pada aktivitas nonvalue added. Meningkatnya process cycle efficiency juga akan meningkatkan kapabilitas proses sehingga kemampuan proses lebih meningkat
dan dapat mengurangi produk scrap yang dihasilkan. Gambar value stream mapping setelah perbaikan produk profile dapat dilihat pada Gambar 5.8.
5.4. Perhitungan Produktivitas Bahan Baku Usulan
Produktivitas Bahan Baku usulan dihitung dengan tujuan untuk mengetahui persentase produktivitas Bahan Baku dan jumlah scrap yang
dihasilkan usulan. Berikut ini adalah perhitungannya ditinjau dari faktor kadar Natrium Bikarbonat pengembang dalam profile dan suhu.
1. Ditinjau dari faktor kadar Natrium Bikarbonat pengembang dalam profile
Berdasarkan kadar Natrium Bikarbonat pengembang dalam profile pada Tabel 5.4. dapat dilihat bahwa pada bulan Maret adalah profile yang
menghasilkan jumlah scrap paling sedikit yaitu 1433,776 kg. Semakin kecil kadar Natrium Bikarbonat pengembang dalam profile maka semakin kecil juga scrap
yang dihasilkan. 2.
Ditinjau dari faktor suhu Berdasarkan data suhu pada Tabel 5.5. dapat dilihat bahwa suhu yang paling
rendah dengan 161 °C dengan kandungan Pelet 7.892 kg dan kandungan Pelapis 487 kg merupakan tingkat suhu yang menghasilkan jumlah scrap paling sedikit
yaitu 1433,776 kg. Semakin kecil suhu maka semakin kecil juga scrap yang dihasilkan. Oleh karena itu suhu 161 °C adalah batas suhu yang
Universitas Sumatera Utara
direkomendasikan. Berikut ini adalah jumlah scrap yang dihasilkan suhu 161 °C dapat dilihat pada Tabel 5.18.
Tabel 5.18. Jumlah Scrap yang Dihasilkan dari suhu 161 °C
Bulan Hari Kerja
Jumlah Scrap Suhu 161 °C kg
Jumlah Pot
Scrap Keseluruhan ton
Januari 31
1433,776 510
762,200 Februari
28 1433,776
510 688,439
Maret 31
1433,776 510
762,200 April
30 1433,776
510 737,613
Mei 31
1433,776 510
762,200 Juni
30 1433,776
510 737,613
Juli 31
1433,776 510
762,200 Agustus
31 1433,776
510 762,200
September 30
1433,776 510
737,613 Oktober
31 1433,776
510 762,200
November 30
1433,776 510
737,613 Desember
31 1433,776
510 762,200
Berdasarkan jumlah scrap yang dihasilkan dari faktor kadar Natrium Bikarbonat pengembang dalam profile dan suhu maka dapat dihitung jumlah
scrap keseluruhan yang dihasilkan dari kedua faktor yang dapat dilihat pada Tabel 5.19.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.19. Jumlah Scrap yang Dihasilkan dari Kedua Faktor
Bulan Jumlah Scrap Keseluruhan
Berdasarkan Kadar Natrium Bikarbonat pengembang kg
Jumlah Scrap Keseluruhan Berdasarkan suhu kg
Scrap Keseluruhan kg
Januari 1622,596
1622,596 3,245,192
Februari 1433,776
1433,776 2,867,552
Maret 2547,867
2547,867 5,095,734
April 3544,179
3544,179 7,088,358
Mei 3578,818
3578,818 7,157,636
Juni 4213,838
4213,838 8,427,676
Juli 1951,672
1951,672 3,903,344
Agustus 3455,835
3455,835 6,911,670
September 3878,519
3878,519 7,757,038
Oktober 2530,319
2530,319 5,060,638
November 1461,460
1461,460 1,922,920
Desember 1926,908
1926,908 3,853,816
Dari Tabel 5.19. diatas dapat diketahui jumlah scrap keseluruhan yang dihasilkan dan dapat dihitung persentase jumlah scrap setelah dilakukan
perbaikan yang dapat dilihat pada Tabel 5.20.
