55
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Toleran
ce VIF
1 Constant
33.726 6.685
5.045 .000
iklim_organis asi
.899 .077
.578 11.665 .000
.968 1.033
Stres -.129
.042 -.152 -3.076
.002 .968
1.033 a. Dependent Variable: kesejahteraan_psikologis
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai tolerance untuk variabel iklim organisasi dan stres adalah 0,968 0,1, sementara nilai VIF yaitu
1.0335. Hal ini dapat dikatakan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi.
C. Hasil Penelitian
Bagian ini akan menjelaskan mengenai pengaruh iklim organisasi terhadap kesejahteraan psikologis, pengaruh stres terhadap kesejahteraan psikologis dan
pengaruh iklim organisasi dan stres terhadap kesejahteraan psikologis. Selanjutnya juga menjelaskan mengenai gambaran iklim organisasi, stres dan
kesejateraan psikologis. Metode analisis data yang digunakan untuk menguji pengaruh antara
ketiga variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS 20.00 for windows. Kriteria yang
digunakan apabila nikai p 0,05, maka ketiga variabel memiliki pengaruh yang signifikan.
Universitas Sumatera Utara
56 1.
Pengaruh Iklim Organisasi dan Stres terhadap Kesejahteraan Psikologi Untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi dan stres terhadap
kesejahteraan psikologis, maka akan dilakukan uji regresi linear berganda. Nilai R dalam uji regresi berganda menunjukkan korelasi sederhana korelasi Pearson .
Sementara nilai R square koefisien determinasi menunjukkan sumbangan hubungan variabel iklim oranisasi dan stres dengan kesejahteraan psikologis.
Hasil uji regresi berganda hubungan variabel iklim organisasi dan stres terhadap kesejahteraan psikologis dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Iklim Organisasi dan Stres terhadap Kesejahteraan
Psikologis
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .623
a
.389 .384
8.644 a. Predictors: Constant, stres, iklim_organisasi
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai R untuk korelasi antara iklim organisasi dan stres terhadap kesejahteraan psikologis sebesar 0,623. Nilai
korelasi ini tergolong tinggi sehingga hubungannya erat. Semakin besar nilai R maka hubungan semakin erat. Untuk lebih memastikan tipe hubungan antar
variabel dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Nilai Interpretasi
0,0 – 0,19
Sangat tidak erat 0,2
– 0,39 Tidak erat
0,4 – 0,59
Cukup erat 0,6
– 0,79 Erat
0,8 – 0,99
Sangat erat
Universitas Sumatera Utara
57 Hasil nilai adjusted R
2
koefisien determinasi menunjukkan nilai sebesar 0,389. Hasil ini mengindikasikan bahwa 38,9 kesejahteraan psikologis
dipengaruhi oleh iklim organisasi dan stres, sedangkan 61,1 lainnya di pengaruhi oleh faktor di luar model ini.
Hasil uji regresi berganda antara iklim organisasi, stres dan kesejahteraan psikologi pada karyawan pribumi juga dapat menunjukkan persamaan dengan
melihat hasil tabel dibawah ini :
Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Berganda Iklim Organisasi dan Stres terhadap
Kesejahteraan Psikologis
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
33.726 6.685
5.045 .000
iklim_organisas i
.899 .077
.578 11.665 .000
Stres -.129
.042 -.152 -3.076
.002 a. Dependent Variable: kesejahteraan_psikologis
Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan yaitu :
Y = 33.726+0,899X1-0,129X2 .
Konstanta 33.726 pada persamaan menunjukkan bahwa apabila variabel iklim organisasi dan stres bernilai 0, maka nilai kesejahteraan psikologis sebesar
33.726. Nilai koefisien regresi variabel iklim organisasi bernilai positif yaitu 0,899 dan variabel stres bernilai negatif yaitu 0,129. Hal ini berarti bahwa setiap
peningkatan iklim organisasi dan stres sebesar 1 poin, maka kesejahteraan psikologis akan meningkat 0,899 poin ditambahkan dengan konstanta sebelumnya
yaitu 33.726,
Universitas Sumatera Utara
58 Untuk menguji hipotesis ke 1 yaitu adanya pengaruh iklim organisasi dan
stres terhadap kesejahteraan psikologis, dapat dibuktikan dengan melihat hasil signifikansi pada tabel 4.12 dibawah ini :
Tabel 4.12 ANOVA
Uji Regresi Iklim Organisasi dan Stres terhadap Kesejahteraan Psikologis
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1
Regressio n
12211.105 2
6105.552 81.707 .000
b
Residual 19204.199
257 74.725
Total 31415.304
259 a. Dependent Variable: kesejahteraan_psikologis
b. Predictors: Constant, stres, iklim_organisasi Jika signifikansi 0,05 maka Ho ditolak dan jika signifikansi 0,05 maka
Ho diterima. Karena nilai signifikansi pada tabel diatas sebesar 0,000 0,05 dan nilai koefisien regresi bernilai positif maka Ho di tolak. Hal ini berarti bahwa
terdapat pengaruh iklim organisasi dan stres terhadap kesejahteraan psikologis. 2.
