5.2.8. Measure
Dalam pengolahan measure, akan dilakukan perhitungan data waktu siklus, waktu normal, waktu baku, perhitungan metric lean, penentuan critical to
quality CTQ, perhitungan tingkat sigma dan DPMO Defects per Million Opportunities.
1. Perhitungan Data Waktu Siklus
Berdasarkan waktu siklus yang dikumpukan maka akan dilakukan uji keseragaman data dan uji kecukupan data. Pengujian ini hanya dilakukan pada
proses produksi dan tidak berlaku untuk waktu WIP. Tingkat keyakinan dan ketelitian yang digunakan yaitu 95 dan 5. Pengujian yang dilakukan adalah
sebagai berikut: a.
Uji Keseragaman Data Pengujian keseragaman data dilakukan untuk mengetahui apakah data waktu
proses berada dalam batas kontrol atau tidak pada peta kontrol. Contoh proses yang dilakukan uji keseragaman yaitu pemutusan arus listrik dengan
memasukkan Putus Hubung Singkat PHS. Perhitungan nilai rata-rata waktu proses
= 0,14 Perhitungan nilai standar deviasi
Universitas Sumatera Utara
= 0,01 Perhitungan batas kontrol atas dan batas kontrol bawah BKA dan BKB
untuk tingkat kepercayaan 95 dan tingkat ketelitian 5 , maka nilai Za2 yang dipakai adalah 1,96.
BKA =
α2
BKB =
α2
= 0,14 + 1,96 0,01 = 0,14 - 1,96 0,01
= 0,16 = 0,11
Peta kontrol untuk proses pemutusan arus listrik dengan memasukkan Putus Hubung Singkat PHS dapat dilihat pada Gambar 5.5.
Gambar 5.5. Uji Keseragaman Proses Pemutusan Arus Listrik dengan Memasukkan PHS
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Gambar 5.5. dapat dilihat bahwa keseluruhan data waktu siklus untuk proses pemutusan arus listrik dengan memasukkan Putus Hubung
Singkat PHS berada dalam batas kontrol. Hasil rekapitulasi uji keseragaman untuk setiap proses dapat dilihat pada Tabel 5.10.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10. Rekapitulasi Hasil Uji Keseragaman Waktu Siklus untuk Setiap Proses
Proses Ke- Pengamatan jam
BKA BKB
Keterangan 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 1
2 2,25
2,3 2,15
2,2 2,2
2,35 2,45
2,35 2,5
2,28 2,56
1,99 Seragam
2 72
72 72
72 72
72 72
72 72
72 72
72 72
Seragam 3
0,15 0,13
0,14 0,15
0,12 0,14
0,15 0,13
0,12 0,14
0,14 0,16
0,11 Seragam
4 0,14
0,12 0,13
0,14 0,13
0,11 0,12
0,14 0,14
0,13 0,13
0,15 0,11
Seragam 5
0,25 0,28
0,24 0,23
0,25 0,27
0,25 0,28
0,24 0,26
0,26 0,29
0,22 Seragam
6 0,14
0,15 0,15
0,16 0,14
0,15 0,14
0,13 0,16
0,14 0,15
0,16 0,13
Seragam 7
0,2 0,18
0,21 0,19
0,2 0,2
0,18 0,22
0,21 0,2
0,20 0,22
0,17 Seragam
8 0,74
0,72 0,75
0,76 0,73
0,75 0,72
0,74 0,76
0,75 0,74
0,77 0,71
Seragam 10
0,33 0,35
0,32 0,34
0,35 0,33
0,35 0,34
0,33 0,35
0,34 0,36
0,32 Seragam
11 0,16
0,15 0,14
0,15 0,16
0,14 0,15
0,16 0,15
0,17 0,15
0,17 0,13
Seragam 12
0,47 0,4
0,38 0,36
0,4 0,38
0,36 0,37
0,38 0,4
0,39 0,45
0,33 Seragam
14 0,12
0,11 0,12
0,1 0,12
0,1 0,11
0,12 0,12
0,1 0,11
0,13 0,09
Seragam 15
0,24 0,22
0,2 0,21
0,2 0,22
0,22 0,21
0,2 0,2
0,21 0,24
0,19 Seragam
16 0,1
