Rasio Rentabilitas Profitabilitas Earning Rasio Efisiensi Usaha

29 informasi keuangan nasabah, kelengkapan dokumen pembiayaan, kepatuhan terhadap perjanjian pembiayaan, kesesuaian penggunaan dana, dan kewajaran sumber pembayaran kewajiban. Penggolongan kualitas aktiva produktif dalam bentuk pembiayaan dilakukan dengan mempertimbangkan signifikansi dan materialitas dari setiap faktor penilaian dan komponen, serta relevansi dari faktor penilaian dan komponen, serta relevansi dari faktor penilaian dan komponen terhadap nasabah yang bersangkutan. Rasio kualitas aktiva produktif merupakan rasio antara total pembiayaan yang diberikan dengan kategori non lancar dengan total pembiayaan yang diberikan non performing financing NPF pembiayaan KL, D, M total pembiayaan Pembiayaan yang diberikan dengan kategori non lancar terdiri dari pembiayaan kurang lancar, diragukan, dan macet. Sedangkan total pembiayaan yang diberikan adalah pembiayaan dengan kategori lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet. Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk. Standar terbaik NPF yang ditentukan oleh bank Indonesia adalah dibawah 5 5.

c. Rasio Rentabilitas Profitabilitas Earning

Rasio rentabilitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Terdapat banyak sekali rasio rentabilitas 30 yang digunakan, namun dalam penelitian ini menggunakan rasio return on asset ROA untuk menghitung rentabilitas bank. Rasio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menggunakan aset-aset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan laba. Return on asset ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak dengan rata-rata total asset aktiva. ROA laba sebelum pajak rata rata total asset Laba sebelum pajak dihitung dengan menyetahunkan data pada periode laporan, contoh: posisi juni = akumulasi laba per juni dibagi 6 x 12. Sedangkan rata- rata total asset aktiva dihitung dengan menggunakan rata-rata 12 bulan terakhir dari bulan laporan. Rasio ini banyak diamati oleh pemegang saham atau investor di pasar modal dikarenakan rasio ini mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba yang dikaitkan dengan pembayaran deviden untuk bank yang go public. Semakin kecil rasio ini mengindikasikan kurangnya kemampuan menajemen bank dalam hal mengelola asset aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya. Standar terbaik ROA yang ditentukan oleh bank Indonesia adalah 1,5.

d. Rasio Efisiensi Usaha

Untuk mengukur kinerja manajemen suatu bank apakah telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna dan hasil guna, maka melalui rasio-rasio keuangan disini juga dapat diukur secara kuantitatif tingkat efisien yang telah dicapai oleh manajemen bank yang bersangkutan. Rasio efisiensi usaha yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio biaya operasional dibagi pendapatan operasional. 31 Rasio biaya operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional yang bertujuan untuk mengukur efisiensi kegiatan operasikonal bank syariah. Biaya operasional yang digunakan adalah biaya beban operasional termasuk kekurangan penyisihan penghapusan aktiva produktif per periode laporan. Sedangkan pendapatan operasional yang digunakan adalah pendapatan setelah distribusi bagi hasil per periode laporan. Rasio ini digunakan untuk mengukur perbandingan biaya operasional atau biaya intermediasi terhadap pendapatan operasi yang diperoleh oleh bank. Semakin tinggi angka ini, mengindikasikan semakin tidak efisien bank syariah dalam menjalankan kegiatan operasionalnya dan begitu pula sebaliknya. Standar terbaik BOPO yang ditentukan oleh bank Indonesia adalah di bawah atau sama dengan 92 ≤92

e. Rasio Likuiditas

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK SYARIAH MANDIRI DAN BANK MUAMALAT INDONESIA DENGAN RASIO EAGLES

12 50 22

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS EKONOMI GLOBAL STUDI KASUS BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, BANK MEGA SYARIAH PERIODE 2006-2010

0 9 67

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Sebelum dan Sesudah Krisis Ekonomi Global Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah Periode 2006-2010 (Comparative Analysis Of Islamic Banking Financial Performanc

0 6 6

Analisis Tingkat kesehatan bank syariah di indonesia pada saat krisis keuangan global dan setelah krisis keuangan global (2008-2013)

0 8 134

Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Berdasarkan RGEC dan Islamicity Performance Index (Studi Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri)

19 71 125

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH MANDIRI PADA BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk PERIODE TAHUN 2010-2013

0 3 59

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pt Bank Muamalat Indonesia Tbk Dan Pt Bank Syariah Mandiri COVER

0 0 11

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Pada Bank Muamalat Indonesia Tbk Periode Tahun 2010 20131

0 0 2

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN (Studi pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk dan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2009-2012)

0 0 12

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri)

0 11 22