Iklim Organisasi terhadap Kesejahteraan Psikologis Untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi dengan kesejahteraan
psikologis, maka akan dilakukan uji regresi linear sederhana. Nilai R dalam uji regresi sederhana menunjukkan korelasi sederhana korelasi Pearson . Sementara
nilai R square koefisien determinasi menunjukkan sumbangan hubungan variabel iklim oranisasi dengan kesejahteraan psikologis. Hasil uji regresi
sederhana hubungan variabel iklim organisasi dan kesejahteraan psikologis dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
59
Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Iklim Organisasi dengan Kesejahteraan Psikologis
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.605
a
.366 .364
8.785 a. Predictors: Constant, iklim_organisasi
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,605 untuk korelasi antara iklim organisasi dan kesejahteraan psikologis, dengan koefisien
determinasi sebesar 0,366 yang berarti bahwa variabel kesejahteraan psikologis hanya dipengaruhi oleh iklim organisasi sebesar 36,6 dan sisanya sebesar 63,4
dipengaruhi oleh faktor lain selain iklim organisasi. Dari hasil uji regresi juga diperoleh hasil coefficient sebagaimana tertera
pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Iklim Organisasi dan Kesejahteraan Psikologis
Coefficient
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 22.420
5.674 3.951
.000 iklim_organisas
i .941
.077 .605
12.209 .000
a. Dependent Variable: kesejahteraan_psikologis Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 22.420 + 0,941
Konstanta 22.420 pada persamaan menunjukkan bahwa apabila variabel iklim organisasi bernilai 0, maka kesejahteraan psikologis karyawan pribumi
memiliki nilai sebesar 22.420. Nilai koefisien regresi variabel iklim organisasi
Universitas Sumatera Utara
60 bernilai positif yaitu sebesar 0,941. Hal ini berarti setiap peningkatan sebesar 1
poin, maka kesejahteraan psikologis akan meningkat sebesar 0,941 poin. Selanjutnya untuk menguji hipotesis ke 2 yaitu adanya pengaruh iklim
organisasi terhadap kesejahteraan psikologis, dapat dibuktikan dengan melihat nilai signifikansi. Jika signifikansi 0,05 maka Ho ditolak dan jika signifikansi
0,05 maka Ho diterima. Nilai signifikansi dari uji ini adalah 0,00, dimana 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan itu juga artinya bahwa adanya
pengaruh iklim organisasi stres terhadap kesejahteraan psikologi. 3.
Perbedaan Tingkat Stres terhadap Kesejahteraan Psikologis Untuk mengetahui perbedaan tingkat stres terhadap kesejahteraan
psikologis dilakukan uji regresi anava. Nilai R dalan uji anava menunjukan korelasi sederhana korelasi Pearson, yaitu korelasi antara variabel stres dan
kesejahteraan . Sementara nilai R Square koefisien determinasi menunjukkan sumbangan hubungan variabel stres dengan kesejahteraan psikologis. Hasil uji
anava hubungan variabel stres dan kesejahteraan psikologis dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.15 Hasil uji anava stres terhadap kesejahteraan psikologi
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:kesejahteraan Source
Type III Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
Corrected Model
6390.250
a
2 3195.125
32.813 .000
Intercept 1146815.792
1 1146815.792 11777.464 .000
kategori 6390.250
2 3195.125
32.813 .000
Error 25025.054
257 97.374
Universitas Sumatera Utara
61 Total
2202531.000 260
Corrected Total 31415.304
259 a. R Squared = ,203 Adjusted R Squared = ,197
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai F untuk variabel stres adalah 32.813 dengan signifikansi 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai
signifikasi 0,05sehingga dapat dikatakan bahwa Ho ditolak yaitu adanya perbedaan tingkat stres terhadap kesejateraan psikologi.
Nilai R squared sebesar 0,203 yang berarti bahwa kategori stres memberikan pengaruh sebesar 20,3 terhadap stres, dan 79.7 dipengaruhi oleh
faktor lain.