0,1 0,1
0,1 0,1
0,1 0,1
0,1 0,1
0,1 0,10
0,10 0,10
Seragam 17
0,22 0,2
0,21 0,24
0,2 0,2
0,22 0,24
0,2 0,24
0,22 0,25
0,18 Seragam
18 0,12
0,14 0,13
0,14 0,11
0,13 0,14
0,12 0,13
0,12 0,13
0,15 0,10
Seragam 19
0,38 0,37
0,4 0,36
0,38 0,4
0,37 0,38
0,4 0,38
0,38 0,41
0,35 Seragam
20 0,15
0,14 0,15
0,12 0,14
0,15 0,15
0,12 0,14
0,15 0,14
0,16 0,12
Seragam 21
0,12 0,1
0,11 0,12
0,1 0,1
0,11 0,12
0,1 0,11
0,11 0,13
0,09 Seragam
22 0,24
0,22 0,24
0,25 0,22
0,21 0,25
0,24 0,24
0,25 0,24
0,26 0,21
Seragam 23
0,55 0,52
0,54 0,52
0,55 0,52
0,52 0,54
0,5 0,55
0,53 0,56
0,50 Seragam
25 0,2
0,19 0,21
0,22 0,2
0,21 0,19
0,2 0,22
0,19 0,20
0,23 0,18
Seragam
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10. Rekapitulasi Hasil Uji Keseragaman Waktu Siklus untuk Setiap Proses Lanjutan
Proses Ke- Pengamatan jam
BKA BKB
Keterangan 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 26
0,28 0,25
0,26 0,26
0,27 0,28
0,29 0,28
0,25 0,25
0,27 0,30
0,24 Seragam
27 0,21
0,24 0,22
0,25 0,24
0,25 0,22
0,24 0,21
0,25 0,23
0,27 0,20
Seragam 28
0,58 0,56
0,59 0,55
0,58 0,55
0,59 0,56
0,58 0,55
0,57 0,60
0,54 Seragam
30 0,35
0,32 0,34
0,3 0,32
0,34 0,35
0,34 0,32
0,34 0,33
0,36 0,30
0,30 Seragam
31 0,12
0,12 0,12
0,12 0,12
0,12 0,12
0,12 0,12
0,12 0,12
0,12 0,12
Seragam 32
0,1 0,1
0,1 0,1
0,1 0,1
0,1 0,1
0,1 0,1
0,10 0,10
0,10 Seragam
33 0,05
0,05 0,05
0,05 0,05
0,05 0,05
0,05 0,05
0,05 0,05
0,05 0,05
Seragam 34
0,42 0,45
0,44 0,4
0,45 0,42
0,44 0,45
0,42 0,45
0,43 0,47
0,40 Seragam
35 0,13
0,11 0,12
0,13 0,13
0,12 0,11
0,11 0,13
0,12 0,12
0,14 0,10
Seragam 36
0,36 0,33
0,32 0,34
0,36 0,34
0,36 0,36
0,34 0,35
0,35 0,37
0,32 Seragam
37 0,25
0,23 0,26
0,24 0,25
0,25 0,24
0,23 0,25
0,24 0,24
0,26 0,23
Seragam 39
0,42 0,4
0,45 0,44
0,42 0,45
0,4 0,4
0,42 0,45
0,4 0,47
0,38 Seragam
Universitas Sumatera Utara
b. Uji Kecukupan Data
Setelah data waktu proses telah diuji dan dinyatakan seragam maka kemudian dilakukan uji kecukupan data untuk mengetahui apakah data yang telah
dikumpulkan telah memenuhi jumlah yang semestinya. Rumus yang digunakan dalam pengujian kecukupan data adalah sebagai berikut:
Dimana: N’ = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan
s = Tingkat ketelitian k = Tingkat kepercayaan 95 maka k = 1,96 tabel distribusi normal
x = Waktu pengamatan N = Jumlah pengamatan yang telah dilakukan
Pada pengujian kecukupan data ini, jika N N maka data dinyatakan cukup dan sebaliknya jika N N maka data yang diambil belum cukup sehingga
dilakukan penambahan jumlah data sebagai sampel. Contoh perhitungan uji kecukupan data adalah sebagai berikut:
= 9,91 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil nilai N N’ 10 9,91 yang
artinya data waktu siklus proses pemutusan arus listrik dengan memasukkan
Universitas Sumatera Utara
Putus Hubung Singkat PHS telah cukup. Hasil rekapitulasi uji kecukupan data setiap proses dapat dilihat pada Tabel 5.11.
