,12. Nilai mean CAR sebesar 12,15. Dengan melihat
nilai tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara statistic rasio CAR BMI selama periode penelitian berada diatas standar yang ditetapkan oleh BI yaitu minimal 8.
Sehingga dapat dikatakan bahwa BMI telah memenuhi syarat CAR sebagaimana ditetapkan oleh BI. Sementara untuk melihat berapa simpangan data pada rasio CAR
dapat dilihat dari nilai rata-rata mean sebesar 12,15 dengan standar deviasi sebesar 1,23 dimana nilai standar deviasi ini lebih kecil daripada rata-rata CAR
62
sehingga data CAR dapat dikatakan baik. Berdasarkan PBI, nilai CAR BMI setelah krisis mempunyai skor sebesar 90.
b. Return on assets ROA Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4 Rasio ROA BMI selama periode 2010-2012
mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 nilai ROA BMI sebesr 1,18, tahun 2011 sebesar 1,54, dan tahun 2012 sebesar 1,57. Nilai maximum CAR sebesar 1,74 dan
nilai minimum sebesar 0,81. Hal ini menunjukkan bahwa ROA BMI periode setelah krisis ekonomi 2008 belum memenihi peraturan BI bahwa bank yang masuk
dalam kategori sehat adalah bank yang memiliki nilai minimum 1,5. Dengan melihat nilai rata-rata mean ROA sebesar 1,43 dengan standar deviasi sebesar
0,26, maka dapat dikatakan bahwa data variabel ROA BMI peiode 2010-2012 baik karena nilai standar deviasi yang lebih kecil daripada nilai meannya. Berdasarkan
PBI, nilai ROA BMI setelah krisis mempunyai skor sebesar 90. c. Return on equity ROE
Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4 ROE BMI pada periode 2010-2012 mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 ROE BMI sebesar 18,95, tahun 2011 sebesar 21,13
dan tahun 2012 sebesar 27,87. Dalam hal ini ROE BMI dikatakan baik karena semakin besar nilai ROE, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang
diperoleh oleh bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Nilai maximum ROE sebesar 29,16 dan nilai minimum sebesar
11,54. Sementara standar deviasi ROE sebesar 5,22 dengan nilai mean sebesar
63
22,65. Hal ini menunjukkan bahwa data ROE BMI baik karena nilai standar deviasi lebih kecil daripada nilai meannya.
d. Non performing financing NPF Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4 NPF BMI selama periode 2010-2012
mengalami fluktuasi. Pada tahun 2010 sebesar 4,95, pada tahun 2011 sebesar 4,04 dan tahun 2012 sebesar 2,39. Nilai maximum FDR BMI periode 2010-2012
sebesar 6,59 dan nilai minimum sebesar 1,81. Dalam hal ini NPF BMI belum memenuhi standar maximum yang ditetapkan oleh BI yaitu sebesar 5. Nilai rata-
rata mean BMI sebesar 3,79 dengan standar deviasi sebesar 1,37, hal tersebut menunjukkan data NPF baik karena nilai standar deviasi yang lebih kecil daripada
nilai meannya. Berdasarkan PBI, nilai NPF BMI setelah krisis mempunyai skor sebesar 90.
e. Beban operasional pendapatan operasional BOPO Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4 Nilai rasio BOPO BMI periode 2010-2012
mengalami penurunan. Pada tahun 2010 nilai BOPO BMI sebesar 91,29, tahun 2011 sebesar 85,43 dan tahun 2012 sebesar 84,76. Nilai maximum BOPO sebesar
99,68 dan nilai minimum sebesar 84,00. Secara statistik, rasio BOPO BMI tidak memenuhi standar ideal yang ditetapkan oleh BI yang menyatakan standar ideal
BOPO dibawah atau sama dengan 92 ≤92. Dengan melihat nilai rata-rata mean sebesar 87,15 dengan standar deviasi sebesar 4,34 maka dapat
dikatakandata variabel BOPO baik karena nilai standar deviasi lebih kecil daripada
64
nilai meannya. Berdasarkan PBI, nilai BOPO BMI setelah krisis mempunyai skor sebesar 90.
f. Financing to deposit ratio FDR Berdasarkan data pada tabel diatas, FDR BMI selama periode 2010-2012
mengalami fluktuasi. Pada tahun 2010 sebesar 96,00, tahun 2011 sebesar 92,37 dan tahun 2012 sebesar 99,72. Variabel FDR mempunyai nilai rata-rata sebesar
95,85 dengan nilai maximum sebesar 103,71 dan nilai minimum sebesar 85,52. Dengan melihat hal tersebut dapat disimpulkan bahwa secara statistic FDR BMI
periode 2010-2012 sudah memenuhi standar bank indoneisa yaitu antara 85 - 110. Sementara untuk melihat berapa besar simpangan data pada rasio FDR dilihat
dari standar deviasinya sebesar 5,26. Dalam hal ini data variabel FDR bisa dikatakan baik karena nilai standar deviasinya lebih kecil daripada nilai meannya.
Berdasarkan PBI, nilai FDR BMI setelah krisis mempunyai skor sebesar 100.
C. KINERJA BANK SYARIAH MANDIRI 1. Kinerja Bank Syariah Mandiri Selama Krisis Ekonomi Global 2008