Tabel 4.16 Hasil Uji beda Post Hoc Tingkat Stres
Kategori Mean Difference
tinggi 3,58
sedang 12,90
rendah 9,32
Tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat stres yang berada dikategori tengah memiliki kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi di bandingkan dengan
tingkat stres pada kategori tinggi dan rendah. Hal tersebut dapat terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh oleh stres dengan tigkat yang sedang yaitu 12,90,
kemudian stres dengan tingkat rendah 9,23 dan terakhir stres dengan tingkat tinggi yaitu 3,58.
Universitas Sumatera Utara
62 4.
Gambaran Kesejahteraan Psikologis Subjek Penelitian Gambaran kesejahteraan psikologis subjek penelitian dapat dilihat melalui
nilai mean, minimum, dan maksimum. Nilai tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.17 Gambaran Umum Skor Kesejahteraan Psikologis berdasarkan Mean
Empirik
N Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation KP
260 60
125 91.38
11.013 Valid N
listwise 260
Berdasarkan tabel diatas diperoleh skor mean kesejahteraan psikologis adalah 91,38 dengan nilai minimum 60 dan nilai maksimum adalah 125. Selain itu
juga dilihat mean hipotetik yang memperoleh nilai mean, minimum, maksimum berdasarkan kesejahteraan psikologis. Nilai tersebut dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 4.18 Gambaran Umum Skor Kesejahteraan Psikologis berdasarkan Mean
Hipotetik
N Minimum
Maksmimum Mean
Std. Deviation
Kesejahteraan Psikologis
260 25
125 75
16,6 Berdasarkan tabel diatas diperoleh mean kesejahteraan psikologis adalah
75 dengan nilai minimum 25 dan nilai maksimum 75. Nilai ini digunakan untuk norma kategorisasi sebagai dasar dalam pengelompokan tingkat kesejahteraan
psikologis. Perbandingan nilai mean empirik X dan mean hipotetik μ dari
skala kesejahteraan psikologis adalah 91,38 dan 75. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan psikologis pada karyawan pribumi yang menjadi subjek
Universitas Sumatera Utara
63 penelitian lebih tinggi dibandingkan rata-rata kesejahteraan psikologis pada
populasi umumnya. Kemudian untuk mengetahui tunggi rendahnya nilai subjek, maka
dilakukan kategorisasi pada skala kesejahteraan psikologis. Kategoris kesejahteraan psikologis dibuat menjadi 3 bagian yaitu rendah, sedang dan tinggi
berdasarkan distribusi kurva normal dengan menggunakna rumus deviasi standart Azwar, 2010, seperti yang terlihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.19 Norma Kategorisasi Kesejahteraan Psikologis
Rentang Nilai Kategorisasi
X μ -1.0 SD Rendah
μ -1.0 SD ≤ X ≤ μ +1.0 SD Sedang
X μ +1.0 SD Tinggi
Berdasarkan nilai rata-rata hipotetik kesejahteraan psikologis adalah 75 dan standart deviasi kesejahteraan psikologis adalah 16,6 maka kategorisasi dapat
dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.20 Kategorisasi Kesejahteraan Psikologis berdasarkan Mean Hipotetik
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Presentase Kesejahteraan
Psikologis 58,4
Rendah 58,4
– 91,6 Sedang
121 46,5
91,6 Tinggi
139 53,5
Total 260
100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa subjek yang memiliki kesejahteraan psikologis yang tinggi sebanyak 139 orang 53,5 , subjek yang
memiliki kesejahteraan psikologis yang sedang sebanyak 121 orang 46,5 dan subjek yang kesejahteraan psikologisnya rendah sebanyak tidak ada 0.
Universitas Sumatera Utara
64 5.
Gambaran Iklim Organisasi ubjek Penelitian Gambaran iklim organisasi dilihat berdasarkan mean, minimum, dan
maksimum dari subjek penelitian. Nilai tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.21 Gambaran Umum Skor Iklim Organisasi berdasarkan Mean Empirik
N Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation IO
260 41
100 72.56
9.291 Valid N
listwise 260
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa mean skor iklim organisasi adalah 72,56 dengan nilai minimum adalah 41 dan nilai maksimum adalah 100. Selain itu
juga dilihat mean hipotetik yang memperolah mean, minimum dan maksimum berdasarkan skala iklim organisasi. Nilai tersebut dalat dilihat dalam tabel
dibawah ini :
Tabel 4.22 Gambaran Umum Skor Iklim Organisasi berdasarkan Mean
Hipotetik
N Minimum
Maksmimum Mean
Std. Deviation
Kesejahteraan Psikologis
260 20
100 60
13,3
Berdasakan tabel diatas diperoleh mean untuk iklim organisasi adalah 60 dengan nilai minimum adalah 20 dan nilai maksimum adalah 100 Nilai ini
digunakan untuk norma kategorisasi sebagai dasar dalam pengelompokan tingkat iklim organisasi.