Tabel 5.11. Rekapitulasi Hasil Uji Kecukupan Waktu Siklus untuk Setiap Proses
Proses Ke- N’
N Keterangan
1 5,83
10 Cukup
2 0,00
10 Cukup
3 9,91
10 Cukup
4 9,09
10 Cukup
5 6,26
10 Cukup
6 6,06
10 Cukup
7 5,78
10 Cukup
8 0,55
10 Cukup
10 1,46
10 Cukup
11 5,32
10 Cukup
12 9,29
10 Cukup
14 9,31
10 Cukup
15 5,33
10 Cukup
16 0,00
10 Cukup
17 9,17
10 Cukup
18 9,00
10 Cukup
19 1,85
10 Cukup
20 9,97
10 Cukup
21 8,92
10 Cukup
22 5,08
10 Cukup
23 1,47
10 Cukup
25 4,51
10 Cukup
26 4,33
10 Cukup
27 6,82
10 Cukup
28 1,18
10 Cukup
30 3,29
10 Cukup
31 0,00
10 Cukup
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11. Rekapitulasi Hasil Uji Kecukupan Waktu Siklus untuk Setiap Proses Lanjutan
Proses Ke- N’
N Keterangan
32 0,00
10 Cukup
33 0,00
10 Cukup
34 2,32
10 Cukup
35 7,24
10 Cukup
36 2,36
10 Cukup
37 2,17
10 Cukup
39 3,45
10 Cukup
2. Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku
Perhitungan waktu normal dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata setiap proses dengan rating factor yang bertujuan untuk menyesuaikan
kecepatan antara operator yang satu dengan operator lainnya, sehingga waktu yang diambil adalah waktu normal operator operator yang bekerja dengan wajar
dan normal. Perhitungan waktu baku merupakan perhitungan waktu yang dibutuhkan
oleh seorang operator untuk menyelesaikan satuan pekerjaanya dengan penambahan faktor allowance pada waktu normal. Contoh perhitungan waktu
normal dan waktu baku pada proses pemutusan arus listrik dengan memasukkan Putus Hubung Singkat PHS adalah sebagai berikut:
Rating Factor = 1
Allowance = 17,50
Waktu siklus rata-rata = 0,14 jam = 8,22 menit Waktu normal
= Waktu siklus rata-rata x Rf = 8,22 x 1 = 8,22 menit
Universitas Sumatera Utara
= 9,96 menit Rekapitulasi hasil perhitungan waktu normal dan waktu baku untuk setiap proses
dapat dilihat pada Tabel 5.12.
Tabel 5.12. Rekapitulasi Waktu Normal dan Waktu Baku Setiap Proses
Proses Ke-
Waktu Siklus
Rata-rata jam
Waktu Siklus
Rata-rata menit
Rating Factor
Waktu Normal
menit Allowance
Waktu Baku menit
1 0,15
8,76 1
8,76 17,50
10,29 2
0,22 13,02
1 13,02
17,50 15,29
3 0,14
8,22 1
8,22 17,50
9,65 4
0,13 7,8
1 7,8
17,50 9,16
5 0,26
15,3 1
15,3 5
16,06 6
0,15 8,76
1 8,76
17,50 10,29
7 0,20
11,94 1
11,94 17,50
14,02 8
0,74 44,52
1 44,52
5 46,74
10 0,34
20,34 1
20,34 17,50
23,89 11
0,15 9,18
1 9,18
17,50 10,78
12 0,39
23,4 1
23,4 5
24,57 14
0,11 6,72
1 6,72
17,50 7,89
15 0,21
12,72 1
12,72 17,50
14,94 16
0,10 6
1 6
17,50 7,05
17 0,22
13,02 1
13,02 17,50
15,29 18
0,13 7,68
1 7,68
17,50 9,02
19 0,38
22,92 1
22,92 5
24,06 20
0,14 8,46
1 8,46
17,50 9,94
21 0,11
6,54 1
6,54 17,50
7,68 22
0,24 14,16
1 14,16
5 14,86
23 0,53
31,86 1
31,86 5
33,45 25
0,20 12,18
1 12,18
17,50 14,31
26 0,27
16,02 1
16,02 5
16,82 27
0,23 13,98
1 13,98
17,50 16,42
28 0,57
34,14 1
34,14 5
35,84
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.12. Rekapitulasi Waktu Normal dan Waktu Baku Setiap Proses Lanjutan
Proses Ke-
Waktu Siklus
Rata-rata jam
Waktu Siklus
Rata-rata menit
Rating Factor
Waktu Normal
menit Allowance
Waktu Baku menit
30 0,33
19,92 1
19,92 17,50
23,41 31
0,12 7,2
1 7,2
17,50 8,46
32 0,10
6 1
6 17,50
7,05 33
0,05 3
1 3
17,50 3,52
34 0,43
26,04 1
26,04 19,00
30,98 35
0,12 7,26
1 7,26
17,50 8,53
36 0,35
20,76 1
20,76 5
21,79 37
0,24 14,64
1 14,64
17,50 17,21
39 0,43
25,5 1
25,5 5
26,77
3. Perhitungan Metrik Lean
Perhitungan metrik lean dilakukan untuk mengetahui keadaan suatu pabrik dari sudut pandang lean dengan tujuan dapat memberi usulan berdasarkan prinsip-
prinsip lean untuk memperbaiki keadaan pabrik tersebut. Langkah-langkah perhitungan metrik lean adalah sebagai berikut:
a. Perhitungan Manufacturing Lead Time
Manufacturing lead time adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses produksi dari awal sampai dengan akhir berdasarkan waktu baku.
