Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berawal dari permasalahan kegagalan pembayaran kredit perumahan subpreme mortgage default di Amerika serikat AS, krisis kemudian menggelembung merusak sistem perbankan bukan hanya di AS namun meluas hingga ke Eropa lalu ke Asia. Secara beruntun menyebabkan efek domino terhadap solvabilitas dan likuiditas lembaga-lembaga keuangan di negara-negara tersebut, yang antara lain menyebabkan kebangkrutan ratusan bank, perusahaan sekuritas, reksadana, dana pensiun dan asuransi. Krisis kemudian merambat ke belahan Asia terutama negara-negara seperti Jepang, Korea, China, Singapura, Hongkong, Malaysia, Thailand, termasuk Indonesia yang kebetulan sudah lama memiliki surat- surat berharga perusahaan-perusahaan tersebut. 1 Indonesia merupakan negara small open economy sehingga imbas dari krisis finansial global sangat mempengaruhi kondisi perekonomian dalam negeri. Salah satu dampak dari krisis finansial global adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2008. Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan 1 http:www.Indonesiarecovery.comkrisis-keuangan-global-20n08krisis-2008-terparah-sejak- the-great-depression7-krisis -global-2008.html diakses pada tanggal 28 agustus 2013, jam 10.27 wib. 2 tumbuh mencapai 6,1 pada tahun 2008 atau sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar 6,3. 2 Pada saat terjadi krisis global, Amerika Serikat mengalami resesi yang serius sehingga terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi yang selanjutnya mempengaruhi daya beli masyarakat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain, karena Amerika Serikat merupakan pangsa pasar bagi negara-negara lain termasuk Indonesia. Penurunan daya beli masyarakat di Amerika yang menyebabkan penurunan permintaan impor dari Indonesia. Karena nilai ekspor Indonesia yang menurun maka terjadilah defisit neraca pembayaran Indonesia NPI. Krisis ekonomi global juga mempunyai dampak yang buruk terhadap nilai tukar dan inflasi. Dampak krisis keuangan jelas terlihat pada nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS bahkan sempat mencapai Rp 10.000,- USD pada minggu kedua Oktober 2008. 3 Hal ini dikarenakan adanya aliran keluar modal asing akibat kepanikan yang berlebihan terhadap krisis keuangan global. Islamic Banking adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada dalam ajaran Islam, berfungsi sebagai badan usaha yang menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat atau sebagai lembaga perantara keuangan. Islamic banking merupakan unit sistem ekonomi Islam yang beroperasi dengan doktrin dasar larangan terhadap praktik riba. Perbankan Islam memiliki peran strategis dalam 2 http:www.setneg.go.idindex.php?option=com_contenttask=viewid=3698itemid =29 diakses pada tanggal 28 agustus 2013, jam 10. 30 wib 3 http:rutacs.wordpress.com20081030dampak-krisis-keuangan-global-tahun-2008-ter- hadap-ekonomi-Indonesia diakses pada tanggal 28 agustus 2013, jam 11. 30 wib 3 meningkatkan kesejahteraan umat, melalui proses intermediasi kegiatan perhimpunan dan penyaluran dana maupun penyediaan jasa keuangan lainnya, berlandaskan prinsip-prinsip syariah. Ketika sistem perbankan konvensional sempoyongan karena sistem moneter dan memerlukan biaya yang begitu besar untuk mempertahankannya, perbankan Syariah justru mampu menyelamatkan sebagian ekonomi umat. Kemampuan survival perbankan Islam dalam era krisis, telah menarik banyak perhatian para banker konvensional yang kemudian membuka kantor-kantor cabang bank Islam. 4 Perkembangan perbankan Syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur keberhasilan eksistensi ekonomi Syariah. Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 telah menenggelamkan bank-bank konvensional dan banyak yang dilikuidasi karena kegagalan sistem bunganya. Sementara perbankan yang menerapkan sistem syariah dapat tetap eksis dan mampu bertahan. Tidak hanya itu, di tengah-tengah krisis keuangan global yang melanda dunia pada penghujung akhir tahun 2008, lembaga keuangan Syariah kembali membuktikan daya tahannya dari terpaan krisis. Lembaga-lembaga keuangan Syariah tetap stabil dan memberikan keuntungan, kenyamanan serta keamanan bagi para pemegang sahamnya, pemegang surat berharga, peminjam dan para penyimpan dana di bank- bank syariah. 4 Veit h al Rifai dan Andria Permata Veit h al, Islamic Financial Management Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2008, hlm 77-78 4 Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri sebagai dua bank syariah terbesar di Indonesia mampu memperlihatkan kemampuan mereka dalam menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia di tahun 2008. Kedua bank tersebut berturut-turut berhasil mendapatkan laba sebesar Rp 300 milliar dan Rp 279 milliar lebih ditahun 2008 dan masing-masing Rp 145 milliar dan Rp 115,5 milliar lebih pada tahun 2007. Laba bersih Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri jika dibandingkan dengan Bank Mandiri yang mendapatkan laba bersih Rp5,313 milliar di tahun 2008 dan Rp 4 . 346 di tahun 2007. Sebagai lembaga intermediasi antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana, diperlukan bank dengan kinerja keuangan yang sehat, sehingga fungsi intermediasi dapat berjalan lancar dan memenuhi jasa perbankan yang diinginkan oleh masyarakat. Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha jasa, yang mana kepercayaan masyarakat akan menempati porsi yang sangat besar dalam menjaga kelangsungan hidup bank karena kelangsungan hidup bank sangat ditentukan oleh kepercayaan masyarakat. 5 Informasi yang disajikan dalam kinerja keuangan ini dapat digunakan oleh pihak-pihak yang terkait seperti investor, kreditor, dan pihak-pihak luar perbankan untuk memprediksi kinerja keuangan yang sebenarnya dan pengambilan keputusan pada setiap periode. 5 Ismail, Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi Jakarta: Kencana, 2010, hlm. 11. 5 Untuk menilai kinerja suatu perusahaan diperlukan ukuran-ukuran. Salah satu cara untuk mempelajari dan mengukur keadaan keuangan perusahaan adalah dengan menganalisis laporan keuangan. Bahan untuk mengadakan analisis laporan keuangan secara periodik telah dikeluarkan oleh perusahaan, yakni berupa laporan bentuk neraca, laporan laba rugi, atau laporan aliran kas. Penilaian kinerja keuangan mengacu pasa SK direksi Bank Indonesia No.30KEPDIR tanggal 30 april 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank umum, penilaian ini bertujuan untuk menetapkan apakah bank tersebut sehat, cukup sehat, kurang sehat atau tidak sehat sehingga Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas bank-bank dapat memberikan arahan atau petunjuk bagaimana bank tersebut harus dijalankan atau bahkan diberhentikan kegiatan operasinya. Penilaian tingkat kesehatan bank akan berpengaruh terhadap kemampuan manajemen bank dan loyalitas nasabah terhadap bank yang bersangkutan. Tingkat kesehatan bank untuk menilai kinerja ini banyak menggunakan rasio keuangan sebagai alat hitungnya. Analisis rasio dapat membantu manajemen dalam memahami apa yang sebenarnya terjadi pada perbankan berdasarkan suatu informasi laporan keuangan baik dengan perbandingan rasio-rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan datang pada internal perbankan maupun perbandingan rasio perbankan dengan perbankan lainnya atau dengan rata-rata industri pada saat titik yang sama perbandingan eksternal. 6 6 Munawir, Analisis Laporan Keuangan Yokyakarta, 2002 6 Melalui rasio keuangan yang dihitung dari laporan keuangan bank secara berkala maka dapat menunjukkan kualitas suatu bank. Berbagai hal dapat disertakan pada laporan kinerja bank syariah tersebut. Hal-hal yang dianggap penting untuk dilaporkan adalah mengenai pendapatan dari pembiayaan, pendapatan yang dibagi hasilkan, bagi hasil untuk nasabah, bagi hasil untuk bank, ekuivalent rate dari bagi hasil, serta rasio-rasio keuangan seperti financing to deposit ratio FDR, non performing financing NPF, capital adequancy ratioCAR, return on asset ROA, return on equity ROE dan penyisisihan penghapusan aktiva produktif PPAP dan informasi lainnya. 7 Tujuan utama penyajian laporan keuangan bank adalah untuk memberikan gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam satu periode waktu yang telah berlalu. Selanjutnya laporan keuangan bank berfungsi pula sebagai alat pertanggung jawaban manajemen baik kepada pemilik maupun otoritas moneter serta instansi-instansi lainnya yang berkepentingan. 8 Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang kinerja keuangan perbankan syariah sebelum krisis ekonomi global 2008 dan setelah krisis ekonomi global 2008. Untuk itu penulis tertarik untuk menuangkan masalah ini kedalam sebuah skripsi untuk memperoleh gelar kesarjanaan dengan judul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Selama dan 7 Nurul Huda Dan Mustafa Edwin Nasution, Current Issues Lembaga Keuangan Syariah Jakarta: Kencana,2009, hlm 132-133 8 N. Lapoliwa dan Daniel S. Kuswandi, Akuntansi PerBankan, Akuntansi Transaksi Bank Dalam Valuta Rupiah Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 2000 hlm. 374 7 Setelah Krisis Ekonomi Global 2008 Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK SYARIAH MANDIRI DAN BANK MUAMALAT INDONESIA DENGAN RASIO EAGLES

12 50 22

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS EKONOMI GLOBAL STUDI KASUS BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, BANK MEGA SYARIAH PERIODE 2006-2010

0 9 67

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Sebelum dan Sesudah Krisis Ekonomi Global Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah Periode 2006-2010 (Comparative Analysis Of Islamic Banking Financial Performanc

0 6 6

Analisis Tingkat kesehatan bank syariah di indonesia pada saat krisis keuangan global dan setelah krisis keuangan global (2008-2013)

0 8 134

Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Berdasarkan RGEC dan Islamicity Performance Index (Studi Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri)

19 71 125

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH MANDIRI PADA BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk PERIODE TAHUN 2010-2013

0 3 59

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pt Bank Muamalat Indonesia Tbk Dan Pt Bank Syariah Mandiri COVER

0 0 11

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Pada Bank Muamalat Indonesia Tbk Periode Tahun 2010 20131

0 0 2

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN (Studi pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk dan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2009-2012)

0 0 12

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri)

0 11 22