6.2. Analisis Penyeimbangan Lintasan Produksi dengan
Tabu Search
Melalui penerapan theory of constraints, kendala yang ada dapat diatasi dengan menggunakan beberapa tools dan salah satunya adalah algoritma tabu
search. Inisiasi awal dari algoritma tabu search menggunakan rank positonal weight RPW. Penggunaan algoritma tabu search dapat mengurangi jumlah work
center dan meningkatkan nilai efesiensi. Hasil penyeimbangan lintasan menggunakan metode tabu search didapat jumlah work center sebanyak 5 buah
dan dimunculkan 3 alternatif untuk mendapatkan work center yang ideal. Lintasan yang terpilih memiliki efisiensi sebesar 86,18, balance delay 13,82, dan
smoothing index 1251,65 dengan jumlah tenaga kerja 11 orang. Hasil penyeimbangan lintasan yang terpilih dapat dilihat pada Gambar 6.2. berikut.
Sumber: Pengolahan Data
Gambar 6.2. Lintasan Menggunakan Metode Tabu Search
6.3. Analisis Parameter Performansi Penyeimbangan Lintasan Produksi
Untuk menentukan metode yang lebih baik maka digunakan parameter performansi agar dapat diterapkan pada perusahaan. Perbandingan parameter hasil
penyeimbangan lintasan produksi yang digunakan adalah efficiency index EI.
Universitas Sumatera Utara
Perbandingan parameter lintasan kondisi aktual dengan algoritma tabu search dapat dilihat pada Tabel 6.1. berikut:
Tabel 6.1. Perbandingan Parameter Performansi
Metode Jumlah
Work Center Tenaga
Kerja Idle
detik Efesiensi
Balance Delay
Smoothing Index
Kondisi Aktual 7
14 19630
39,01 60,99
8395,94 Tabu Search
5 11
2014 86,18
13,82 1251,65
Sumber: Pengolahan Data
Pada Tabel 6.2. menunjukkan metode tabu search lebih baik dari kondisi aktual dengan peningkatan efesiensi sebagai berikut:
Index Efesiensi IE =
E tabu search Ekondisi aktual
=
86,18 39,01
= 2,21 Index efesiensi sebesar 2,21 menunjukkan algoritma tabu search lebih
baik dibandingkan kondisi aktual sehingga perusahaan dapat mengaplikasikan rancangan usulan lintasan untuk mendapatkan lintasan produksi yang optimum.
Pada kondisi aktual dengan cycle time 4598 detik memiliki kapasitas 210 unit roda lorry. Setelah dilakukan penyeimbangan lintasan dengan algoritma tabu
search diperoleh cycle time 2914 detik. Perhitungan perkiraan kapasitas dari hasil penerapan algoritma tabu search sebagai berikut:
4598 2914
= 210 2914
= 4598 x 210 2914
= 965580 = 331,35 ≈ 331 unit roda lorry
Perhitungan kapasitas pada algoritma tabu search dengan cycle time 2914 detik memiliki kapasitas sebanyak 331 unit roda lorry.
Jumlah tenaga kerja aktual sebanyak 14 dan setelah penyeimbangan hasil lintasan dengan metode tabu search tenaga kerja sebanyak 11 orang. Dengan
Universitas Sumatera Utara
penerapan metode tabu search terjadi pengurangan tenaga kerja sebanyak 3 orang pada proses produksi roda lorry. Pengurangan tenaga kerja sebanyak 3 orang
dengan menggunakan metode tabu search tidak akan mengganggu proses produksi karena efesiensi naik, balance delay turun, dan smoothing index turun
bila dibandingkan dengan kondisi aktual. Ketiga tenaga kerja yang merupakan operator pembantu tersebut dapat dialokasikan ke kegiatan produksi lain sehingga
tidak berpengaruh terhadap operator utama pada setiap stasiun kerja proses produksi roda lorry. Dengan demikian tenaga kerja pada proses produksi roda
lorry mendapat pekerjaan tambahan dari sebelumnya karena terjadi penggabungan elemen-elemen kerja ke stasiun kerja yang berbeda. Maka setiap tenaga kerja
memerlukan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sehingga dapat memanfaatkan waktu menjadi lebih baik, performansi kerja yang lebih baik, dan
hasil yang diinginkan dapat tercapai.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN