2.5.1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Uraian tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap jabatan pada struktur organisasi PT. Cipta Baja Raya dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.6. Proses Produksi
2.6.1. Standar Mutu BahanProduk
Dalam rangka memenuhi kepuasan konsumen, perusahaan harus memproduksi baja yang memenuhi standar dari konsumen. Untuk kategori lokal,
PT. Cipta Baja Raya berpedoman pada Standar Nasional Indonesia SNI, sedangkan kategori ekspor berpedoman pada Australian, ASTM, dan lain-lain
sesuai dengan negara tujuan. Untuk itu, perusahaan selalu menyesuaikan kegiatan produksi dengan produk yang sesuai dengan standar konsumen. Hal ini
diharapkan agar produk yang dihasilkan dapat terjamin kualitasnya.
2.6.2. Bahan yang digunakan 2.6.2.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan yang digunakan sebagai bahan utama dalam proses produksi, dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan fisik
maupun kimiawi dalam proses produksi sampai dihasilkannya barang jadi dan memiliki komposisi terbesar dari semua jenis bahan.
Universitas Sumatera Utara
Bahan baku yang digunakan adalah : 1.
Baja. Baja merupakan logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan
beberapa elemen lainnya termasuk karbon. Baja akan dimasak sampai baja tersebut melebur.
2. Carbon.
Carbon merupakan unsur non logam alami yang berada diurutan ke enam nomor atom. Karbon berfungsi untuk meningkatkan kekerasan dan kekuatan
tarik pada baja. 3.
Silikon Silikon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki nomor atom
14 dan memiliki sifat paramagnetik gaya magnet. Silikon berfungsi menambahkan sifat elastis dan ketajaman pada baja
4. Mangan
Mangan adalah suatu logam rapuh berwarna kelabu keputihan yang terdapat dalam delapan bentuk oksida. Mangan membantu untuk bertahan terhadap
gesekan dan tahan terhadap tekanan. Baja yang digunakan berasal dari PT. Golgon dan carbon berasal dari
arang kemiri. Sedangkan silikon dan mangan adalah zat kimia dari perusahaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.6.2.2. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam rangka memperlancar proses produksi, tetapi bukan bagian dari produk akhir. PT. Cipta
Baja Raya juga menggunakan bahan penolong yang secara langsung digunakan di dalam proses produksi baja. Bahan penolong yang digunakan sebagai berikut:
1. Kayu
Kayu digunakan untuk membuat mal kayu dan drag saat proses penuangan pasir, katalis, resin, dan powder.
2. Paku
Paku digunakan untuk menyatukan mal kayu dan drag yang membantu proses pembuatan mal kayu dan drag kayu.
3. Powder
Powder digunakan untuk membantu proses pelepasan mal dari cetakan pasir. Powder yang dipakai untuk setiap cetakan pasir.
4. Pasir
Pasir digunakan sebagai bahan baku cetakan pasir. Pasir yang digunakan adalah pasir yang sudah diayak di mesin ayakan.
5. Katalis
Katalis digunakan untuk mengeraskan pasir sehingga cetakan pasir tidak mudah rusak saat proses penuangan cairan baja.
6. Resin
Resin digunakan untuk merekatkan pasir sehingga cetakan pasir kokoh dan tidak mudah retak.
Universitas Sumatera Utara
7. Slag Removal Slag removal digunakan sebagai bahan pengikat kotoran leburan baja
sehingga memudahkan untuk pembuangan kotoran baja.
2.6.2.3. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam rangka meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan dan bahan ini merupakan
bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan PT. Cipta Baja Raya
adalah cat. Cat digunakan agar produk yang dihasilkan tidak mudah berkarat.
2.6.3. Uraian Proses
Uraian proses pembuatan baja pada PT Cipta Baja Raya sebagai berikut: 1.