Perhitungan manufacturing lead time ini dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh waktu proses kerja yang terdiri dari 39 proses kerja.
Uraian proses kerja dan waktu baku dapat dilihat pada Tabel 5.13.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13. Uraian Proses Kerja Perbaikan pada Produksi Profile
No Aktivitas
Waktu Baku menit
1 Biji plastik dijemur hingga kering di area terbuka
160 2
Natrium Bikarbonat pengembang dan minyak ditimbang dengan alat penimbang
30
3 Biji plastik yang telah kering dicampurkan dengan Natrium
Bikarbonat pengembang dan minyak kedalam mesin Mixer
9,96
4 Biji plastik yang telah tercampur dimasukkan ke dalam
mesin pencetak 9,94
5 Plastik yang diinjeksikan direndam langsung kedalam air
420 6
Pelapis dipasangkan sesuai dengan corak dan bentuk profile
420 7
Profile dengan panjang 3m kemudian dipotong 60
8 Profile dimasukkan kedalam kotak penyimpanan
120
b. Perhitungan Process Cycle Efficiency
Dalam melakukan perhitungan nilai process cycle efficiency, yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah memisahkan kegiatan atau proses kerja yang
bernilai tambah dari kegiatan atau proses yang tidak bernilai tambah. Suatu perusahaan dikatakan telah melaksanakan program Lean apabila mempunyai
nilai process cycle efficiency sebesar 30 yang artinya waktu proses untuk proses kerja atau kegiatan yang bernilai tambah mencapai 30 dari waktu
proses atau kegiatan secara keseluruhan. Pemisahan kegiatan value added dan non-value added dapat dilihat pada Tabel 5.14
.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14. Value Added Time dan Nonvalue Added Time
No Aktivitas
Value Added Time menit
Nonvalue Added Time menit
1 Biji plastik dijemur hingga kering di area
terbuka 180
2 Natrium Bikarbonat pengembang dan
minyak ditimbang dengan alat penimbang 30
3 Biji plastik yang telah kering dicampurkan
dengan Natrium Bikarbonat pengembang dan minyak kedalam mesin Mixer
9,96
4 Biji plastik yang telah tercampur
dimasukkan ke dalam mesin pencetak 9,94
5 Plastik yang diinjeksikan direndam
langsung kedalam air 420
6 Pelapis dipasangkan sesuai dengan corak
dan bentuk profile 420
Perhitungan process cycle efficiency adalah sebagai berikut:
= 73,13 c.
Perhitungan Process Lead Time dan Process Velocity Process lead time adalah metrik Lean yang digunakan untuk mengetahui
berapa lama waktu yang diperlukan untuk memproses sejumlah barang dari awal hingga selesai. Perhitungan process lead time adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
= 243,77 kghari
= 30 hari
= 0,2 proses per hari = 0,0083 proses per jam Gambar value stream mapping produk profile dapat dilihat pada Gambar 5.6
dan Gambar 5.7.