Tabel 5.20. Persentase Jumlah Scrap Usulan
Bulan Scrap Keseluruhan kg
Bahan Baku yang Digunakan
kg Persentase Scrap
Usulan Januari
1622,596 5205,46
3,20 Februari
1433,776 5031,50
3,50 Maret
2547,867 5643,21
2,21 April
3544,179 7151,58
2,01 Mei
3578,818 6474,68
1,80 Juni
4213,838 5433,55
1,28 Juli
1951,672 3043,97
1,55 Agustus
3455,835 5744,42
1,66 September
3878,519 5980,56
1,54 Oktober
2530,319 6333,96
2,50 November
1461,460 5088,88
3,48 Desember
1926,908 5519,09
2,86
Universitas Sumatera Utara
Grafik mengenai persentase jumlah scrap usulan yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 5.9.
Gambar 5.9. Persentase Jumlah Scrap Usulan
Berdasarkan Gambar 5.9. dapat dilihat bahwa persentase jumlah scrap usulan yang dihasilkan berada dalam batas yang diizinkan yaitu 10. Hal ini
dipengaruhi oleh profile kadar Natrium Bikarbonat pengembang 29 kg dan dengan suhu 161 °C. Berkurangnya jumlah scrap yang dihasilkan ini maka dapat
meningkatkan produktivitas Bahan Baku. Perhitungan produktivitas Bahan Baku usulan ini dapat dilihat pada Tabel 5.21.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.21. Perhitungan Produktivitas Bahan Baku Usulan
Bulan Jumlah Produksi kg
Bahan Baku yang Digunakan
kg Produktivitas
Bahan Baku Januari
5205,46 7072
0,736 Februari
5031,50 7242
0,694 Maret
5643,21 7770
0,726 April
7151,58 9445
0,757 Mei
6474,68 9877
0,655 Juni
5433,55 10000
0,543 Juli
3043,97 5544
0,549 Agustus
5744,42 8699,9
0,660 September
5980,56 9359
0,639 Oktober
6333,96 9936
0,637 November
5088,88 6261,5
0,812 Desember
5519,09 7195
0,767
Grafik mengenai produktivitas Bahan Baku usulan yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 5.10.
Gambar 5.9. Grafik Produktivitas Bahan Baku
Berdasarkan Gambar 5.10. dapat dilihat bahwa produktivitas Bahan Baku usulan meningkat dibandingkan dengan produktivitas Bahan Baku yaitu sekitar
0,031. Dengan meningkatnya produktivitas Bahan Baku dan menurunnya jumlah scrap yang dihasilkan maka faktor kadar Natrium Bikarbonat pengembang
dalam Bahan Baku dan suhu harus terus diperhatikan agar produktivitas Bahan Baku terus meningkat.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1 Analisis Jumlah Scrap
Jumlah scrap awal yang dihasilkan yaitu mencapai 27,86 dimana jumlah scrap yang dihasilkan melebihi batas yang diizinkan oleh perusahaan yaitu 5-
10.Faktor yang menyebabkan tingginya jumlah scrap yang dihasilkan ini yaitu kadar Natrium Bikarbonat pengembang dalam profile dan suhu.Oleh karena itu,
dibutuhkan perbaikan untuk mengurangi jumlah scrap yang dihasilkan. Setelah melakukan perbaikan, dari faktor kadar Natrium Bikarbonat pengembang dalam
profile dipilih profile dengan kandungan Natrium Bikarbonat pengembang 29 kg dan dengan suhu 161°C merupakan profile yang menghasilkan jumlah scrap
paling sedikit yaitu 1433,776 kg. Kemudian, dari faktor suhu dipilih suhu 161 °C dengan kandungan plastik 7.892 kg dan kandungan Pelapis 487 kg merupakan
suhu yang menghasilkan jumlah scrap paling sedikit yaitu 1433,776 kg. Dari perbaikan yang dilakukan terhadap kedua faktor, maka diperoleh jumlah scrap
yang dihasilkan sekitar 3,50. Penurunan jumlah scrap yang dihasilkan ini akan menyebabkan peningkatan produktivitas material yang dihasilkan. Perbandingan
jumlah scrap yang dihasilkan pada keadaan awal dan setelah melakukan perbaikan dapat dilihat Gambar 6.1.
Universitas Sumatera Utara