Proses pembuatan mal dan drag Proses pembuatan mal dan drag menggunakan kayu yang telah dipotong sesuai
dengan panjang dan lebar yang telah ditentukan. Drag tersebut akan dimasukkan mal kayu sesuai ukuran produk.
2. Pembuatan cetakan pasir
Proses pembuatan cetakan pasir menggunakan pasir yang telah dicampur oleh resin dan katalis. Drag yang telah selesai dibawa ke departemen moulding
dimana drag dituang pasir tersebut ke dalam drag dan dibalik posisi drag sehingga mal berada di bagian atas. Setelah dibalik, maka mal diangkat dan
cetakan pasir telah terbentuk.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengerasan cetakan pasir
Proses pengerasan cetakan pasir dibantu dengan CO
2
sehingga mendapatkan cetakan pasir yang keras dan tidak rapuh saat dituangkan leburan baja.
4. Peleburan
Proses peleburan baja dilakukan di departemen furnace dimana terdapat tanur yang digunakan untuk memanaskan baja sampai melebur. Baja dilebur sampai
suhu 1600
o
C. Kemudian dituang carbon, silikon, dan mangan ke dalam tanur untuk memenuhi kadar tersebut. Setelah kadar telah sesuai, maka dituang slag
removal agar kotoran dapat menggumpal dan mengapung sehingga dapat dibuang.
5. Pembersihan roda lorry
Pembersihan roda lorry dilakukan di departemen fettling menggunakan mesin shoot blasting. Mesin shoot blasting digunakan untuk melepaskan pasir-pasir
yang menempel di roda lorry. Setelah produk sudah tidak ada lagi pasir yang menempel maka roda lorry dihaluskan dengan mesin gerinda dan dibor dengan
mesin bor. Pengujian sifat material dilakukan untuk mengetahui proses perlakuan panas pada produk untuk mendapatkan sifat mekanis dari logam
yang diinginkan. Pengujian sifat material tersebut dilakukan di mesin heat treatment.
6. Machining Roda lorry yang sudah memenuhi syarat dibubut dengan mesin bubut. Mesin
bubut digunakan untuk memperkecil diameter luar dan memperbesar diameter dalam.
Universitas Sumatera Utara
7. Finishing Setelah produk dibubut, maka akan diberi warna yang sesuai dengan aturan
SNI dan dilakukan proses packaging. Blok diagram dari uraian proses produksi roda lorry dapat dilihat pada
Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Blok Diagram Proses Produksi Roda Lorry
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peningkatan daya saing industri membuat perusahaan perlu berusaha untuk meningkatkan kinerjanya. Perencanaan produksi menentukan ukuran
kemampuan perusahaan dalam penyediaan produk. Namun, perusahaan manufaktur sering berhadapan dengan adanya perbedaan keseimbangan lintasan
produksi. Lintasan produksi sendiri merupakan gabungan dari beberapa stasiun kerja work centre. Jika salah satu dari beberapa stasiun kerja memiliki waktu
siklus dibawah waktu siklus yang ideal, maka dapat dipastikan akan terjadi kondisi menganggur dalam proses produksi, sedangkan waktu siklus terbesar
menjadi bottleneck. PT. Cipta Baja Raya berlokasi di Jalan Pertahanan No. 96 Patumbak, Deli
Serdang, Provinsi Sumatera Utara. PT. Cipta Baja Raya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang foundry pengecoran logam besi dan baja.
PT. Cipta Baja Raya bersifat make to order MTO, yaitu produk dibuat berdasarkan pesanan dari konsumen. Perusahaan ini memproduksi berbagai spare
part industri dengan jenis produk yang dihasilkan adalah grey cast irons contoh: gears dan coupling, ductile irons contoh: pulley dan mangle stands, low alloy
steels contoh: bollard dan bucket, dan carbon steels contoh: roda lorry dan press cage. Data permintaan selama setahun mulai April 2015-Maret 2016 dapat
dilihat pada Tabel 1.1.
Universitas Sumatera Utara