Universitas Sumatera Utara
65 Perbandingan nilai mean empirik dan mean hipotetik dari skala iklim
organisasi adalah 72,56 dan 60, dimana mean empirik lebih tinggi dibandingkan mean hipotetik. Hal ini berarti subjek penelitian memiliki iklim organisasi yang
lebih tinggi pada sampel penelitian dibandingkan dengan populasi pada umumnya.
Selanjutnya untuk mengetahui tinggi rendahnya nilai subjek, maka dilakukan kategorisasi pada skala iklim organisasi. Kategori iklim organisasi
dibuat menjadi tiga bagian yaitu negatif, netral dan positif berdasarkan distribusi kurva normal dengan menggunakan rumus deviasi standart Azwar,2010, sebagai
mana yang terlihat dibwah ini :
Tabel 4.23 Norma Kategorisasi Iklim Organisasi
Rentang Nilai Kategorisasi
X μ -1.0 SD Negatif
μ -1.0 SD ≤ X ≤ μ +1.0 SD Netral
X μ +1.0 SD Positif
Skor iklim organisasi akan dikategorisasikan berdasarkan norma dalam tabel dan mean hipotetik. Kategorisasi skor iklim organisai dapat dilihat dalam
tabel berikut ini :
Tabel 4.24 Kategorisasi Iklim Organisasi berdasarkan Mean Hipotetik
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Presentase Kesejahteraan
Psikologis 46,7
Negatif 46,7
– 73,3 Netral
120 46,1
73,3 Positif
140 53,9
Total 260
100
Universitas Sumatera Utara
66 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki iklim
organisasi yang tinggi sebanyak 140 orang 53,9, subjek yang memiliki iklim organisasi yang sedang sebanyak 120 46,1 dan yang memiliki iklim organisasi
yang rendah sebanyak 0 orang 0. 6.
Gambaran Stres Subjek Penelitian Gambaran stres dilihat berdasarkan nilai mean, minimum, dan maksimum
dari subjek penelitian. Nilai tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.25 Gambaran Umum Skor Stres berdasarkan Mean Empirik
N Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation STRES
260 41
103 68.25
14.710 Valid N
listwise 260
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai mean skor stres adalah 68,25 dengan nilai minimum 41 dan maksimum 103. Selain itu juga dilihat mean
hipotetik yang memperoleh mean, minimum dan maksimum berdasarkan skala stres. Nilai tersebut dapat dilihat berdasarkan tabel berikut ini :
Tabel 4.26 Gambaran Umum Skor Stres berdasarkan Mean Hipotetik
N Minimum
Maksmimum Mean
Std. Deviation
Kesejahteraan Psikologis
260 22
110 66
14,6
Berdasarkan tabel diatas, nilai mean untuk stres adalah 66 dengan nilai minimum adalah 22 dan maksimum adalah 110. Nilai ini akan digunakan untuk
norma kategorisasi sebagai dasar dalam pengelompokan tingkat stres.
Universitas Sumatera Utara
67 Perbandingan nilai empirik dan mean hipotetik dari skala stres adalah
68,25 dan 66, dimana mean empirik lebih besar dibandingkan mean hipotetik. Hal tersebut berarti rata-rata subjek penelitian memiliki tingkat stres yang yang lebih
tinggi di bandingkan dengan populasi pada umumnya. Selanjutnya untuk mengetahui tinggi rendahnya nilai subjek, maka
dilakukan kategorisasi pada skala stres. Kategorisasi stres dibuat menjadi 3 bagian yait rendah, sedang dan tinggi berdasarkan dstribusi kurva normal dengan
menggunakan rumus deviasi standart Azwar,2010, sebagaimana dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4.27 Norma Kategorisasi Stres
Rentang Nilai Kategorisasi
X μ -1.0 SD Rendah
μ -1.0 SD ≤ X ≤ μ +1.0 SD Sedang
X μ +1.0 SD Tinggi
Skor stres akan dikategorisasikan berdasarkan norma dalam tabel dan mean hipotetik. Kategorisasi skor stres dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.28 Kategorisasi Stres berdasarkan Mean Hipotetik
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Presentase Kesejahteraan
Psikologis 51,4
Rendah 48
18,4 51,4
– 80,6 Sedang
189 72,6
80,6 Tinggi
23 9
Total 260
100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa subjek yang memiliki tingakat stres yang tinggi sebanyak 23 orang 9, subjek yang memiliki tingkat
Universitas Sumatera Utara
68 stres yang sedang sebanyak 189 orang 72,6 dan yang memiliki tingkat stres
yang rendah sebanyak 48 orang 18,4.
D. Pembahasan