Universitas Sumatera Utara
Supplier 1 X WEEKLY
Purchasing PPC
DAILY Gudang
DAILY DAILY
DAILY Produksi
DAILY ORDER Gudang bahan
baku 200 kg
Marketing DAILY
Penjemuran Biji Plastik Op
: 2 CT
: 180 menit CO
: - 1 shift
3 menit 180 menit
Penimbangan Pegembang dan Minyak
Op : 1
CT : 30 menit
CO : -
1 shift 30 menit
Mixing Biji Plastik dengan Pengembang dan Minyak
Op : 1
CT : 9,96 menit
CO : -
1 shift 9,96 menit
Pencetakan Biji Plastik Op
: 1 CT
: 9,94 menit CO
: - 1 shift
3 menit 9,94 menit
Perendaman Plastik Op
: 1 CT
: 420 menit CO
: - 1 shift
420 menit Pelapisan Profile
Op : 2
CT : 420 menit
CO : -
1 shift Penyimpanan Profile
Op : 1
CT : 120 menit
CO : -
1 shift 120 menit
Pemotongan Profile Op
: 1 CT
: 60 menit CO
: - 1 shift
60 menit Packing
Total Lead Time : 1230 menit
Value Added Time : 900 menit
Process Cycle Efficiency: 73,13
Gambar 5.6. Value Stream Mapping untuk Produksi Profile
420 menit
Universitas Sumatera Utara
Supplier 1 X WEEKLY
Purchasing PPC
DAILY Gudang
DAILY DAILY
DAILY Produksi
DAILY ORDER Gudang bahan
baku 200 kg
Marketing DAILY
Penjemuran Biji Plastik Op
: 2 CT
: 120 menit CO
: - 1 shift
3 menit 180 menit
Penimbangan Pegembang dan Minyak
Op : 1
CT : 30 menit
CO : -
1 shift 30 menit
Mixing Biji Plastik dengan Pengembang dan Minyak
Op : 1
CT : 9,96 menit
CO : -
1 shift 9,96 menit
Pencetakan Biji Plastik Op
: 1 CT
: 9,94 menit CO
: - 1 shift
3 menit 9,94 menit
Perendaman Plastik Op
: 1 CT
: 400 menit CO
: - 1 shift
420 menit Pelapisan Profile
Op : 2
CT : 400 menit
CO : -
1 shift Penyimpanan Profile
Op : 1
CT : 120 menit
CO : -
1 shift 120 menit
Pemotongan Profile Op
: 1 CT
: 60 menit CO
: - 1 shift
60 menit Packing
Total Lead Time : 1230 menit
Value Added Time : 1120 menit
Process Cycle Efficiency: 91,05
Gambar 5.6. Value Stream Mapping untuk Produksi Profile Setelah Perbaikan
420 menit
Universitas Sumatera Utara
d. Pengolahan Data Kualitas Produk
Tujuan dari pengolahan data kualitas produk yaitu untuk mengetahui kualitas produk yang dihasilkan. Di dalam pengolahan data ini terdapat penentuan
critical to quality dan perhitungan tingkat sigma dan DPMO. i. Penentuan critical to quality CTQ
Critical to quality CTQ merupakan karakteristik kualitas yang mempengaruhi pada saat dalam proses produksi maupun pada saat
digunakan oleh pelanggan. Karakteristik kualitas dari setiap pemeriksaan yaitu profile berlubang.
ii. Perhitungan tingkat sigma Perhitungan tingkat sigma dilakukan untuk menyatukan ukuran kualitas
yang terjadi pada tahap pemeriksaan sehingga dapat dibandingkan tahap pemeriksaan mana yang berada dalam kondisi paling buruk. Selain itu,
juga akan dilakukan perbaikan pada proses yang hasil tahap pemeriksaan paling buruk. Perhitungan tingkat sigma pada bulan Januari 2015
dilakukan dengan melalui langkah-langkah berikut: Jumlah total unit produksi yang dihasilkan = 7313,254 kg
Total produk yang cacat = 467,942 kg Tingkat kecacatan defect per unitDPU
Defect opportunities CTQ = 1 Defect per Million Opportunities DPMO
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan tingkat sigma Perhitungan tingkat sigma dilakukan dengan menggunakan Ms. Excel,
yaitu dengan rumus: =NORMSINV 1-DPMO1.000.000 + 1,5
=NORMSINV 1-63.9001.000.000 + 1,5 = 3,022
Dari perhitungan tingkat sigma diperoleh nilai sigma sebesar 3,022. Hal ini menunjukkan masih jauh dengan nilai sigma yang ingin dicapai yaitu 6
sigma. Nilai DPMO yang diperoleh 63.900 yang berarti untuk setiap 1.000.000 kali produksi kemungkinan terjadinya kecacatan adalah 63.900.
Untuk meningkatkan nilai sigma ini, maka perlu dilakukan peningkatan proses agar dapat mengurangi jumlah produk cacat yang dihasilkan
sehingga dapat meningkatkan produktivitas Bahan Baku.
5.2.9. Analyze